Love me is Afro



By. Revan.

Berikan like dan koment ya !!
Setelah lama tidak membuat cerpen , akhirnya aku dapat banyak inspirasi untuk menulis lagi 
Happy Reading... Jangan jd silent reader.


"Rev.. ? Kamu gak sekolah ?..."
"Rev..??"
Tok Tok Tok...

Aku tetap bermanja manja dengan gulingku diatas kasur tanpa menghiraukan pintu yang diketuk mama.

"Rev ?.. Ini udh siang lho.. Jangan sampe terlambat sekolah ya !!"
Tok tok tok..

"Aaaaa ia ia ma , ni dah bangun kok " sahutku malas karena masih sedikit mengantuk.
"Bagus , mama tunggu dimeja makan ya ?"
"Yoi ma" jawabku sambil berjalan perlahan masuk ke kamar mandi.

Aku mulai membersihkan tubuhku dan menyikat gigiku , semua aku lakukan didepan cermin yang ada di dalam kamar mandi. Yups inilah hobiku yaitu mengagumi wajahku yang amat sangat kharismatik. Dengan warna kulit sedikit cokelat inilah yang membuatku terlihat tambah macho.
Setelah selesai mandi , aku memakai pakaian sekolahku dan menghampiri keluargaku yang tengah makan dimeja makan.

Namaku Revan Ardiansyah , aku baru kelas X1 SMA tepatnya dikota Bekasi. Aku mempunyai seorang adik yang masih duduk dibangku SMP , aku sedikit membencinya karena dia selalu mengambil seluruh perhatian orang tuaku juga selalu menyusahkanku dengan harus membantunya mengerjakan PR.
Orang tuaku termasuk type penyabar karena tak pernah main tangan atau bertindak kasar lainnya kalau aku dan adikku bertengkar.

"Tumben berangkat agak siangan rev ?? Santai banget kamu" tanya ayah.
Aku masih menikmati sarapan nasi gorengku dengan lahapnya.
"Revan.. Ditanya ayah tuh ," tegur mama.
Aku pun menghentikan aktivitas makanku sejenak lalu minum.
"Ya iyalah , inikan cuman Class Meeting.. Kaga penting penting amat yah , lagian Revan kan Osis jadi ga perlu lah ikut ikut Class Meeting palingan jadi panitianya doang yah.." Jawabku .
Ayah hanya mengangguk ngangguk mendengarkan penjelaskanku.
"Hufft... Mendingan libur aja ya ma !! Daripada Class Meeting kan cuma kotor kotorin baju aja , mending dirumah !!" Keluh adikku si Dony.
Mendengar keluh kesahnya membuatku naik darah .
"Hey ! Yang namanya anak kecil kaya lu tuh harusnya belajar belajar dan belajar sampe pinter... Biar gua gak capek ajarin lu terus" sahutku sambil mentoyor kepalanya karena dia duduk disampingku.
"Revan !! Ini tuh adek kamu... !!" Tegur mama.

Aku pun menyudahi sarapan pagiku dan berpamitan kepada orang tuaku.
Hampir setiap hari ada saja hal hal serupa yang terjadi diatas meja makan , terkadang adikku yang jahil tapi lebih sering aku yang membuatnya menangis.

---#---#--#--

Pagi ini memang cuaca sangat cerah , setiap hari aku selalu menggunakan kendaraan angkutan umum untuk mengantarku ke sekolah.
Sebenernya aku memiliki motor tapi karena si Dony selalu merengek minta diantar jemput olehku jadi kuputuskan meminjamkan motorku untuknya hanya untuk pergi dan pulang sekolah.
Ketimbang aku harus mengantar jemputnya setiap hari ,aku memilih untuk menaiki kendaraan umum tetapi dengan syarat uang jajanku dilebihkan.

Pagi ini memang lalu lintas cukup ramai , dan membuat angkutan umum terjebak macet , terpaksa aku harus menunggu angkutan sedikit lama.
Ku putuskan untuk memberitahukan teman teman Osisku bahwa aku sedikit terlambat melalui sms.

