Takdir Cinta (Part Ending)



By. Dafi Ismail
aku kini berada di sebuah taman indah
taman yang penuh dengan bunga anggrek ..
taman ini begitu luas ..
banyak sekali pohon cemara disini ..
pohon yang sangat rindang ..
banyak sekali manusia disini
berpakaian putih bersih tanpa noda sedikitpun
aku ini sedang dimana ?
ini tempat apa ??
trus orang-orang itu siapa ?
pertanyaan itu masih jadi misteri didalam hatiku
aku menatap kagum
melihat taman indah ini ..
dan seorang laki-laki berlari kepadaku
dia memakai pakaian serba putih
dia tersenyum kearahku
aku tak mengenalnya
siapa laki-laki ini ?
wajahnya hitam manis ..
berlesung pipi ..
dia memelukku dalam keadaanku yang masih kebingungan ..
dia berbisik ke telingaku
"jaga dia"
aku terbangun ..
aku melihat kesekelilingku
meja belajarku,jendela,kasurku
ini kamarku
tadi itu mimpi ..
tadi itu dimana ?
dan siapa laki-laki berlesung pipi itu
dan taman yang indah itu ..
aku masih terdiam dalam lamunanku diatas tempat tidurku
"siapa ya dia,trus aku harus menjaga siapa?" bisik hatiku
aku menghela nafas
"mimpi yang aneh" ujarku
-
2 hari sudah aku resmi menjadi pacarnya
semakin hari aku semakin mengaguminya
dia bisa jadi sosok apapun untukku
aku kadang berpikir
mengapa tak dari dulu mengenalnya
tapi hidup itu misteri kan .
kalau bisa kita atur untuk apa adanya tuhan yang mengatur hidup dan takdir kita
siang aku berdiri didepan toko bunga ditegalega yang tempo hari aku datang kesini bersama kak dafi
hari ini aku berniat berkunjung ke makam kak andrian bersama kak dafi
aku ingin berkenalan secara langsung disana ...
dan seperti yang aku tau
kak andrian sangat suka bunga anggrek
bunga yang berwarna ungu itu memang banyak peminatnya
aku berputar-putar berkeliling toko bunga ini
bermacam-macam bunga ada disini ..
dari yang aku tau namanya sampai bunga yang aku baru pertama kali melihatnya ada disini
tak lama aku sudah membawa pulang bunga anggreknya
sengaja aku tak memberi tahu kak dafi
aku ingin memberi dia kejutan .
iya walaupun akan garing nantinya .
aku menunggunya di teras rumahku ..
memang aku slalu menunggunya disini dan dia akan muncul dibalik pagar rumahku
benar saja tak lama dia muncul ..
dia menghampiriku
aku memberikan anggrek yang tadi aku beli
dia menatapku heran ..
"bukan untukmu koko sawade,tapi untuk kak andrian" ucapku disertai tertawaku
dia ikut terkekeh bersamaku
"jadi mau kesana sekarang" tanyanya
"hmmm,kalau ada yang nganter sih aku mau" ledekku
"dasar bocah manja" ucapnya
-
siang itu tidak begitu panas
tidak seperti biasanya
langit kali ini terasa adem ..
angin sepoy-sepoy ikut menyeruak disini
kicauan burung dan sepinya kuburan semakin terasa ..
aku kini bersamanya disini ..
berkunjung ke makamnya
aku slalu bertanya dalam hatiku
apa aku akan diperlakukan sama seperti kak andrian kelak jika aku meninggal ..
pertanyaan yang cukup bodoh ..
"kak andri,kenalkan aku deni,deni prasetya dan insya alloh setia seperti namaku,aku bawakan kakak anggrek kesukaan kakak,ini bukan sogokan karna aku sudah mencuri kak dafi dari kakak,aku hanya ingin kenal sama kakak,kakak izinkan aku ya membahagikan koko sawade ini,aku berjanji akan slalu ada dan akan menjaga dia,terima kasih loh kak,semalam udah datang ke mimpiku,kakak yang tenang disana,kakak percayakan aja kak dafi ke aku,kalau dia ngeselin atau buat onar,nanti aku pukul pakai sapu" ucapku panjang lebar
kak dafi membelai pundakku dan tersenyum sumringah kala itu
"dan aku akan juga akan berusaha membahagiakannya semampu aku" ucapnya singkat seraya mengacak-gacak rambutku
kali ini aku dan kak dafi berdoa menurut keyakinan kita masing-masing
dan selepas itu kita pergi dari makam kak andrian ..
seru angin kembali hadir
kini semakin terasa bahkan kak dafi juga merasakan hal itu
selepaa kita melangkahkan kaki kita keluar dari pemakaman ini
3 orang anak kecil menghampiri kita
mereka meminta-minta belas kasian dari kita
mereka seperti anak-anak jalanan
