MIRACLE MEI (Lomba Cerpen Gay Bertema Kerajaan)



AUTHOR : KIYA AYTAKI
Sore hari ini aku sedang berjalan-jalan dengan salah satu sahabat ku, namanya Park Xian. Dia adalah sahabat ku sejak Elementary School, dia anak seorang Bangsawan Kerajaan Joseon. Ayahnya adalah mentri perdagangan, kami sangat dekat. Bahkan saking dekatnya kami, sampai-sampai kami tahu salah satu dari kami sedang menyukai seseorang. Misalnya seperti aku, aku sekarang sedang menyukai seorang Pria. Tapi aku agak ragu untuk mencintainya, kenapa ? karena dia adalah seorang Putra Mahkota, namanya adalah Jo Youngmin. Ya, Nama ku sendiri adalah Kim Lian, aku adalah anak tunggal. Usia ku baru menginjak 14 tahun. Aku takut untuk mencintai seorang Jo Youngmin karena aku ini hanya anak seorang Bangsawan biasa, ayah ku menjabat sebagai Ketua Biro Pengawas. Dan sekarangXian sedang menyukai seorang Pria di kelasnya. Kami memang sering sekali curhat.
“Oh iya Lian, hari jum’at kau di rumah tidak ?” tanya Xian pada ku saat di perjalanan pulang, karena hari sudah menjelang malam.
‘kenapa Xian bertanya seperti itu ?’ ucap ku dalam hati.
“iya ada kok, memangnya kenapa Xi ?” tanya ku pada Xian.
“mau menganbi hadiah.” Ucap Xian sambil tersenyum manis.
“hadiah ? dari siapa ?”
“dari Youngmin.”
“Youngmin ? Youngmin siapa ?”
“Jo Youngmin lah ...” ucap Xian tanpa beban.
DEG !!! apa ini ? kenapa hati ku sakit ? Youngmin ? mau memberi hadiah ke Xian ? kenapa bisa ? mereka kan beda sekolah ? dan setahu ku Xian jarang pergi ke Istana.
“kok bisa Xian ? aku rasa ulang tahun mu masih lama ?” tanya ku pada Xian.
“iya, dia bilang ini adalah hadiah persahabatan.” Jawab Xian.
“oh gitu.” Jawab ku dengan nada sedikit sedih.
“kita sudah sampai, ya sudah Lian. Aku masuk dulu ya ?” ucap Xian saat kami sudah sampai di depan rumahnya.
“oh, iya.” Jawab ku sambil tersenyum simpul.
“sampai jumpa ...” ucap Xian sambil melambaikan tangan, dan menghilang di balik pintu. Aku hanya tersenyum kecut melihatnya.
‘Tuhan, apa ini ? Xian, tak puas kah kau mengambil Ariel dulu ? aku memberi tahu mu tentang Youngmin dengan tujuan “ini loh orang yang aku suka”. Bukan untuk membiarkan mu mengambilnya. Xian, dulu ia pernah menyukai orang yang sama dngan ku. Saat itu kami masih Elementary School, awalnya aku duluan yang menyukai pria bernama Ariel, tapi setelah aku sering bercerita tentang Ariel, dia juga ikut menyukainya. Dan saat memasuki Junior High School kami sudah tidak satu sekolah lagi, karena Xian memasuki sekolah yang berbeda dengan ku. Dan Youngmin, dia adalah kakak kelas ku. Aku tak menyangka akan satu sekolah dengannya, dia sekarang sudah kelas 9 dan lulus tahun ini. Aku lumayan kenal dekat dengannya saat MOS, sebenarnya bukan dengan Youngmin. Tapi Kwangmin, waktu itu dia menge-MOS kelas ku. Mereka kembar, satu-satunya Putra Mahkota yang terlahir kembar saat ini. Oh iya, mereka saat lahir berbeda 5 menit. Haha, aku seperti sudah sangat dekat dengannya ya ? mungkin karena aku ngeFans sama mereka. Ya, siapa sih yang enggak ngeFans atau suka sama mereka ? seorang Putra Mahkota, tampan, pintar dan pastinya kaya. Sempurna kan ? aku masih kepikiran yang di ucapkan Xian tadi, lebih baik aku tanyakan saja pada Kak Youngmin besok. Tak terasa aku pun sudah sampai di rumah, saking serius berfikir, jadi tak terasa sudah sampai rumah.’
At morning :
Aku sedang berjalan di koridor sekolah, dan tanpa sengaja aku melihat Youngmin sedang berjalan. Tanpa pikir panjang aku pun menghampirinya.
“kak Youngmin !” paggil ku padanya, dia pun menoleh dan tersenyum sangat manis.
“iya, ada apa Lian ? apa ada yang bisa aku bantu ?” ucanya lembut.
“eh, ini .. a-aku .. ingin bertanya .. sesuatu, boleh ?” tanya ku sedikit gugup.
“iya, mau bertanya apa ?”
“kakak ingin memberi hadiah ya ke Xian ?” tanya ku padanya
“iya, kok tahu sih ?” jawabnya sambil nyengir kuda
“ya, Xian memberi tahuku kemarin.” Ujar ku apa adanya.
“oh gitu, tapi aku bingung mau ngasih apa. Oh iya satu lagi, kata xian hadiahnya di titipin aja ke kamu, apa itu benar ?” tanya youngmin pada ku.
‘WHAT THE KAMPRET ? di titipin ke aku ? Xian kau benar-benar !!!’ gerutu ku dalam hati.
“oh, di titipin ke aku ya ? oke, no problem. Kasih barang yang dia suka aja. Oh iya, dalam rangka apa nih ngasih hadiah ke Xian ?” tanya ku sambil tersenyum kecut.
“kayaknya sih dalam rangka persahabatan.” Jawabnya
“oh, lalu kapan kakak akan memberikan hadiahnya ?” tanya ku lagi.
“sepertinya tanggal 28 mei, waktu perpisahan. Gak apa-apa kan ?” jawabnya
“iya, gak apa-apa kok. Ya sudah aku duuan ya kak, maaf nih udah ngeganggu.” Ucap ku sambil menunduk 90º.
“iya gak apa-apa kok.” Jawabnya, aku pun segera pergi dari sana. Jantung ku berdetak sangat kencang sekarang.
Tanggal 28 mei adalah hari perpisahan murid kelas 9, aku seperti tak rela kehilangan mereka. Tapikan mereka harus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Aku ingin minta kenang-kenangan deh, tapi apa ya ? foto, iya foto. Coba aku tanya ke Kak Kwangmin, ujur sebenarnya aku lebih dekat dengan kwangmin. Tapi aku hanya menganggapnya sebagai kakak, tak lebih. Ah, itu dia kwangmin.
“kak Kwangmin ...” panggil ku pada kwangmin.
“iya, kenapa Lian ?” tanyanya pada ku, aku pun tersenyum lalu mulai bicara,
“emmm, kak. Tanggal 28 kan hari perpisahan, boleh gak aku minta foto ?” tanya ku dengan nada sedikit rendah, takut ia tak mau atau malah marah.
“foto ? iya boleh, tapi di mana ?” tanyanya
“di kelas aja kalo bisa.” Jawab ku.
“ya sudah, oh iya. Au duluan ya ? sepertinya sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.” Ucap nya pada ku, aku pun mengangguk dan ia pun pergi menuju kelasnya.
“waw, kak kwangmin tumben mau dimajak foto, haha.” Ucap ku dalam hati, aku pun mulai berjalan menuju kelas ku.

