FORBIDEN LOVE ON SHIERA (Lomba cerpen Gay bertema kerajaan)



By : Raffa McLachlan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku dapat mencium baunya diudara., Aku dapat merasakannya lewat angin yang berhembus dan dari sungai sungai yang mengalir pelan di sela-sela kakiku.
Demi tuhan..,, kejahatan itu sudah tiba dihadapan ku. Mataku terbelalak melihat sisa-sisa pembantaian sadis itu. Sungguh ini tindakan biadab dan tidak berprikemanusiaan.
Apakah ini perbuatan iblis.??
Tidak.. Ini perbuatan para manusia yang tidak mempunyai hati dan haus akan kekuasaan.
Semua ini berawal dari kerajaan Bragi di timur,, dan mereka menyerang begitu cepat dan kuat. Seluruh kerajaan dibelahan bumi timur telah dikuasainya.. dan sebagian kerajaan dibelahan bumi utara juga sudah jatuh ketangan bangsa bragi.
Aku bersumpah ..!! Akan melawan dan menghalangi kejahatan sepeti itu masuk ketanahku. Jika waktunya tiba., aku akan menyerukan perang besar kepada mereka demi bangsa dan rakyatku. Semoga tuhan bersama ku dan rakyatku...
amiien...
Raff McLachlan
King Of Nhorea
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Itu adalah sepenggal catatan yang dibacakan seorang ratu dihadapan belasan anggota dewan parlemen di kerajaannya. Dia adalah Aurora., Queen of Shiera . Shiera adalah sebuah kerajaan makmur di belahan bumi tengah. Dimana rakyatnya sangat mencintai ratunya. Tidak hanya cantik, Ratu aurora terkenal sangat baik, bijaksana, dan dermawan.
Ratu Aurora mempunyai dua orang putra . Rheis (15 thn) dan Khavierra (11 thn). Mereka berdua juga adalah pangeran kesayangan rakyat shiera.
# Didalam Ruang Rapat Parlemen Kerajaan
"jadi bagaimana menurut kalian tentang apa yang barusan saya baca..??" Kata sang ratu membuka dialog di pagi itu kepada belasan anggota dewan parlemen kerajaan.
"King of Nhoera mati dalam perang.. dan kerajaannya kini dikuasai oleh bangsa bragi.." tanbah sang ratu.
"demi tuhan ratuku.. jika itu memang benar,, kerajaan kita terancam dalam bahaya.. " Kata salah satu anggota parlemen.
"sewaktu aku kecil,, aku pernah mendengar tentang bangsa barbar bragi.. mereka sangat kejam.. tapi aku tidak pernah menyangka kalau mereka akan meyerang kerajaan-kerajaan lain untuk dikuasai.. " Kata ratu lagi.
"jadi apa tindakan kita selanjutnya tentang hal ini ratu..??" Tanya anggota perlemen yang lainnya.
"itulah sebabnya aku mengumpulkan kalian disini.. kita harus menemukan cara agar perang tidak sampai dikerajaan ini.." Kata ratu lagi.
"Bukankah kerajaan nhoera masih sangat jauh dari sini..? kita masih punya waktu untuk melatih prajurit dan membuat pertahanan kita sekuat mungkin .. Jika memang harus, kita akan membuat wajib militer kepada rakyat kita yang sudah cukup umur.." ucap seorang lagi anggota parlemen yang menjabat sebagai mentri pertahanan..
"iya kau benar.. kita harus bersatu bersama-sama memerangi kejahatan ini.." jawab ratu.
"lalu apa perintah anda yang mulia ratu..?" tanya mentri pertahanan yang tadi
"Hhhh....." Ratu aurora menarik nafas panjang
"Aku perintahkan anda untuk mengurus semua ini.. buatlah prajurit-prajurit kita lebih kuat .. dan buatlah juga pertahanan kerajaan kita lebih kuat.. Dan aku juga perintahkan agar berita ini disebar kepada raja-raja di belahan bumi selatan dan timur yang belum mengalami penyerangan.. " perintah sang ratu kepada mentri pertahanan tadi.
"dengan senang hati yang mulia ratu.." jawab mentri pertahanan sambil sedkit membungkuk hormat.
"anda sangat bijaksana ratuku.." kata salah satu anggota parlemen yang lainnya dan sambil membungkuk hormat juga..