"Duuuuugghh !!"
"Arghhh Kampret !!!!!" Kesalku karena sesuatu menabrakku dari belakang.

"Maav ya , tadi saya buru buru jadi gak sengaja nabrak" ucap pengendara sepeda yang menabrakku.

"Tol*l ya ? Lo liat gua mau ke sekolah , gara gara lu celana gua kotor kena ban sepeda lo , kunyuk !!" Cecarku.

"Maaf ya , iya saya duluan ya .. Maaf" pamitnya bergegas pergi.

Aku melongo , begitu mudahnya kah dia pergi ?
Aku berusaha mengenali wajahnya agar kalau ketemu aku akan beri dia pelajaran.
Bersamaan dengan itu sebuah angkutan umum pun berhenti didepanku , ku lihat sang supir memberikan senyumnya kepadaku dan aku balas dengan kecut karena masih terbawa suasana tadi.

Tak lama angkutan umum pun telah sampai dijalan depan gerbang sekolahku.
Aku turun dan berlari menuju ruang panitia osis agar tak terlambat .
Nafasku sedikit ngos ngos'an karena berlari menuju ruang panitia yang dipenuhi oleh para Osis.

"Ngape lu Rev ? Buru buru amat" tanya dika anak Osis yang sekelas denganku.
"Ya takut telat gua !! , gimana udah selesai nyusun nama nama olahraga yang bakal dimainin ?? Kelas kelasnya ?? Pesertanya ?? Mana gua liat !!" Ucapku masih dengan nafas tersengal.
Dokumen pun aku terima dan segera memulai acara pertandingan.

Tapi.. Aku melihat sebuah wajah yang sangat ku kenali tengah berada dipinggir lapangan menonton acara pertandingan.

"Ehh .. Ehh.. Dika lu tau dia kaga ???" Tanyaku pada Dika.
"Oh yang itu ? Dia anak pindahan.. "Jawab Dika.
"Kok dia kaga maen ? Dia kan bukan osis" tanyaku.
"Boro boro maen ! Anaknya aja kaya perempuan , dia kaga bisa olahraga apa apa .." Jawab Dika.

Ku perhatikan lekat lekat sikapnya yang memang gemulai , ku memikirkan cara untuk memberinya pelajaran karena telah menabrakku tadi.

"Dokumen peserta Class Meeting mana ??" Tanyaku pada Dika.
"Hahh ?? Emmm nih , buat apaan kata lu kan udah bener brooo" jawab Dika.
Aku tak menghiraukan ucapan dika dan menghapus salah satu peserta di pertandingan Sepak Bola dan Basket.

"Eh nama dia siapa ??" Ucapku berbisik pada Dika ,, "Namanya Ryo Pangestu "jawab Dika.
Aku pun menuliskan namanya beserta kelasnya di list peserta Class Meeting Sepak Bola dan Basket.
"Nih... Fix !! Gausah ada yang diganti ganti lagi... Peraturan tetap peraturan , yang udah daftar gak boleh gak main ,oke ? Gua mau ke kelas dulu "ucapku pamit.

Didalam kelas aku jingkrak jingkrak dan tersenyum senang apalagi saat aku masuk ke kelas secara bersamaan pertandingan Sepak Bola pun dimulai.
Ku lihat situasi dilapangan lewat jendela kelas , saat nama Ryo Pangestu kelas X1 jurusan IPA dipanggil sempat ku lihat wajah Ryo memerah dan kaget . Ini memang rencanaku.

Aku tertawa geli sendirian didalam kelas melihat mimik wajahnya yang hanya diam saja ditengah lapangan karena takut oleh Bola , aku tau dia memang kurang jantan. Hampir aku tertawa keras saat team yang ada dipihak Ryo kebobolan bola karena Ryo terlalu kaku bermain bola.

"Duaghh !!!"

