The Miracle Of Rainbow (Lomba Cerpen Gay Bertema Kerajaan)


By : Agha prasert
Baca dulu baru Like!
Keajaiban. . .Apa kalian percaya sebuah keajaiban? Apa manusia modern dengan keadaan yang serba canggih masih membicarakan dan mempercayai sebuah keajaiban? Entahlah. . .Namun, seorang remaja bertubuh ramping dengan sorot mata yang tajam mempercayai hal itu. .
Agha prasert, remaja dengan muka tirus bertubuh ramping yang mempunyai sorot mata yang tajam, ia diterlahir dari keluarga yang berkecukupan, sedikit pendiam dan terkesan dingin. Agha prasert, nama itu yang tertera di nametag seragam sekolahnya, ia duduk dikelas 2 semester pertama dan sekarang ia sedang duduk ditepi danau belakang sekolahnya, danau yang sepi. Konon katanya danau ini dianggap angker, namun dia tak pernah takut, ini tempat yang nyaman untuknya bersantai, menenangkan fikiran. . .
****
Suatu hari, saat jam pelajaran kosong, remaja bersorot mata yang tajam melangkahkan kakinya ke belakang sekolah, menuju danau tempat ia beristirahat menghindari kegaduhan dikelasnya. Sesampainya disana, remaja itu kaget melihat seseorang yang tengah tertidur di tepi danau dengan mengenakan jubah dan seekor unicorn yang terduduk lemas didekat seseorang yang tengah terbaring tersebut.Sontak remaja itu menghampiri tubuh tak berdaya itu, perlahan dia membalikan tubuh yang terbaring itu dan kaget melihat wajahnya yang bersih dan rupawan, remaja itu mengerjapkan matanya, pipinya merona. Saat tengah tersadar dari lamunannya, perlahan remaja itu menepuk wajah itu, perlahan bola matanya terbuka dan kemudian mengaduh kesakitan sambil memegang perutnya, remaja itu bingung dengan apa yang terjadi dihadapannya ini. Kemudian, remaja itu memutuskan membeli air dan beberapa makanan untuk diberikan kepada seseorang itu. . .
Saat ia kembali, terlihat seseorang itu tengah terduduk dan bersandar pada pohon ditepi danau. . .
“K- Kamu, siapa?” Tanya seseorang itu. . .
“Jangan takut, aku tak akan melukaimu. . .” kata remaja bernama Agha tersebut, “Aku Agha Prasert, kamu siapa? Dan datang darimana?” lanjut agha sambil memberikan kantong kresek berisi makanan dan minuman. . .
“engh. .maaf, aku Andreas Amedeo, pangeran dari kerajaan Arcoirris. . . Aku diutus kesini untuk mencari seseorang, seseorang yang akan membantu kerajaan kami yang akan diserang oleh kerajaan Clouddius. .” seseorang bernama Andreas mengakhiri percakapan. .
“Apa kamu sakit?” Tanya Agha sedikit menekan kata ‘sakit’
“Apa kamu tidak percaya?Lalu, bagaimana dengan ini..” tunjuk pangeran Andreas pada sebuah segel yang terletak di pergelangan tangannya. .
Agha-pun terdiam, mereka saling pandang tanpa sepatah kata, “Lalu. . . bagaimana kamu bisa datang kesini?” Tanya agha, membuyarkan tatapan pangeran Andreas
“Aku menunggangi Unicornku dan aku datang kesini dengan itu. . .” Ucap pangeran Andreas menunjuk sebuah pelangi yang langsung terpancar kearah danau. . . Meski remaja bernama Agha percaya dengan sebuah keajaiban, namun dia tetap heran dengan semua kejanggalan ini. . .
“Jika aku boleh jujur, aku sangat heran dengan semua ini, aku merasa janggal. . .” ucap Agha menunduk,
“Maukah kamu membantuku?Menemukan seseorang itu?” Tanya sang pangeran kepada Agha yang tengah menunduk. .
Lama Agha terdiam, dan mendongak menatap mata biru pangeran kemudian mengangguk, “Baiklah, asalkan aku tidak akan membawamu dengan pakaian anehmu itu dan unicornmu. . .” ucap Agha, menunjuk pakaian yang dikenakan pangeran. .