Sang ratu hanya membungkukan kepalanya tanda dia menerima sanjungan dari orang yang menyannjungnya barusan
"jika suamiku masih hidup,, tentu dia juga akan melakukan hal yang sama dengan apa yang aku lakukan.." kata ratu.
"kalian semua boleh pergi .. pertemuan ini aku akhiri.." kata ratu lagi kepada seluruh anggota parlemen.
Sekali lagi seluruh anggota parlemen mebungkuk hormat untuk sang ratu. Dan setelah itu Seluruh anggota parlemen pergi meninggalkan ruang pertemuan kerajaan.
Kemudian sesuatu yang buruk terjadi. Ratu aurora batuk dan mengeluarkan sedikit darah. Darah itu mengotori sarung tangan sutra yang dia kenakan. Seketika ratu menjadi lemas karnanya. Dan ada seorang pelayan kerajaan wanita yang melihat kejadian itu.
"ya tuhan... apakah anda baik baik saja yang mulia..?" tanya seorang pelayan wanita sambil berlari cemas kearah ratunya.
"aku baik-baik saja.. tolong antarkan aku kekamar.. " Jawab ratu
"baiklah yang mulia..." kata pelayan wanita.
"semoga tuhan bersama kita.."
Pelayan itu hanya terdiam mendengar kalimat yang keluar dari mulut sang ratu. Dan segera mengantarkan sang ratu kekamarnya.
# Lima Tahun Kemudian
Sudah dipastikan sang ratu mengidap penyakit parah sejak batuk pertamanya. Setiap hari keadaanya makin memburuk dan bertambah parah. Tapi itu tidak meredupkan semangatnya untuk menjaga rakyat dan kerajaan yang sangat dicintainya.
Sekarang prajurit-prajurit kerajaan sudah semakin terlatih berperang. Demikian juga dengan pertahanan yang semakin kuat. Benteng benteng dibangun tinggi dan kokoh di sekeliling kerajaan. Begitu juga dengan para rakyatnya yang dengan senang hati mengikutu wajib militer tanpa paksaan. Itu semua demi keamanan kerajaan shiera dan demi ratu mereka yang sangat mereka cintai.
"maaf pangeran.. yang mulia ratu memanaggil anda.. " kata pelayan kerajaan bernama sylvia kepada khavierra yang sedang duduk di taman kerajaan.
"ada apa ibuku memanggilku.?." jawab khavierra.
"cepatlah pangeran.. sepertinya sesuatu yang buruk akan terjadi.." kata sylvia cemas.
"ohh baiklah.. aku segera datang" jawab khavierra.
Khaviera pun segera beranjak dari tempat duduknya dan pergi kekamar sang ratu bersama pelayannya sylvia.
Prince Khavierra., sekarang umur'a 16 thn adalah anak kesayangan ratu aurora.. Tidak seperti kakaknya Rheis yang menyukai seni berperang dan berburu. Khavierra tumbuh dengan banyak belajar ilmu pengetahuan dan alam. Khavierra juga tumbuh sebagai pemuda yang berhati lembut seperti ibunya . Dan oleh karna itu,, Kahavierra menjadi anak emas di istana. Semua orang sangat mencintainya., termasuk kakaknya sendiri Rheis. Bahkan rheis sangat sangat menyayangi khavierra.
Khavierra membuka kamar ibunya dan mendapati ibunya sedang terbaring lemah diatas tempat tidurnya yang mewah. dan ditemani oleh salah satu pelayan wanita lainnya.
"ya tuhan.. apa yang terjadi dengan ibu..?" kata khavierra sambil berlari kearah ibunya.
Air mata khavierra menetes jatuh dari kedua matanya yang indah.
"hey.. ibu baik baik saja sayang.. tidak usah kau menangis seperti itu.." kata ratu yang tak terasa ikut menangis juga melihat khavierra.
"tapi ibu terlihat semakin lemah.."
"semua orang juga akan terlihat semakin lemah jika mereka bertambah tua.."
"sudahlah usap air matamu sayang.." kata sang ratu sembari mengusap air mata khavierra dengan tanggannya.
Melihat itu , Sylvia dan seorang pelayan lainnya juga ikut meneteskan air mata.
"ibu juga menangis..." ucap khavierra.
"ibu menangis karna ibu bahagia telah memiliki putra seperti dirimu.." Kata sang ratu lagi.