Aku kaget !! Muka Ryo terkena tendangan bola dan tersungkur ke tanah. Sontak aku keluar kelas dan berdiri didepan pintu. Dapat ku lihat cairan merah keluar dari hidungnya arghhh dia mimisan !!!
Sontak penonton pun menyorakinya karena tak bisa bermain bola dengan benar , bahkan ada pemain lain yang menghinanya bencong.
Ryo pun dibawa ke UKS., jantungku berdetak kencang seakan mau copot !
Kenapa sampai fatal begini ? Aku pun mengendap endap masuk ke UKS berpura pura mengambil minyak kayu putih..

Ada 3 orang didalam UKS yaitu Ryo , Guru dan Aku yang berpura pura mencari minyak kayu putih.
Ku lihat dia menangis dengan darah masih ada dihidungnya.. Bahkan dia menegaskan kalau dia sama sekali tidak mendaftar jadi peserta ClassMeeting.
Ini semua karena aku ! Kekacauan ini karenaku !

--#--#--#

Sesampainya dirumah aku hanya terdiam dikamar , merenungi sikap jahatku pada Ryo .. Tapikan dia juga yang menabrakku !!, tapikan dia sudah minta maaf ??, tapikan aku belum memaafkan dia !!! Tapi gak seharusnya lu rev bikin dia berdarah darah..
Pikiran itu melayang layang diotakku.

"Kak Rev , bikinin Mie Goreng dong !!" Pinta adikku yang masih mengenakan pakaian sekolah tiba tiba muncul didepan pintu.
"Kolokan amat lu ! Tinggal nyalain kompor doang.."Jawabku ketus
"Tapi Mie nya gak ada kak..."Sahutnya.
"Ya belilah !!!" Kataku sambil merogoh saku ku dan memberikan uang Rp20.000 kepadanya .. "Nih,, beli diAlf*mart !! "Bentakku.
Dony pun pergi untuk membeli Mie menggunakan motor.

Aku mengirim sms pada Rini , anggota Osis yang satu kelas dengan Ryo. Menanyakan insiden tsb , kabarnya sepulang sekolah Ryo langsung sakit demam dan mereka berencana akan menengok Ryo besok.
Sebagian anggota Osis pun ikut menjenguk Ryo karena harus bertanggung jawab sebagai panitia ,padhal kalau aku tak melakukan kecerobohan itu pasti semua orang takkan kesusahan. Aku pun berniat untuk ikut menjenguk.

Tiba tiba telepon genggamku berbunyi. Aku tersentak mendengar suara dari telepon . Ada berita dari sebuah rumah sakit. Adikku mengalami kecelakaan dijalan raya. Aku disarankan agar cepat pergi kerumah sakit tempat adikku dirawat. Aku pun bergegas ke tempat pangkalan ojek.

Beberapa menit kemudian , aku telah sampai diruang gawat darurat. Ku lihat seseorang terbaring disebuah ruangan dengan tubuh berlumuran darah. Aku menubruk dan memeluknya sambil berurai air mata. Adikku menangis dan meminta tolong padaku karena rasa sakit yang ada di sekujur tubuhnya.

Tapi dokter menyuruhku untuk keluar dan menunggu diluar ruangan. Hatiku terasa pedih melihat keadaan adikku , apalagi aku sebagai kakak sudah tidak benar menjaga adikku.
Aku memutuskan untuk mengabari kedua orang tuaku melalui telepon . Orang tuaku pun menyuruhku untuk pulang dan menjaga rumah karena Orang tuaku akan segera kerumah sakit.

Sesampainya dirumah aku menangis sejadi jadinya didalam kamar . Tak terasa aku tertidur pulas karena kelelahan..

--#--#--#

Ku rasakan angin bertiup sepoi sepoi ditubuhku , membuatku merasa nyaman dan tenang.
Dapat ku dengar suara daun bergesekan disekitar.
Aku pun membuka mata secara perlahan ..