“Ohh, haha tentu, ini bukan masalah. . .” kemudian pangeran itu mengambil tongkat warna-warni dibalik jubahnya, dan membaca mantra, “Blusssshhhh” asap putih meyebar kemana-mana dan Agha tertohok melihat pakaian yang dikenakan pangeran tengah terganti tersebut. Tak lupa pangeran-pun seolah biacara kepada unicornnya dan unicorn itu melompat dan berlari menaiki pelangi itu. . . “Bereskan?” ucap pangeran tersebut, dibarengi anggukan Agha yang tak bisa berkata-kata. . .
****
Satu bulan kemudian. . . .
Sang pangeran tak lelah mencari orang itu, orang yang akan menyelamatkan kerajaannya. Orang yang dicarinya adalah kesatria yang diturunkan ke bumi sejak lahir, disembunyikan oleh Raja Alfonso scuido karena saat itu akan dibunuh oleh Raja Enrique dari kerajaan Cloudius.
Agha yang tengah liburan semester, duduk diteras rumahnya dengan sang pangeran, menikmati hembusan angin di tengah terik matahari. . . Agha yang tinggal sendiri dirumahnya, membuat dia bebas memasukan orang lain ke rumahnya, namun Agha tidak seperti itu, dia sangat selektif memilih teman. Sebulan, banyak kedekatan diantara mereka, Agha yang mempunyai perbedaan dari laki-laki lainnya tak bisa menyangkal kalau dia suka, lebih tepatnya nyaman saat bersama sang pangeran. Begitu juga sang pangeran, kadang ia suka melirik Agha dan tersenyum diam-diam, entah ada perasaan aneh dalam dirinya ketika dekat dengan seseorang disampingnya. . .
“Apa aku jatuh cinta padanya. . . ?” Lirih sang pangeran. . .
****
Lelah, perasaan sang pangeran saat itu. Putus asa. . yaa, putus asa. . .
Pangeran mengacak gusar rambutnya menandakan keputus asaan dengan wajah yang sulit diartikan. Agha prasert, remaja yang tengah duduk disampingnya menatapnya sangat iba, bukan iba melainkan seolah remaja tersebut merasakan apa yang sang pangeran rasakan. Tidak ada satupun yang berbicara hari itu, mereka saling bungkam, berkecamuk dengan fikiran masing-masing.
Keesokan harinya. . . .
Remaja bersorot mata tajam itu terbangun dari tidurnya, membuka jendela dan menghirup udara segar pagi hari. Remaja itu membuka bajunya, sesaat setelah membuka baju, sang pangeran-pun terbangun dari tidurnya dan terbelalak melihat seorang remaja didepannya. .
“hey, kau sudah bangun?” Tanya Agha kepada sang pangeran. . Pangeran terdiam cukup lama melihat sebuah tanda, bukan !melainkan segel dari sang raja, segel untuk melupakan masalalunya di kerajaan Arcoirris, pangeran beranjak dari duduknya dan menghampiri remaja yang tengah bengong menatapnya.
“Kauu. . .” Ucap sang pangeran.
Pangeranpun menceritakan semuanya, menceritakan lahirnya seorang kesatria yang diturunkan ke bumi dari kerajaan Arcoirris, yang diberi segel dipunggung kanannya, remaja itu hanya menatap pangeran dengan pandangan datar, mendengarkan penjelasan yang sangat rumit diartikan.
“Jadi. . Maksud kamu. . .?” Tanya remaja itu,
“Ia, kau lah kesatria yang aku cari, kaulah yang akan menyalamatkan Arcoirris, kerajaan kami. .” tutur sang pangeran, “Aku harap kamu bersedia membantu aku, membantu kerajaanku” ucap sang pangeran berjongkok.
“ehh. .” kata sang remaja karena tidak enak sang pangeran jongkok dihadapannya, “Baiklah. . Tapi, apa yang harus aku lakukan? Bertengkarpun aku tak pernah. . .”
“Soal itu, serahkan semuanya padaku dank au tau disana kau akan dibuka segelnya dan mendapatkan kekuatan yang sangat besar. .dan aku akan membantumu menggunakan kekuatan itu” ucap sang pangeran sambil tersenyum, remaja itu menunduk menyembunyikan semburat merah dipipinya.
****
Sementara itu dikerajaan Arcoirris, sang Raja uring-uringan menantikan sang pangeran datang dengan seseorang, seseorang yang disebut kesatria yang dicarinya. .