Khavierra tersenyum mendengar hal itu.. dan segera memeluk ibunya erat. Dan sang ratu pun membalas pelukan dari anak yang sangat dia cintai. Sambil memeluk erat khavierra,, air mata sang ratu menetes lebih banyak dan tumpah mengalir dipipinya.
Sang ratu tahu jika hidupnya sudah tidak akan lama lagi. Penyakitnya sudah menjalar keseluruh tubuhnya. Dan para tabib istana tidak bisa berbuat banyak dengan obat- obat buatannya.
Terdengar suara pintu dibuka.. Dan masuklah seorang Pemuda tampan dan gagah sambil membawa busur dan panah dipunggungnya. Dia Rheis.. Sekarang berumur 20 thn. Dia sedang berburu rusa dihutan ketika mendengar kabar ibunya jatuh sakit. Seketika itu juga dia langsung pulang ke istana.
Melihat rheis pulang., Khavierra langsung berlari kearah rheis dan memeluknya sambil menangis. Dan Rheis menyambut pelukan khavierra sambil mengelus- elus rambut khavierra supaya menenangkan adiknya itu.
"sepertinya kalian berdua semakin akrab saja.. uhukk.!! uhukk.!!" kata sang ratu yang kemudian disusul suara batuk yang cukup keras.
Sylvia panik dan segera memberikan sapu tangan kepada sang ratu untuk menyeka mulut sang ratu. Lagi-lagi darah ditemukan di sapu tangan itu ketika sang ratu mengembalikan sapu tangan tersebut kepada sylvia.
"terima kasih sylvia..." ucap sang ratu sambil mengembalikan sapu tangan.
Sylvia hanya membungkukan kepalanya.
"cepat panggilkan tabib istana.. ibuku membutuhkan pertolongan segera.." kata rheis memerintahkan sylvia dan pelayan wanita yang satunya.
Dan segera mereka berdua pergi memanggil tabib.
"tidak... sylvia harus tetap disini." ucap ratu pelan.
"ibu harus bicara denganmu rheis.. sebelum waktu ibu habis.." tambah ratu lagi.
Setelah itu Rheis menyuruh semua orang yang ada di ruangan kamar ratu untuk keluar atas perintah ratu,, termasuk Khavierra. Ratu aurora hanya ingin bicara dengan Rheis dan sylvia saja. Khavierra merasa sedikit aneh, kenapa dia tidak boleh ikut didalam sementara sylvia yang hanya seorang pelayan boleh ikut didalam.
"sebenarnya apa yang ingin ibu bicarakan..?" tanya rheis agak sedikit cemas.
"ibu ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting kepadamu.." jawab sang ratu.
*FLASHBACK 32 TAHUN YANG LALU*
///////////// Dulu sebelum menjadi ratu.,, Aurora adalah gadis miskin yang tinggal di tepi sungai dekat hutan. Hingga suatu saat dia dipertemukan dengan raja shiera pada waktu itu. Mereka berdua langsung jatuh cinta satu sama lain. Dan pada akhirnya sang raja menikahi aurora dan membawanya ke istana untuk dijadikan ratu pendamping hidupnya. Tapi setelah 10 tahun pernikahan,, mereka belum juga dikaruniai seorang anak. Segala cara sudah mereka lakukan, tapi belum juga berhasil. Sang ratu belum juga hamil.
Kemudian ada seorang peramal tua mengatakan kepada raja bahwa dia harus mengadopsi seorang anak laki laki. Dan berjanji bahwa mereka akan menyayaingi anak itu layaknya anak mereka sendiri. Dan setelah itu maka tuhan akan berbelas kasih da akan memberikan keturunan langsung dari rahin sang ratu sendiri.
Sehari setelah berbicara kepada peramal itu, Sang raja memerintahkan kepada para pengawal kerajaan agar mencari seorang bayi laki laki yang lahir pada hari itu. Akhirnya ditemukan juga bayi yang lahir pada hari itu. Bayi itu lahir dari seorang janda yang suaminya baru meninggal seminngu sebelumnya. Bayi itu Rheis dan ibunya adalah Sylvia. Sylvia mengikhlaskan sang anak di adopsi oleh raja asalkan dia ikut dan menjadi pengasuh bayi dikerajaan. Dan raja pun menyetujuinya. Semenjak itu Rheis resmi menjadi anak raja dan ratu shiera.