Esok nya :
“hey Lian, kau lesu sekali hari ini ?” tanya sahabat ku Naru.
“eh, benarkah ? mungkin karena suatu hal ..” ucap ku malas.
“suatu hal ? apa itu ? ayo ceritakan ...” paksa naru.
“tidak mau, tunggu saja sampai tanggal 28.” Ucap ku tegas lalu memasuki kelas dan duduk di bangku u dengan tenang.
“tanggal 28 masih lama lian .. oh iya, bukankah pada tanggal itu adalah hari perpisahan murid kelas 9 ?” ucap naru lagi, manusia satu ini benar-benar berisik.
“memang iya.” Jawab ku singkat
“bagaimana kalau kita minta foto sama kwangmin ? aku ngeFans banget sama dia ...” ucap naru semangat.
“aku sudah bilang begitu padaya, dan dia mau.” Ucap ku sambil membuka sebuah buku pelajaran.
“benarkah ? wah ... this is miracle ...” ucap naru kegirangan.
Tanggal 28 mei :
“hey Lian, ayo cerita. Sekarangkan sudah tanggal 28.” Pakasa naru pada ku.
“baiklah, dengar baik-baik. Jo youngmin mau memberi sebuah hadiah ke xian.” Ucap ku dengan wajah datar, lalu aku langsung berjalan mendahului naru yang masih mencerna perkataan ku.
“hey hey Lian. Kau serius ?” tanyanya lagi
“iya, sudahlah. Ayo cepat jalan, nanti kita terlambat.” Ucap ku lalu berlari menuju sekolah.
At school :
“itu mereka ...” ucap naru sambil menujuk 2 orang yang sedang melewati gerbang sekolah. Aku hanya melihatnya sekilas lalu kembali menatap pertunjukan yang sedang berlangsung dimatas panggung.
“eh eh, Youngmin ke arah sini. Ya tuhan, lian. Di duduk di epan kita.” Ucap naru heboh.
“iya aku tahu, sudahlah diam. Kau ini berisik sekali.” Ucap ku sedikit berbisik.
“hai lian ...” sapa seseorang di depan ku. Dan ternyata itu adalah youngmin, ya tuhan aku tak sanggup menatap matanya.
“ehhh iya, kenpa kak ?” tanya ku padanya.
“emm ini hadiah untuk Xian ya ? tolong di sampaikan, terimakasih.” Ucapnya sambil memberikan kotak berwarna coklat kepada ku. Aku pun segera mengambilnya.
“iya kak.” Jawab ku singkat, ia pin segera pinda ke tempat duduk di barisan di mana ada teman-temannya di sana. Tangan ku agak genetar saat itu, bayangkan saja. Pria yang kau suka memberi hadiah pada orang lain, apalagi orang itu adalah sahabat mu sendiri.
“naru, kita pulang yuk ?” ucap ku pada naru.
“pulang ? tapi acaranya belum selesai.” Ucap naru pada ku.
“sudahlah, bodo amat. Yang pentingsekarang aku mau pulang.” Ucapku, lalu berdiri dan berjalan menuju pintu gerbang, tak terasa air mata mulai jatuh ke pipi ku.
“LIAN ...” sebuah suara memanggil ku. Aku pun menoleh dan mendapati kwangmin sedang berdiri di belakang ku.
“kau ... kenapa menangis lian ?” tanya kwangmin pada ku.
“a-aku aku tidak apa-apa kok.” Jawab ku sambil sedikit terisak.
“aku sudah melihat dan mendengar semuanya tadi, apa kau mencintai youngmin ?” tanya kwangmin pada ku.
“aku tak mungkin mencintai seorang putra mahkota. Aku tidak mencintai siapa-siapa kok”. Ucap ku berbohong.
“aku tahu kau berbohong. Kau sangat mencintai youngmin dan aku tahu itu.” Ucap kwangmin pada ku. Aku hanya tersenyum miris mendengarnya, apa semua orang sudah tahu kalau aku mencintai seorang putra mahkota ?