****
“Jadi kapan kau siap mengahadap ayahku?” Tanya sang pangeran ditengah keheningan
“Entahlah, tapi bagaimana aku izin sama kedua orang tuaku?” Tanya remaja itu dengan wajah gusar
“Tak perlu khawatir, kami mendukungmu nak. . .” ucap seseorang bersuara berat diambang pintu, yang tak lain adalah ayah remaja bernama Agha tersebut dengan seorang wanita cantik yang tak lain ibunya. .
“Apa ini? Jadi kalian. . .?” Tanya remaja itu bingung. . .
“Ia, aku ayah dan ini ibumu . . Kami tak disegel saat diturunkan ke bumi, jadi kami tau suatu hari nanti ada sang pangeran yang mencarimu, dan mungkin ini saatnya kita balik ke kerajaan Arcoirris. .” ucap sang ayah, yang dibarengi desahan remaja itu, pikirannya berkecamuk, bingung. . Ini seperti dongeng baginya. .
“Jadi, kapan kita berangkat kesana?” Tanya sang pangeran. .
“Lebih cepat, lebih baik . .” ucap sang wanita sambil tersenyum menatap anaknya, yang tak lain kesatria, kesatria yang akan menyamatkan sebuah kerajaan disebuah Negeri Pelangi.
****
Keajaiban. . percaya atau tidak itu ada. Ya, aku mempercayai itu. .
Kini, mereka telah sampai dikerjaan Arcoirris, disambut hangat oleh sang Raja, kini mereka tengah berada diruang makan yang sangat luas, sesekali mereka tertawa karena tingkah polos Remaja itu. .
Beberapa hari, sang pangeran selalu menemani remaja itu layaknya permaisuri, mengajaknya berkeliling ke sebuah desa yang terletak tak jauh dari kerajaan, hingga suatu sore, sang pangeran mengajaknya kesebuah danau, danau yang sangat indah, disana terbentang cahaya warna warni dilangit jingga sore, sebuah pelangi yang sangat indah yang pertama kali diliat remaja itu, remaja itu terdiam dan menitihkan air matanya karena takjub akan keindahan itu. Sang pangeran disisinya, hanya menatap remaja itu sambil tersenyum, kemudian memalingkan mukanya kembali kearah pelangi itu. . .
****
Tinggal tersisa beberapa minggu lagi untuk memperebutkan dan mempertahankan sebuah wilayah kerajaan. Semakin hari, kekuatan reamaja itu semakin tanggung, seusai dilepasnya segel tersebut, kini nama remaja itu bukan lagi Agha Prasert, karena didunia pelangi ini nama itu sangat asing dan terlihat aneh, apalagi untuk seorang kesatria, kini nama remaja itu adalah Kesatria Apshertt.
Pangeran Andreas, tak henti-hentinya membantu Kesatria Ashert berlatih, dan mungkin bisa dikatakan setiap hari dia menemani sang kesatria berlatih. Sang Rajapun tak aneh dengan kedekatan mereka, dia tau semua tentang anaknya yang ‘menyimpang’.
****
Berbulan-bulan di Negeri Pelangi, membuat kedekatan Pangeran Andreas dan Kesatria Apshertt semakin menjadi.Kini mereka tengah bersantai, tidur terlentang diatas hamparan rumput dengan angin sepoi-sepoi. . Hanya bunyi angin yang menyiur seirama dengan nyanyian burung yang beterbangan membuat suasana menjadi romantis, tak hentinya pangeran Andreas mencuri pandang kepada Apshertt, begitupun seblaiknya.
Namun, tak jauh dari mereka, ada dua pasangan mata melihat kea rah mereka, orang yang sedari tadi membuntuti mereka itu terlihat geram dengan kedua tangan mengepal. . .