Dan raja juga mengumpulkan semua pelayan dan pengawal kerajaan, termasuk dewan parlemen agar bersumpah tidak akan membocorkan rahasia bahwa rheis bukanlah anak kandung raja dan ratu kepada siapapun. apalagi kepada Rheis.
Peramal tua itu benar, Sang ratu melahirkan seorang anak laki laki setelah emat tahun mengadopsi Rheis. Dan itu membuat sang raja sangat senang. Anak itu diberinama Khavierra. Diambil dari kata Khaviazuv dan Shierra. yang berarti harapan baru bagi shierra. //////////////////
"jadi aku bukan anak kandung ibu..??" ucap rheis sedih.
"maafkan ibu nak.." jawab sang ratu sambil menangis
"sudahlah yang mulia., jangan diteruskan lagi. aku tak sanggup melihat kesedihan ini.." sambar sylvia yang juga sambil menagis hebat.
"tapi kebenaran ini harus disampaikan.." kata ratu kepada sylvia.
"jika ibu mati., maukah kamu menghormati sylvia sebagai ibumu rheis.." kata ratu lagi kepada rheis.
Rheis menangis dan dia mengganggukan kepalanya.
"hhhhh.. peluk ibu sayang.." pinta ratu kepada rheis.
Dan Rheis pun memeluk erat sang ratu. Air mata tumpah dari mereka bertiga. Suasana menjadi sangat haru.
Setelah itu sylvia keluar pertama dan menyuruh tabib yang daritadi diluar pintu kamar untuk masuk dan memeriksa keadaan sang ratu. Tak lama Rheis keluar dan dia langsung pergi begitu saja tanpa mempedulikan Khavierra yang sedari tadi ingin tahu apa yang sebenarnya mereka bertiga bicakarakan. Khavierra mengikuti Rheis dari belakang. Rheis berhenti ditaman kerajaan dan duduk termenung. Masih terlihat juga raut kesedihan diwajahnya.
"sebenarnya apa yang kakak bicarakan tadi dengan ibu.??" Tanya khavierra dan sontak membuat rheis yang sedang termenung kaget.
"hmm mmmm... ibu tidak bicara hal yang begitu penting pada kakak.."
"kalau begitu kenapa kakak terlihat sedih.." kata khavierra sambil duduk persis disebalah rheis.
"kakak sedih karna melihat kondisi ibu kita sekarang.." bantah rheis.
"hiks hiks... aku juga sedih melihat ibu.." ucap khavierra yang terlihat sedikit menitikan air mata.
"heyy.. kenapa kau jadi menagis? dasar cengeng.. " ejek rheis sambil mencubit hidung khavierra.
"huufft.. dasar kakak.. lebih baik aku pergi saja!!" kata khavierra kesal sambil berdiri dan hendak pergi meninggalkan rheis.
"tunggu....."
Ucap Rheis sambil menarik tangan khavierra, kemudian membalikannya dan.....
*CUUPPP..*
Tanpa disangka rheis mengecup bibir khavierra. Khavierra terdiam kaget merasakan itu. Matanya terbuka lebar seakan tak percaya bahwa kakaknya sendiri menciumnya tepat dibibirnya.
"apa yang kakak lakukan?? " tanya khavierra heran sambil mendorong tubuh rheis.
"hmm.. menciummu tentu saja.."
"apa kakak sudah gila? kita ini kakak beradik.."
"kakak tau.. mungkin kakak sudah gila, entahlah.. kurasa cuma kamu yang membuat kakak tenang.."
Khavierra hannya terdiam..
"kakak pikir kebersamaan kia selama ini yang membuat kakak seperti ini.. apa kau tidak merasakannya juga..?"
"hhm.. sebenarnya mungkin aku juga merasakan hal yang sama,, tapi........."
"sstttttt...." potong rheis sambil menatap mata khavierra
"kalau begitu percayalah pada kakak..."
Rheis memegang dagu khavierra,, kemudian sedikit mengangkatnya. dan kemudian lagi lagi rheis mencium bibir Khavierra. Kali ini dengan lembut. Khavierra sendiri tidak melawan ciuman yang diberikan rheis, malah terlihat membalas ciuman itu. Khavierra merangkulkan kedua tangannya ke leher rheis sambil terus berciuman. Sementara rheis memegang pinggang khavierra erat.
Mereka berdua berciuman cukup lama hari itu.