"Hah ? Gua dimana ??" Aku kebingungan.
Terakhir yang ku ingat adalah aku tertidur dikamarku ,tapi sekarang mengapa aku berada ditempat yang indah ini ?
Dihadapanku terdapat sebuah danau yang jernih , dan aku sedang terduduk dibawah rimbunnya pohon yang berbuah entah aku tak mengenal apa nama buah aneh itu.

"Sudah bangun ? Ayoo kita pulang"
Aku kaget mendengar suara dari arah belakang.
Aku pun menoleh ,Dan yang membuatku lebih kaget adalah sebuah bangunan mirip istana besar berada tak jauh dari hadapanku skrng.

"Hah ? Lhooooo ? Lu kan Ryo ?" Ucapku.
"Ryoo ?, Aku Afro adikmu.. Apa kau merasa pusing dan susah mengingat kakakku ??"Ucapnya.
Aku perhatikan lekat lekat tubuhnya , aku tertawa karena pakaian yang ia pakai sungguh aneh . Tetapi tawaku terhenti saat ku lihat aku pun memakai pakaian yang hampir sama.

"Ayoo kita masuk kakak.."Ucapnya sambil tersenyum.
"Masuk kemana ?? Orang gua aja kaga tau ini dimana !!! Pasti gua lagi mimpikan ??"Tanyaku.
Afro hanya tersenyum dan membimbingku mendekati istana itu.
Setiap inci dari bangunan tsb tak henti hentinya ku kagumi , sungguh memanjakan mata siapa saja yang melihatnya.

"Sebenernya gua lagi dimana bro ??" Tanyaku.
"Gua ? Bro ? Apa itu kak ??" Tanyanya dengan mengernyitkan dahi.
"Hah ?? Maksudnya sebenernya aku lagi dimana fro , gituh hehe"jawabku sekenanya.
"Apa kau lupa kaka ?? Kita sedang ada di istana kita , apa kau begitu trauma dengan makhluk itu sampai kau melupakan semuanya ??"Jawabnya dengan sedikit murung.

"Makhluk itu ? Apa ? Ada apa ini sebenernya hah !! Gak ngerti gua , suer .. Dan lo kan Ryo yang waktu itu mimisan kan ? Trus lo juga nabrak gua pake sepeda butut lu itukan ?" Tanyaku dengan wajah serius.
Tapi Afro menunjukan wajah yang berbeda dari sebelumnya , wajahnya terlihat sedikit murung.

"Lebih baik kakak istirahat dikamar saja... Agar kaka cepat sembuh, ayo kak aku antar ke kamarmu"jawab afro.
Otakku mencoba mencerna semua yang ku lihat dan ku alami sekarang tapi tetap tidak menemukan jawaban.
Logikaku mengatakan bawah Ryo yang mengaku ngaku sebagai Afro inilah yang sakit tapi kenapa aku yang diucap cepat sembuh.

Sesampainya didalam kamar , lagi lagi aku tersentak.
Ruangan ini terlihat megah dan megahnya berbeda dengan kamar tidur selebriti internasional yang begitu modern , kamar ini terlihat sedikit jadul tapi membuatnya memiliki nilai plus.

"Boleh aku bertanya padamu ??"Tanyaku pada Afro.
"Apa kakak ??"Jawabnya.
"Istana ini besar banget kan yak ?? Lah terus kok penghuninya kaga rame kaya di film film dongeng disney itu ??"Tanyaku asal.
"Aku tak mengerti yang kau ucapkan kak.. Lekas istirahat , mungkin nanti kau akan mengingat semuanya"jawabnya sembari tersenyum.

Mata Afro terlihat indah saat tersenyum , seolah olah matanya pun ikut tersenyum. Bibirnya yang kecil dan tipis memang membuatku sedikit merasa ...
Arghh mungkin hanya hayalan sementara..

Terdengar suara gaduh dari luar.. Aku pun penasaran dan keluar untuk melihatnya.
Ku telusuri dan ku cari dimana suara itu berasal ..
Ku buka sebuah pintu dengan jariku perlahan..
Lagi lagi aku tersentak !!
Ku lihat beberapa pemuda yang sebaya denganku tengah beradu pedang.. Pedang dalam arti sesungguhnya ya.
Ku lihat mereka hanya memakai celana panjang saja tidak memakai baju , dan terlihat sekali bahwa mereka mempunyai Abs yang menggiurkan.