*Flash Back*
“Maaah, aku punya adik bayi mah???” Tanya seorang anak kecil kepada sang ibu yang tengah menggendong bayi,
“Iia, ini adikmu. .” kata seorang wanita cantik tersenyum kearah anak yang bertanya,
“Ibu akan beri nama siapa?” Tanya anak itu lagi
“ibu akan kasih namaa. . . .” sebelum melanjutkan perkataan, ada beberapa prajurit masuk ke dalam gubuk tua itu, sang anak bersembunyi dibalik ibunya yang tengah menggendong bayi,
“Serahkan anak itu. . .” Kata salah seorang prajurit,
“Tidak, tidakk akan aku kasih anakku. . .” Kata perempuan itu
“Serahkan anak itu, atau kamu akan mati. . .” ancam prajurit lain,
“Tidak, ini anakku, aku akan membesarkannya. .” kata wanita itu hendak berlari, namun. . sebuah belati menusuk tepat dipunggung wanita cantik itu, bayinya pun diambil salah seorang prajurit, dan sang anak yang menyaksikan itu hanya terdiam, tak mampu berkata, setelah sekian lama terdiam mata indah itu berair, tubuh kecilnya memeluk ibunya, anak itu bernangis tanpa suara. . . .
*End Flashback*
“Aku takkan melupakan kejadian itu. .Aku tak rela jika dia memiliki adikku..” bisik seseorang, memperhatikan dua orang itu, jauh disana.
****
Tinggal menghitung hari untuk memulai peperangan, para prajurit mempersiapkan peralatan untuk berperang.Salah seorang remaja tangguh, kini sedang terdiam, terdiam melihat sosoknya dipantulan cermin, melihat wajahnya yang tampak ragu. . “Apa aku bisa. . .” bisik remaja tangguh bernama Kesatria Apshertt.
Sang kesatria kini tengah menunggangi kuda putih menuju kearah hutan, dia sengaja tak mengajak pangeran karena beralasan ingin sendiri, tak mau diganggu.Sesampainya di hutan, langit mulai menggelap, entah sejak kapan angin berhembus sangat kencang, di sertai hujan yang sangat lebat, kesatria-pun melihat sebuah gubuk tua, dan hendak berteduh disana, kesatria itu menggigil sangat kedingingan. Beberapa jam hujanpun tak reda, tak lama ada seseorang yang menghampiri gubuk itu, setelah mendekat. . orang itu membelalakkan matanya, kaget melihat seseorang yang kini berada dihadapannya. .
“Kamu siapa?” Tanya kesatria tegas. . .
“Kamu. . .” seseorang itu langsung memeluk sang kesatria, sang kesatria membelalakkan matanya, ‘ada apa dengan orang ini?’ Tanya sang kesatria dalam hati. . .
“Siapa kamu, kenapa kamu memelukku. . .?” Tanya sang kesatria, setelah orang yang tak dikenalnya melepaskan pelukannya. .
“Perkenalkan, aku Sai. .Kakak kandungmu. .” Ujar pemuda bernama sai tersebut,
“Kakak?Kakak kandung? Kau bercanda !aku anak tunggal di keluargaku. .” Ujar sang kesatria membantah,
“Kau perlu lihat ini. . .” ujar pemuda itu sambil menarik tangan kesatria masuk ke dalam, dan disana diperlihatkanlah sebuah buku usang,
“Buku?Buku apa ini?” Tanya sang kesatria. .
“Bacalah, kau akan mengerti. . .” ujar pemuda itu tersenyum getir. . .
Sang kesatria-pun mulai mebuka lemabr-lembar buku itu, buku itu bukan sembarang buku, buku itu bertuliskan tentang sebuah masa depan, masa depan seorang kesatria. . Beberapa halaman awal, menceritakan tentang terlahirnya seorang anak laki-laki yang kelak akan dijadikan kesatria oleh Raja, namun saat itu sang Raja mengambil bayi laki-laki itu secara paksa, hingga ibu dari bayi tersebut meninggal. . Halaman berikutnya, setelah beranjak Remaja, kesatria itu dituliskan akan dekat dengan seseorang yang berdarah biru, dalam artian masih keturunan Raja. Sebelum melanjutkan membacanya, Sang kesatria melirik sedikit kearah pemuda bernama Sai tersebut, pemuda tersebut hanya tersenyum melihat Sang kesatria meliriknya begitu. . Kesatria-pun melanjutnya membacanya, dimana ia akan bertemu dengan saudara kandungnya, dimana ia akan memenangkan peperangan itu, dimana ia akan diangkat sebagai ahli waris kerajaan, namun dibagian terakhir. . . Degub jantung sang kesatria sangat kencang, membaca sebuah kalimat yang membuatnya tertohok bahwa sang pangeran akan meninggal. . ..