# keesokan harinya.
Khavierra terbangun dari tidurnya semalam. Dan mendapati dirinya tak berbusana. Hanya selembar selimut yang menutupi seluruh tubuh mungilnya. Khavierra kini sangat yakin kalau dia sedah benar benar sangat mencintai Rheis kakaknya sendiri. Begitu juga dengan Rheis yang sangat menyayangi Khavierra lebih dari dia menyayagi dirinya sendiri. Dan malam itu, atas nama cinta mereka berdua sudah melakukan hubungan intim. Hubungan yang terlarang, bahkan sangat terlarang bagi sebagian orang.
*TOKK TOKK TOKK*
Terdengar seseorang mengetuk pintu kamar Khavierra.
Segera Khavierra mengenakan pakaian dan membuka pintu kamarnya. Ternyata Sylvia yamg mengetuk pintu.
"pangeran Khavierra.!! anda ditunngu dikamar ratu.." Ucap sylvia dengan suara lirih.
"memangnya ada apa dengan ibu ku..?" tanya khavierra yang mulaaai terlihat sedih.
"sepertinya ratu tidak akan bisa melewati pagi ini pangeran.. cepatlah..!! "
"ya tuhan... tidak. jangan kau lakukan ini padaku.." kata khavierra sambil berlari ke kamar sang ratu.
Setibanya di pintu kamar ratu., Khavierra melihat beberapa penjaga tertunduk sedih. Hatinya tak menentu. Desah nafasnya semakin kencang ketika langkahnya makin mendekati pintu kamar ibunya yang terbuka lebar saat itu.
Perlahan dia melangkah dengan kaki kecilnya yang semakin gemetar memikirkan ibunya. Air matanya kini sudah membasahi pipinya sampai ke bajunya.
Dan benar saja. Apa yang Khavierra takutkan benar benar terjadi. Dia melihat sosok wanita yang dia sangat sayangi terbujur kaku diatas tempat tidur dengan mata tertutup. Terlihat juga Rheis yang sedang berdiri disamping
jasad ibunya sambil mencium kening ibunya.
Seketika tangis pecah dari mulut Khavierra yang kecil. Matanya mengalirkan terus tetesan demi tetesan air kesedihan. Rheis yang menyadari keberadaan Khavierra di situ segera menghampiri dan mencoba memeluk dan menenangkan Khavierra. Tapi Khavierra semakin histeris dipelukan Rheis. Dia berusaha membangunkan ibunya yang sudah tidak bernyawa lagi dengan mencoba memeluk dan menggoyang goyangkan tubuh ibunya. Tapi ibunya tetap tak bergerak.
Melihat Khavierra yang menangis semakin menjadi jadi seperti itu membuat Rheis sangat sedih. Dan Rheis terpaksa membawa khavierra pergi menjauh dari jasad ibunya dan sekali lagi mencoba untuk menenangkannya.
"sudahlah berhenti menangis seperti anak kecil..!! kau tau ibu tidak akan bisa kembali lagi.." kata rheis sesaat setelah dia membawa khavierraa kekamarnya.
"kenapa ibu pergi begitu cepat.. apa yang bisa aku lakukan tanpa ibu..." Jawab khavierra yang masih menangis.
"kau sudah cukup dewasa untuk menerima semua ini..." kata rheis lagi.
"sekarang aku sudah tidak punya siapa siapa lagi..." kata khavierra.
Mendengar itu Rheis langsung memeluk Khavierra erat.
"apa yang kau maksud.?? kamu pikir kakak siapa..?? kamu masih punya kakak disini.." kata rheis yang sambil memeluk erat khavierra.
"tapi kakak selalu pergi berburu dan berperang.." Jawab khavierra lagi.
"tidak sayang.., mulai sekarang kakak berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu sendiri lagi.."
"apa kakak bersungguh sungguh..??"
"iya sayang.. kakak bersungguh sungguh."
Khavierra pun akhirnya tenang dipelukan kakaknya, Rasa cintanya semakin bertambah kepada Rheis karna Rheis sekarang adalah satu satunya keluarga yang dia punya. Begitu juga dengan Rheis, Dia semakin menyayangi Khavierra lebih dari apapun yang ada di dunia ini.