“tapi youngmin tak mencintai ku. Sudahlah, aku mau pulang. Permisi yang mulia,” ucap ku menunduk lalu berjalan gontai.
“apa kau tak pernah peka ?” aku berhenti mendengar ucapan kwangmin, apa dia sedang berbicara pada ku ?
“apa maksud mu ?” tanyaku padanya, aku masih dalam posisi ku. Aku tak berani menghadapnya, aku terlalu malu.
“aku .. aku .. yang mencintai mu sejak lama. Apa kau tak menyadarinya ? aku selalu berusaha untuk dekat dengan mu dan berusaha mendapat kan hati mu, tapi kau malah mencintai youngmin. Saat kau bersama ku kau selalu bercerita tentang youngmin, youngmin dan youngmin saja yang kau pikirkan ! seharus nya kau bisa melihat lian, banyak orang yang mencintai dan menyayangi mu dengan tulus ! contohnya aku ! apa gunanya memikirkan orang yang tidak mencintai mu ? apa gunanya menyayangi orang yang selalu menyakiti mu ? kalau kau seperti ini terus, kau terlihat seperti orang idiot lian !!!” nada bicara kwangmin seperti sedang menghardik ku. Kemana kwangmin yang selalu bersikap lembut pada ku ?
“cukup ! sudah puas kau mengatai ku bodoh hah ?! aku tahu aku bodoh, aku tahu aku salah ! salah kan saja aku terus ... tidak ada orang yang menyayangi ku ! semua orang di dunia ini memakai topeng ! aku tidak bisa melihat mana yang tulus menyayangi ku.” Ucap ku sambil menangis, tiba-tiba aku merasakan sebuah pelukan hangat dari belakang. Dan itu adalah kwangmin.
“aku sudah bilang kalau aku mencintai dan menyayangi mu dengan tulus. Aku ingin jadi kekasih mu. Terima aku lian ..” ucapnya lembut, ini yang ku suka dari kwangmin. Dia bisa membuat ku nyaman saat berada di dekatnya.
“tapi ...” ucapan ku terpotong saat kwangmin membalikkan tubuh ku lalu dia menutup bibir ku dengan jari telunjuknya.
“sssttt, tidak ada tapi-tapian. Pokoknya jo kwangmin menyayangi kim lian dengan tulus.” Ucapannya mampu membuat ku tersenyum lagi. Mungkin kwangmin lah yang mampu membuat ku bahagia.
“jadi, apa kau menerima ku ?” tanya kwangmin. Aku hanya mengangguk lalu menunduk malu.
̽ ̽ ̽
‘sudah hari jum’at sekarang, sebentar lagi xian akan ke rumah ku. Ah, itu xian. Dia berjalan cepat menuju ke arah ku, aku menunggunya di depan rumah ku.’
“Lian ...” pangginya pada ku, aku hanya tersenyum di paksakan saat melihatnya,
“hai lian, apa kabar ?” tanya xian pada ku.
“aku baik. Kalau kau ?” Omong kosong, keadaan seperti inimasih bisa di bilang baik-baik saja ?
“aku juga baik.” Jawabnya tersenyum sumringah.
“oh iya, ini hadiah dari youngmin.” Ujarku sambil menyodorkan sebuah kotak berwarna coklat.
“oh, makasih ya ? ya udah deh, aku pulang dulu ya ?” ucap xian.
“iya” ucapku sambil tersenyum pahit.
‘ck, setelah mendapatkan apa yang dia mau dia langaung pergi ? benar-benar manusia !!!’ aku pun masuk ke dalam rumah sambil berkata dalam hati. “sabar lian, kau punya kwangmin.”

“berusaha sabar” kalimat itu mudah di ucapkan, tapi susah untuk di jalankan.
END
Produced By : YI, CKP, KPU

0 komentar:

Posting Komentar