"Hey Wishnu !! Cepat kemari dan ambil pedangmu." Teriak salah satu dari mereka.
Aku pun terus melihat ke arah mereka yang tengah memanggil kawannya.
Salah satu dari mereka mendekat kearahku , lalu membuka pintu yang tadi hanya ku buka sedikit menjadi lebar.

"Woy , Gua bukan Wishnu !!!" Teriakku.
Cengkraman tangannya sangat keras dan kencang , tanganku terasa sakit.
"Ambil pedangmu dan bertarung lah denganku !!"Ajaknya.

Hah ? Seumur hidupku belum pernah aku memegang pedang.
Bahkan saat ku pegang pedang tsb terasa sangat berat , anehnya ku lihat Ryo yang mengaku sebagai Afro mampu memegang pedang tersebut.
Padahal dilapangan aku melihat dia begitu lemah tapi disini dia terlihat kuat ,atau mungkin itu kembarannya .

Tiba tiba sekelompok pemuda membuat lingkaran besar , dan aku berada didalam lingkaran besar tersebut dengan seorang pemuda gagah yang siap bertarung denganku menggunakan pedang.
Ku lihat dia tengah siap mengambil ancang ancang , aku hanya dapat meneguk liur melihat situasi ini.
Aku tak bisa melakukan apa apa .
Pemuda itupun bersiap mendekatiku .
Aku pun menjatuhkan pedangku dan berjongkok karena ketakutan.

Ku lihat ekspresi mereka seperti terkejut lalu tertawa terbahak bahak , bahkan sampai ada yang menghinaku seperti perempuan karena tak bisa memainkan pedang.
Heii ? Bukankah aku pangeran ? Kenapa ada yang berani menghinaku ?
Tiba tiba Afro mendekat ke arahku dan mengatakan kemarahannya pada mereka yang mengejekku.
Aku tertegun melihatnya , sepertinya aku ingat bahwa Ryo berada diposisiku sekarang saat dilapangan dan dihina banyak org .
Bedanya sosok Afro yang menyerupai Rio membelaku , sedangkan saat dilapangan aku tidak membelanya.
Kepalaku berputar putar dan aku pun tak sadarkan diri.

Tak berapa lama ku mulai sadarkan diri..
Ku buka perlahan mataku dan kulihat seseorang tengah berbaring disampingku.
Ryo atau Afro ? Sepertinya sama saja.
Ku perhatikan wajahnya secara mendalam , ada sesuatu yang menyesaki dadaku. Mungkin karena aku masih teringat saat dia mengeluarkan darah dilapangan dan itu membuatku shock.

Ku perhatikan matanya , hidungnya , pipinya , kupingnya , dahinya , dagunya dan bibirnya...
Entah setan apa yang ada disekitarku sekarang , tanpa sadar aku mulai mendekatkan bibirku ke arah bibirnya
Dan cup...
Aku menahan kecupannya agak lama .

Lalu aku lepaskan !
Karena aku mendengar suara teriakan monyet amat sangat menyeramkan dari luar istana.
Afro pun terbangun dan segera mengambil pedang , aku yang kebingungan hanya mengikuti dia berjalan keluar istana.

Aku tersentak sekaligus merinding. !!
Sekumpulan kera kera berbadan super besar tengah datang membuat kekacauan.
Aku , Afro dan beberapa pemuda lainnya lekas berlari mencari tempat aman yang sangat jauh dari istana.
Sekarang aku tau ! Kenapa istana yang ku tempati hanya memiliki sedikit penghuni , aku yakin mereka disana dimakan kera kera raksasa tsb. Dan orang tua Afro pun pasti mengalami nasib yang sama.
Awalnya Afro dan pemuda lainnya ingin membunuh kera kera tsb tapi jumlah mereka sangatlah banyak .

