Aku telah menyelesaikan tugasku hari ini, mengantarkan jiwa seorang lelaki yang meninggal dunia diusia senja.
Surga dipersembahkan untuknya. Pasti semasa di dunia dia adalah seseorang yang baik.
Saat membuka pintu surga, aku menyempatkan diri melihat mereka yang sedang tertawa bahagia ditempat yang sangat indah itu.
Mataku mencari sosok yang sangat aku cintai, dan dia ada disana, Orion..
Berlari bercanda dengan seorang anak kecil yang kukenali sebagai Louisa.
Aku tersenyum.
Tapi rasa kehilangan itu tak juga sirna.
Kutatap lagi benda kecil terbuat dari kayu yang kini berada didalam genggaman tanganku, separuh pelangi.. Ya hanya separuh karena separuh lagi aku berikan untuk Orion.
"Hey.. Kau merusak hadiah dariku!" suara Starlight Angel mengejutkan aku.
Malaikat penjaga bintang itu sudah berdiri disampingku. Wajahnya terlihat masam.
"Maaf, aku bukan merusaknya, aku hanya membaginya menjadi dua dan kuberikan untuk Orion, biar dia selalu mengingatku.."
"Aku tau.." katanya lagi. Kali ini sambil tersenyum dan menepuk bahuku.
"Starlight Angel, bolehkah aku bertanya padamu?"
"Tentu saja.."
"Kapan aku kembali ke dunia?" tanyaku hati-hati.
"Secepatnya, karena aku lihat permohonan doa Mama dan Papamu sudah sampai ke meja Shine Angel, tinggal menunggu Shine Angel meminta tanda tangan Tuhan.."
"Benarkah?" seruku dengan jantung yang berdegup gembira.
Starlight Angel tersenyum dan mengangguk.
Aku akan segera bertemu dengan Mama dan Papaku lagi. Aku akan segera bertemu dengan adikku lagi, teman-temanku, dan..
Aah, tak sanggup aku membayangkan apa yang akan aku lakukan ketika aku bangun dari komaku dan mendapati kenyataan kalau Orion sudah meninggal..
"Kalau kau ada waktu, ikutlah ke apartemenku, aku mempunyai banyak hadiah yang belum aku bagikan, kau bantu aku untuk membagikannya ya?"
"Baiklah.." aku beranjak mengikuti langkah Starlight Angel.
#####
Dia adalah jejak yang tak ingin aku hapuskan meski kini aku melangkah ke arah yang berlawanan dengannya.
Dan jika aku boleh memilih, aku ingin kembali menapaki jejak langkah itu, menaburkan wangi disetiap hamparan waktu yang dia tinggalkan.
Aku menengadah menatap kerlipan bintang. Tersenyum ketika mengingat seseorang dulu pernah berkata..
"Jangan membenci malam yang gelap, karena dia menghadiahkan kita jutaan bintang yang indah.."
Orion.
Dia adalah hadiah untuk kelamnya hidupku sebelum aku mengenalnya, Orion adalah bintang yang dikirimkan untuk menemani sunyiku.
Dan, ketika gelap malam kembali merenggutnya dari sisiku, aku kehilangan arah..
Kupejamkan mataku kuat-kuat, berharap ketika aku membuka mataku lagi dia sudah ada dihadapanku.
Tapi ternyata harapanku hanya angin lalu.
Orion tak ada.
Kuhela napas panjang sambil menatap sticker waktu hadiah dari Starlight Angel. Hadiah karena aku sudah membantunya membagikan souvenir untuk teman-teman malaikat yang lain.
Aku tersenyum, jika kemarin aku kegirangan setengah mati karena mendapatkan sticker waktu, kali ini rasanya biasa saja, aku tak ingin memakainya untuk pulang, karena Starlight Angel bilang waktuku untuk kembali ke dunia hanya tinggal sebentar lagi.
Aku akan kembali bertemu dengan Mama dan Papa, aku akan berkumpul kembali dengan adikku.
Tapi tanpa Orion.
Deg.
Tiba-tiba jantungku berdetak liar ketika aku mencoba memikirkan ini.
Sticker waktu ini, aku akan menggunakannya!
Orion, tunggu aku.
#####
Queen Angel menatapku tak berkedip, dan aku membalas tatapannya tanpa ragu.