# Hari Pemakaman Ratu Aurora
Setelah dua hari meninggal,, kini tiba saatnya sang ratu untuk dimakamkan. Hari itu bagaikan hari buruk bagi seluruh rakyat Shiera. Ratu yang sangat mereka cintai telah pergi untuk selamanya. Karangan demi karangan bunga dari rakyat shiera terus berdatangan hingga membanjiri pintu gerbang utama kerajaan. Terlihat jelas kebesaran dan kebaikan sang ratu dimata rakyatnya. Hingga membuat seluruh rakyatnya berduka atas kepergiannya.
Disisi lain kerajaan, terlihat Khavierra masih sangat bersedih. Terlihat juga sesekali dia meneteska air mata. tapi tetap berusaha terlihat tegar. Rheis selalu ada disamping Khavierra dan juga sesekali terlihat menghapus air mata Khavierra dan berusaha menenangkannya.
Tepat sore hari sebelum senja datang, Sang ratu sudah selesai dimakamkan tepat disamping makam sang raja.
Dan dengan meninggalnya sang ratu, Kini Rheis resmi menggantikan posisi ibunya sebagai pemimpin Shiera. Dan esok adalah hari pengangkatan Rheis sebagai pemimpin baru Shiera. Yaitu sebagai Raja Shiera.
"sedang apa kamu disini?" Tanya rheis kepada Khavierra yang sedang berada di atas menara istana sambil melihat lihat bintang dilangit.
Khavierra yang tidak tahu keberadaan Rheis disitu, langsung kaget mendengarnya.
"ohh.. ternyata kakak.. kakak mengagetkanku.." kata khavierra.
"hhh.. maafkan kakak., kaka tidak bermaksud mengagetkanmu.."
"tidak apa apa kak.. aku sedang melihat lihat bintang dan pemandangan shiera diwaktu malam hari.."
"kakak mencarimu dari tadi.. apa kamu masih bersedih dengan kematian ibu..,?" tanya rheis.
"hmm sudah tidak kak.. aku sudah mengikhlaskan kepergian ibu.. tadi aku bermimpi melihat ibu dan ayah.. mereka tersenyum kepadaku.. dan aku rasa ibu sudah bahagia disana.." Kata khavierra mejelaskan sambil melihat kearah bintang.
Rheis tersenyum lebar mendengar kata kata dari mulut Khavierra. Dan Rheis berlari kearah Khavierra dan langsung memeluknya.
"nah itu baru adik kesayangan kakak.." kata rheis sambil memeluk khavierra.
Dan Khavierra membalas pelukan Rheis.
"oh iya.. besok adalah hari pengangkatan kakak sebagai raja.." kata rheis lagi.
"benarkah itu kak.?. kalau begitu bagus,, rakyat shiera memang harus cepat mendapatkan pemimpin baru.. dan kakak adalah satu satunya orang yang pantas menggantikan ibu.." Kata khavierra sambil tersenyum manis kepada rheis.
Rheis terdiam,, tiba tiba rheis teringat sesuatu. Dia ingat jilka dia bukanlah anak kandung dari raja dan ratu. Ibunya adalah Sylvia yang hanya merupakan pelayan istana. Rheis berfikir Khavierra lah yang pantas menjadi raja sesungguhnya. Bukan dia.
"kenapa kakak terdiam.?? apa aku salah berkata.,?" tanya khavierra yang merasa sedikit aneh melihat rheis terdiam.
"ohh tidak.. kakak hanya takut jika nanti kakak tidak bisa menjalankan tugas tugas sebagai raja.."
"aku yakin kakak bisa.. karna kakak adalah orang yang baik dan bijaksana.. sama seperti ibu.."
"terima kasih.. terima kasih sayang..." kata rheis sambil mendekatkan bibirnya ke bibir khavierra.
Tapi khavierra menolak ciuman Rheis.
"aku rasa hubungan kita salah kak.. tidak seharusnya juga melakukan hubungan itu malam kemarin.." kata khavierra sambil melangkah mundur menjauh beberapa langkah dari rheis.
"tidak.. tolong jangan katakan itu.. kakak sangat sayang kepadamu.."
"tapi tidak begini seharusnya kak.. kita kakak beradik.."
"kakak tahu itu.. dan kakak percaya pada hati kakak.. hati kakak bilang bahwa kakak sangat mencintaimu.." kata rheis dengan penuh keyakinan.
Khavierra hanya tediam memandangi wajah rheis yang terlihat sangat bersungguh sungguh.