Setelah aku afro dan pemuda lainnya berhasil pergi dari istana , kami berhasil menemukan sebuah bangunan yang sangat megah.
Kami berjalan ke arah bangunan itu, dan ketika kami sampai disana. Kami melihat sebuah istana yang megah dengan tembok tembok yang tinggi dan gerbang dari gading, dengan dua daun pintu yang dua dua terbuka.

Aku kembali tertegun , istana ini jauh lebih bagus dari istana yang kutempati sebelumnya . Ada halaman luas yang disekitarnya ada banyak pintu tinggi, dan diujungnya yang meninggi ada sebuah bangku dan panci panci masak yang menggantung diatasnya.
Disana banyak tulang tulang berserakan tapi kami tidak melihat siapa siapa. Karena terlalu lelah akhirnya kami putuskan untuk tidur sejenak.

Tapi tiba tiba kami merasa sedang terjadi gempa bumi , kami mendengar suara gemuruh ,tiba tiba muncul sebuah sosok menyerupai manusia berwarna hitam dan berperawakan tinggi , dengan mata merah menyala dan bibir besar turun dari puncak kastil ke arah kami .
Ketika kami melihatnya , beberapa pemuda jatuh pinsan karena ketakutan.

Makhluk itu mendatangi kami dan menarik tubuh pemuda yang pinsan tadi , membalik balikannya dan meraba raba tubuhnya. Lalu dia menyambarnya dan melemparkannya ke atas tanah , menginjakkan kakinya diatas lehernya dan mematahkannya dan dia mengambil tusuk besi panjang dan menusukannya ke mulut pemuda itu hingga keluar dari bokongnya.
Lalu dia menyalakan api besar dan menempatkan diatas tusukan yang menembus tubuh pemuda dan membalik balikannya ke atas batu bara hingga dagingnya matang terbakar. Lalu ia memakan daging itu dan menggerogoti tulang tulangnya hingga tak ada satupun yg tersisa kecuali tulang belulang.
Setelah habis dimakan , ia pun kembali menarik pemuda lainnya yang tengah pinsan untuk disantap.

Aku dan Afro yang masih sadar akhirnya memutuskan untuk membangunkan beberapa pemuda yang tersisa , tapi tiba tiba bumi bergoncang lebih dahsyat. Dan munculah lagi sesosok yang sama bahkan lebih mengerikan datang untuk menyantap pemuda pemuda yg tersisa.
Aku dan Afro memutuskan untuk segera lari .

Ditengah jalan aku masih tak habis pikir , apa salahku sampai masuk ke dunia seperti ini ??
Akhirnya aku memutuskan untuk makan beberapa buah buahan dan minum air sungai.
Tangisku pecah , aku tak kuat ada ditempat aneh ini..

"Gua emang ketua osis !! Tapi kalo ada ditempat begini , siapa yang berani ? , tolong bangunin gua sekarang !!!"Teriakku .

Afro hanya terdiam melihatku , menghampiriku dan memelukku.
Aku menangis dibahunya , dan dia mengelus rambutku.
"Kau adalah seorang kakak.. Berilah contoh yang baik pada aku kak"ucapnya lembut.

Tangisku bertambah kencang , aku teringat adikku yang tengah sekarat dirumah sakit dan bahkan aku tak tau bagaimana keadaannya sekarang.
Aku benci tempat sial ini !! Aku benci kerajaan aneh ini.
Entah aku ada dizaman apa , kepalaku terasa sakit untuk mencoba mengertinya.

Aku dan Afro memutuskan untuk melepas lelah dengan beristirahat sejenak dengan tidur diatas sebatang pohon yang besar tinggi.
Ku perhatikan wajah Afro , sepertinya dia gabungan antara Ryo dan Adikku.
Jika aku tak bisa kembali ke kehidupan sebelumnya , aku akan menjaga Afro dengan baik.
Tapi jika aku kembali ke kehidupan normal , aku akan menjaga Ryo dan juga adikku.