kak dafi memberi masing-masing 5 ribu dan mereka bergegas pergi meninggalkan kita ..
-
kini aku duduk terdiam bersamanya di dalam halte yang dulu aku bertemu dengannya
haltenya masih sama ..
tidak ada perumahan
mungkin sekilas halte ini mulai nampak bagus karna baru di cat
aku dan dia bukan sedang menunggu bus
kita hanya ingin duduk-duduk santai aja disini
memang dia itu tidak suka dengan keramaian yang berlebihan
dia suka ketenangan dan kedamaian ..
itu yang membuat aku makin menyukainya eh mencintainya lebih tepatnya
aku memandang semu ke arah ponselku
masuk sms dari kak rizky
dia berpamitan untuk pulang ke cirebon
"ayo selesaikan satu permasalahan lagi" ajaknya
aku membalas sms dari dia
dan meminta dia agar jangan dulu berangkat sebelum aku sampai kesana
setidaknya aku ingin bertemu dengannya meski mungkin untuk terakhir kalinya
aku ingin meminta maaf
karna mungkin aku sudah banyak menyakitinya selama dia ke bandung
-
aku kini berada di stasiun bandung
stasiun cukup besar ..
aku dan kak dafi sibuk mencari kak rizky
kak dafi menunjuk seseorang yang sedang duduk di kursi tunggu
aku menghampirinya dan kak dafi menungguku di depan pintu masuk
"kak rizky" sahutku
dia menoleh kearahku dan aku duduk disebelahnya
"kak sebelum kakak pulang,aku mau minta maaf karna banyak nyakitin kakak selama kakak kebandung" ucapku
dia memandangku semu
"gak koq,kamu gak salah,kakak yang minta maaf,dulu kakak ngilang dan tak sengaja nyakitin kamu" balasnya sendu
"aku yakin kakak pasti nemuin orang yang lebih baik dari aku kak,kakak kan orang baik,jadi pasti akan mendapatkan orang yang baik juga" ucapku pelan "cinta tak bisa dipaksa kak,cinta itu dalam hati,cinta itu tulus,dan cinta itu takdir,takdir kelak akan menuntun kakak menemukan jodoh yang terbaik untuk kakak" ujarku pelan
"sejak kapan kamu jadi bijak seperti ini" ledeknya pelan
"sejak aku dipertemukan dengan jodoh dan takdir cintaku kak,dan itu orangnya kak" ucapku yang kini aku menunjuk ke arah kak dafi yang tengah berdiri
kak dafi tersenyum simpul ke arah kami dan kak rizky membalas senyum simpulnya
"langgeng ya den" ucapnya pelan
"makasih kakak,jaga diri baik-baik ya kak disana,someday aku ingin dengar kabar baik dari kakak kalau kakak sudah punya pacar" ucapku terkekeh
dia mengangguk pelan
dan aku berdiri berjalan membelakanginya ..
aku kini didepan kak dafi kembali
"bagaimana,sudah merasa lebih enakan perasaannya" tanyanya
aku mengangguk pelan
dan memang beban dihatiku seakan berkurang ..
setelah berbicara banyak hal dengan kak rizky
aku dan kak dafi menoleh kearah kak riZky dan melambaikan tangan kita dan kak dafi membalas lambaian tangan kami
kak dafi kembali merangkul leherku dan mengacak-ngacak rambutku
dan berjalan pelan meninggalkan stasiun itu
"kenapa kak slalu doyan acak-acak rambutku" tanyaku ketus
"karna kamu ada rambutnya,kalau kamu botak kakak gak akan mengacak-ngack rambutnya" ledeknya
aku tertawa pelan
"sekarang kemana,mau pulang" tanyanya simpul
"hmm aku mau makan bakso yang banyak" ucapku antusias
"gak ah,nanti kamu bongsor lagi" ledeknya
"yee,bukannya yang bongsor itu kakak hahaha"
tawa kita menyeruak sepanjang jalan kita keluar dari stasiun ini ..
yaaap
cinta ..
sesuatu yang simple tapi bermakna ..
sesuatu yang gampang mengucapkannya tapi susah menjaganya
cinta itu bisa datang dimana aja,kapan aja,sama siapa aja ..
karna cinta itu takdir
seperti takdir cintaku ini ..
sejauh mana aku mencari tapi jika memang takdirku anak kecil itu
aku akan tetap bersamanya ..
hanya masalah waktu saja ..
dan untuk kamu,kamu dan kamu yang sedang menunggu takdirnya datang ..
persiapkan diri kalian karna cinta itu misteri ..
datangnya diwaktu yang tak kalian duga 
dan kali ini ..
aku sudah punya orang yang harus aku bahagiakan saat ini ..
aku sekarang gak bisa hanya memikirkan diriku sendiri ...
dan yang pasti ..
aku beruntung mendapatkan anak itu 

0 komentar:

Posting Komentar