"coba lihat mata kakak.? dan bilang kalau kamu tidak mencintai kakak.." Kata rheis lagi.
Khavierra masih terdiam tak bisa menjawab.
"kau hanya perlu mengikuti hatimu.. dan dengarkan apa yang hatimu mau.." kata Rheis lagi kali ini sambil menempelkan tangannya ke dada khavierra.
Khavierra luluh. Dan dia memeluk Rheis sangat erat.
"aku juga sangat mencintaimu kak.. bahkan dari dulu.. aku selalu senang dan nyaman jika didekat kakak.. aku sayang kakak.."
"kakak juga sayang kamu.." kata rheis sambil membalas pelukan khavierra.
Rheis kembali mencoba mencium bibir mungil Khavierra, dan kali ini dibalas oleh Khavierra. Kali ini lebih hangat dan mesra. Merka berdua lepas kendali. Rheis terus menciumi Khavierra hingga ke leher Khavierra. Dan Khavierra merengkuh kegelian. Kemudian Rheis menggendong Khavierra dan membawanya kekamar.
Sesaat setelah dikamar. Rheis merebahkan Khavierra diatas tempat tidur miliknya.
"eemmmphhh aahhh aahh..." desah khavierra ketika rheis mencium lehernya.
Perlahan tapi pasti Rheis membuka satu persatu pakaian yang dikenakan Khavierra. Hingga benar benar membuat Khavierra telanjang bulat. Setelah itu Rheis juga membuka semua pakaiannya. Dan selanjutnya Rheis menciumi seluruh badan Khavierra dari kepala sampai ujung kaki.
*CCUUUUPPPPPPP* Rheis mencium bibir Khavierra yang tipis dan lembut.
"apa kamu siap..??" ucap rheis pelan.
Khavierra hanya melihat wajah Rheis dan menganggukan kepalanya.
Kemudian Rheis mengangkat kedua kaki Khavierra dan melebarkannya.
"aaaaaaarrrghhh aaaa aaaa aaaa......" lenguh Khavierra yang terlihat sedikit kesakitan ketika Rheis memasukan apa yang seharusnya dimasukan.
"oouuhhh yeahhh.. yeaahhh..." Desah rheis sambil terus mengayuhkan bagian bawah tubuhnya.
Khavierra hanya bisa pasrah menikmati semua gerakan tubuh dan permainan dari Rheis. Setiap gerakan yang Rheis buat membuat desahan desahan penuh arti yang keluar dari mulut Khavierra. Dan meraka berdua menghabiskan malam itu dengan penuh kegairahan anak muda. Bermandikan keringat dan noda. Dunia serasa milik mereka berdua. Hingga saatnya kenikmatan itu memuncak dan tak tertahankan lagi. Itu adalah saat saat dimana benih cinta mereka tumbuh dan berkembang menjadi cinta yang besar. Dan mereka berdua melewati malam itu dengan cinta. Sebuah cinta terlarang yang mungkin tidak harus hadir diantara mereka.
# Keesokan Paginya
Hari pengangkatan Rheis sebagai raja shiera sudah didepan mata. Seluruh rakyat shiera berkumpul dialun alun istana untuk menyaksikan pengangkatan raja mereka yang baru. Mereka semua menyambut baik Rheis dengan penuh harapan. Untuk sesaat mereka semua melupakan duka atas kepergian sang ratu. Dan sekarang beralih ke suka cita menyambut Rheis.
Pendeta terlebih dahulu memberkati Rheis yang tampak sedang duduk di singgasana. Baru setelah itu pendeta menyampaikan doa dan harapan untuk shiera.
"bagaimana perasaan kakak sekarang.." tanya khavierra yang duduk disamping rheis.
"kurasa kakak sedikit gugup.. " jawabrheis singkat.
Kemudian Khavierra menggenggam tangan Rheis.
"jadilah raja yang yang baik.. semoga tuhan memberkati kakak selalu.." kata khavierra masih sambil menggenggam tangan rheis.
Rheis tersenyum kearah Khavierra.
"kau selalu tahu bagaimana membuat kakak tenang.." kata rheis
"kakak terlihat gagah dengan pakaian kebesaran ayah.." puji Khavierra
"hehee.. terima kasih.. jika saja tidak banyak orang,, kakak pasti sudah menciummu.."