Tiba tiba ku dengar suara desisan seram.
Aku bangunkan Afro tp tetap dia tak bangun , tidurnya sangat pulas dan aku khawatir dia akan terjatuh kalau aku membangunkannya secara tiba tiba.
Aku terkejut seekor Ular besar mendatangi pohon yang kami tempati dan memanjatnya sampai ia mencapai Afro lalu menelan bahunya , membelitkan tubuhnya ke seputar pohon , ku dengar suara suara tulang bergemeretakan didalam perut ular.
Aku histeris dan menjatuhkan diriku ke tanah.
Rasanya tulang kakiku sedikit cidera , sial nya aku terjatuh dan ular itu mampu menelan bagian bawah kakiku sampai bahu lalu kepala..

ARRRGGGHHHH !!!

--#--#--#

"Rev ?"
"Rev...?"

Aku terbangun , keringat dingin mengucur di seluruh tubuhku.
Kulihat mama tengah kebingungan dan tersenyum saat melihatku terbangun.

"Mama udh pulang toh... Eh ma ? Gimana kabar Adek ma ?? "Tanyaku panik.
"Dia baik baik aja kog , lagi sama ayah dirumah sakit... "Jawab mama.
Aku pun memeluk tubuh mama , aku menangis sejadi-jadinya dan meminta maaf kalau aku gagal menjaga adiku , aku pun berjanji akan merubah sikapku menjadi lebih baik...

Aku dan mama pun bergegas ke rumah sakit untuk menemui adikku.

--#--#--#

"Lo yakin beneran mau minta maaf ke Ryo ? Haduh elu sih ceroboh sampe ngerjain org kaya bgitu...." Kata Dika menyalahkanku.

Aku sudah mengaku ke dika kalau aku adalah org yang menuliskan nama Ryo ke daftar siswa peserta olahraga sepak bola dan basket.
Beruntung dia mau mengerti.

Akhirnya kami semua pun sampai dirumah Ryo.
Kedatangan kami disambut oleh seorang ibu muda yang masih cantik dan segar.
Aku pun ikut masuk ke dalam rumahnya dan mencicipi sedikit hidangan yang disuguhkan.

Tiba tiba Ryo keluar dari kamarnya dan menemui kami semua diruang tamu. Melihat Ryo seperti melihat Afro , ada senyum tulus yang tersemat diwajahnya. Membuatku ingin menangis saat mengingat aku melihat ular itu memangsa tubuh Afro dihadapanku.

Yups aku pun meminta maaf , dan semuanya terselesaikan. Ryo pun meminta maaf karena telah menabrakku.
Ibu Ryo pun mencritakan bahwa Ryo memang sering dibully karena sikapnya yang seperti perempuan , dan itu juga alasan dia pindah ke sekolahku.

__#__#__#

Duuuugh !!

"Arghh... Elu lagi elu lagi , lu hoby banget nabrak gua ! Kotor ni !" Bentakku.
"Iya maaf , gak sengaja van.."Jawabnya.
"Sini lu !!!"Balasku.
"Ehh mau apa ini ?? Sepedaku kok di..."

"Udah udah... Sekarang gua yng didepan , elu yang gua bonceng ya !,,"pintaku.

"Rev gmn kabar adik km yang kamu ceritain waktu itu ??"Ujarnya
"Udah sembuh kok.. Udah bisa rewel lagi dia sekarang..."Jawabku

"Hemm ehh Kenapa sih sekarang kamu baik sama aku Rev ??" Tanyanya.
"Emmm karena jujur aku sayang sama kamu.. Karena kamu yang buat aku jadi lebih baik"jawabku.
"Lebih baik ? Kapan ?"Tanyanya.
"Sejak kamu dimakan ular... Ular diatas pohon.."Jelasku.

Aku dan Ryo pun menjadi sepasang kekasih.
Kami pun terbawa mengakhiri kebencian kami yang telah berubah menjadi cinta.

0 komentar:

Posting Komentar