“Apa. .Apa ini?” Tanya sang kesatria tak percaya dengan apa yang telah dibacanya
“Itu adalah sebuah ramalan, ramalan masa depan yang ditulis oleh ibumu, ibu kita. .” Ujar pemuda itu. .
“Aku tidak percaya ini. .aku tidak percaya. .!” teriak sang kesatria dan berhambur keluar gubuk itu dan berlari menjauh meninggalkan kakaknya sendiri. . .
****
Peperangan-pun dimenangkan oleh kerajaan Arcoirris. Semua prajurit berteriak kemenangan, mengibarkan bendera kerajaan, sang kesatria, tersenyum melihat kerajaan yang dia lindungi menang, dan saat menoleh kearah belakang, tepatnya kearah pangeran disana pangeran tengah tersenyum kearahnya, senyum yang kedua kalinya ia lihat, sang kesatriapun tersenyum, namun senyum itu memudar saat ada seseorang berjubah akan membunuh sang pangeran, kesatria-pun berlahir berhambur mendekati sang pangeran, sang pangeran hanya melihat heran kearah kesatria tersebut. . .
“Jangan bunuh diaaaa. . .” Teriak sang kesatria berteriak melihat seseorang berjubah yang tengah mengangkat belati itu dan, jleebb. . . Darah mengalir kemana-mana. . . sang pangeran tersungkur, dan sang kesatria jatuh terduduk sambil menangis. . . dan saat mendongakkan kepalanya, dia begitu shock. . Pangeran selamat, namun siapa yang orang itu bunuh? Kini oranhg itu ditahan oleh para prajuit. . . sang kesatria berhambur kearah orang yang tengah tergolek lemas tak berdaya. . Alangkah kagetnya, orang yang tergolek lemas itu adalah Sai, kakaknya sendiri. .
“kakak. .Apa yang kaka lakukan? HAH?” teriak sang kesatria, menaikan nada suaranya yang parau. .
“Aku hanya ingin merubah takdir Apshertt, aku ingin melihat kamu bahagia, bersama dia. .” Rintih pemuda yang tengah tergolek lemas itu. .
“Tapi. .kenapa kamu? HAH? Kita baru saja bertemu kak. . .” Ucap sang kesatria, air matanya mengalir sangat deras, sang pangeran yang terdiam melihat peristiwa itu kini mendekati dua orang kaka beradik tersebut. . .
“Kamu. . .” Ujar sang pangeran melihat pemuda yang kini dipangkuan sang kesatria. .
“Jaga Apshertt baik-baik. .aku percayakan itu padamu, dank au Apshertt,simpan ini. . ini akan melindungimu, kaka akan selalu disisimu. .” Ujar Sai memberikan sebuah kalung kepada kesatria. . Matanya-pun tepejam. . .
“Kakaaaaaaaaaaaaaakkk. . .” Teriak sang kesatria, memeluk sang kaka yang telah tiada. . .
****
Sunyi. . .
Bunyi. . .
Rasaku hilang tenggelam dalam hening. . . Pikirku melayang tak tentu arah. . .
Kini dua orang remaja tengah berdiri disebelah batu nisan, rasa kehilangan menyelimuti keduanya. . . Kesatria bermata tajam tengah menangis memeluk sang pangeran. .
“Kau harus merelakannya. . . biarkan dia tenang, Apshertt. . .” Ujar sang pangeran. .
“Aku rela. . .” “yaa, aku rela. . .” Ucap sang kesatria mempererat pelukannya. . .
****
Keajaiban?Bagaimana?Apa kalian masih percaya itu? Hmm?Entahlah, namun aku merasakan keajaiban itu ada, bagiku cinta juga merupakan bagian dari keajaiban. .
Kini Kesatria Apshertt dan pangeran Andreas, membuktikan sebuah keajaiban. . Mereka dipertemukan begitu saja, mereka dipertemukan oleh sebuah situasi yang sangat tak wajar, menumbuhkan rasa cinta meski sesama jenisnya, bagi mereka itu wajar. . Bukankah cinta itu universal?Bisa dirasakan pada siapa saja, memberi sebuah kenyamanan?Begitulah yang kini mereka rasakan. . Cinta juga rela berkoran, dan mereka. . .Bahagia selamanya. .
THE END
Produced By : YI, CKP, KPU

0 komentar:

Posting Komentar