"hhhh.... hentikan itu,, kakak sudah mendapatkan banyak semalam.. sekarang fokuslah pada pengangkatan kakak.." Kata khavierra
Pendeta kini memanggil Rheis untuk duduk membungkuk dihadapan rakyat shiera.. Dan pendeta memakaikan Jubah dan mahkota raja kepada Rheis.
"Haii rakyat shiera.. sambutlah raja kalian yang baru.. RHEIS THE KING OF SHIERA.." kata pendeta kepada rakyat shierra.
Dan langsung disambut dengan sorak sorak gembira dari seluruh rakyat shiera.
" kau boleh berdiri sekarang.." kata pendeta kepada Rheis.
Dan Rheis pun berdiri perlahan dengan jubah dan mahklota raja yang baru saja disematkan kepadanya. Kini gantian., giliran pendeta dan seluruh rakyat shiera yang hadir disitu untuk duduk membungkuk sebagai tanda menghormati raja mereka yang baru. Terlihat juga para anggota perlemen dan Khavierra ikut duduk membungkuk menghormati Rheis.
Rheis terharu melihat semuanya dan kini Rheis satu satunya yang berdiri disitu.
"bangunlah rakyatku semuanya.. kita sambut hari ini dengan penuh suka cita..." kata rheis kepada seluruh orang yang ada disitu.
Itu adalah pertama kalinya Rheis berkata sebagai seorang raja. Dan setelah itu,, semua orang berkata.....
"long life for the king.."
"long life for the king.."
"long life for the king.."
Teriak seluruh rakyatnya medoakan umur panjang kepada rheis. Raja mereka yang baru. Dan pada hari itu mereka semua berpesta dan bergembira.
Dengan pengangkatan Rheis sebagai raja. kini Shiera menemukan sosok raja yang bijaksana,, tangguh dan pemberani. Meskipun Rheis masih berumur 20 tahun, dia mampu menjalaninya dengan baik. Tentu saja dengan bantuan Khavierra di sampingnya.
Mungkin cinta mereka terlarang, tapi mereka berdua mengikuti apa kata hati mereka untuk membiarkan cinta itu tumbuh dan semakin besar disetiap waktunya. Tidak ada satu orang pun di istana yang mengetahui tentang cinta kasih mereka berdua. mereka berdua berhasil menutupinya rapat rapat. Dan cinta diantara mereka semakin hari semakin besar.
Dan tentang bangsa Bragi yang kejam. Rheis mengutus pasukannya secara bertahap untuk memberantas kekejaman bangsa Bragi diluar Shiera. Dia membantu kerajaan kerajaan yang masih diserang bangsa Bragi. Bahkan terkadang dia ikut sendiri berperang melawan bangsa yang terkenal kejam itu. Rheis tidak akan pernah membiarkan bangsa Bragi menyentuh tanah Shiera. Dan sampai detik ini Rheis masih memerangi bangsa Bragi. Dan perlahan demi perlahan bangsa Bragi berhasil dipukul mundur oleh pasukan gabungan Rheis dan para Raja lainnya. Para raja raja bersatu memerangi bangsa Bragi. Dan mereka bertekad untuk memberantas habis bangsa itu sampai ke akarnya.
Satu lagi.. Sampai sekarang Khavierra masih masih belum tahu jika sebenarnya Rheis bukanlah kakak kandungnya. Rheis menunggu saat yang tepat untuk menceritakan semuanya pada Khavierra.
THE END...
Tak ada yang dapat menyangkal dia jika dia datang..
Dia datang begitu saja dan kepada siapa saja dan dengan cara yang tak terduga..
Dia memberimu banyak rasa..
Meskipun kau berusaha keras menolaknya,, dia akan selalu ada dihati terdalammu..
Dan akan tetap disitu sampai kau menghembuskan nafas terakhirmu..
Dia adalah anugrah kepada setiap makhluk yang memiliki hati..
Sekeras apapun hati itu,, Dia mampu meluluhkannya..
Dia juga adalah sumber awal kehidupan..
Dunia tidak akan berarti tanpanya..
Tidak ada tawa, tangis, duka, marah, malu bahkan benci jika dia tidak ada..
Dia mampu mengubah tangis menjadi tawa., begitu juga sebaliknya..
Dan sebaik baiknya manusia., adalah manusia yang paling banyak memilinya.
Karna dia adalah CINTA.
by Raffa McLachlan
The End
Produced By : YI, CKP, KPU

0 komentar:

Posting Komentar