"Waktumu untuk kembali sudah didepan mata, jadi keinginanmu untuk turun ke dunia dengan sticker waktu itu menurutku sangat beresiko karena aku sendiri tidak tau kapan tepatnya Tuhan mengembalikan nyawamu, bisa besok, bisa juga malam ini, dan jika waktunya tiba tapi kau masih berada di dunia, kau akan tersesat dan tidak akan pernah bisa kembali ke tubuhmu!"
Kalimat panjang Queen Angel membuatku sedikit gamang, tapi tidak mengubah keputusanku, aku tetap dengan keinginanku untuk menggunakan sticker waktu itu.
"Aku tidak ingin ketika aku sadar dan bangun dari komaku nanti, ada perasaan menyesal karena tidak mencoba memperjuangkan bahagiaku.."
"Aku sudah mengingatkanmu Layung, jadi jangan menyalahkanku jika sesuatu yang buruk terjadi karena keputusanmu yang sangat egois ini!" Queen Angel menghela napas setelah menurunkan nada bicaranya.
"Terima kasih Queen, atas semua kebaikanmu selama ini, dan maafkan aku jika selama membantumu menjalani tugas aku selalu saja membuatmu kecewa." aku meraih tangan Queen Angel, menggenggamnya erat dan malaikat cantik itu membalas genggaman tanganku lebih erat.
"Pergilah dan setelah keinginanmu tercapai, lekaslah kembali." Queen Angel menanamkan sticker waktu itu ketanganku.
Tercetak tanda berbentuk bulatan kecil berwarna merah, seperti kemarin, aku melihat ada angka yang menunjukkan waktu yang kumiliki, 86400 detik.
Aku memejamkan mataku ketika cahaya perak menutupi seluruh tubuhku.
Tubuhku terasa ringan. Aku kembali merasakan sensasi itu, aku seperti kapas yang tertiup angin.
Ciiiiit..!
Braaaak..!!
Suara ban mobil yang berdecit melawan aspal karena di rem mendadak dan diakhiri dengan suara benturan dua benda keras membuatku terkejut dan membuka mataku.
Aku melihat sebuah mobil mewah tepat didepanku, bagian depan mobil itu ringsek dan aku baru sadar, suara benturan yang aku pikir adalah suara mobil menabrak trotoar atau menabrak kendaraan lain, ternyata adalah suara mobil mewah ini yang menabrak aku..
Aku tertegun ketika kesadaranku mulai terbentuk utuh.
Mobil ini menabrakku sampai hancur sedangkan aku baik-baik saja.
Aku melihat pengemudi mobil itu keluar, dan syukurlah dia masih hidup. Dia menghampiriku dengan wajah pucat.
Sebentar saja jalanan mulai macet.
Orang-orang mengerumuni aku dan pengemudi mobil yang kira-kira seumuran dengan ayahku.
Semua ingin melihat kecelakaan aneh yang terjadi didepan mata mereka.
Suara-suara berisik merekapun mulai terdengar, sedangkan aku hanya berdiri kaku didepan pengemudi mobil yang masih terus menatapku dengan nanar.
Dua orang polisi yang sedang bertugas mendekati kami.
Satu orang polisi mengatur lalu lintas yang mulai kacau dan satu orang polisi lagi menanyakan banyak hal padaku dan pengemudi mobil mewah itu.
Kami dibawa ke kantor polisi terdekat untuk dimintai keterangan seputar kecelakaan yang terjadi.
Aku duduk dan menjawab pertanyaan polisi dengan gelisah, pemeriksaan ini memakan waktu yang tak sedikit, sudah hampir 7 jam dan itu masih belum selesai juga.
Aku masih harus menunggu pemilik mobil mewah itu datang karena ternyata pengemudi yang menabrakku adalah seorang sopir pribadi.
Hampir jam sepuluh malam, dan aku mulai lemas. Aku melirik sisa waktu yang kumiliki, masih cukup banyak untuk kembali ke Heavensnow, tapi tidak cukup banyak untuk bertemu dengan Orion dan mencegahnya pergi menemui ajal.
Ya, kalian benar, aku datang ke masa lalu.
Masa dimana Orion belum meninggal karena kecelakaan jatuh di jurang itu.
Aku ingin mencegah dia pergi, aku tak ingin hidupnya berakhir.
Dengan sticker waktu aku datang untuk menyelamatkan hidupnya meski lagi-lagi aku harus mempertaruhkan hidupku sendiri.
BERSAMBUNG~
0 komentar:
Posting Komentar