Takdir Cinta (Part 4)


By. Dafi Ismail
2 minggu sudah aku mengenalnya
hari semakin terasa lebih cepat sejak kenal dia
bahkan aku pikir jam itu berputar lebih cepat dari biasanya ..
hari hari yang aku jalani masih seperti biasanya ..
kalau ditanya hubunganku dengan kak dafi
masih sebatas adik dan kakak
walau kadang aku pikir perhatian dia seperti bukan ke adik ..
apa mungkin aku yang berharap lebih?
sampai detik ini ..
perasaanku masih sama .
masih menjadi penganggum rahasianya
aku merenung di dalam kamarku selepas pulang sekolah
aku memainkan boneka line yang dia berikan kepadaku
boneka yang lucu
berwarna putih
dan ini boneka pertama dari laki-laki yang aku miliki
aku melihat pandangan yang cukup buat aku sedikit sesak
"kamu slalu ada dihatiku"
status kak dafi beberapa menit yang lalu sukses buat aku galau hari ini
ingin rasanya aku ungkapkan perasaan ini
perasaan yang dari dulu selalu mengikutiku dimanapun aku berada
tapi aku takut ..
takut kecewa ..
aku gak berani nerima resikonya
apalagi kemungkinan besar aku ditolak mentah-mentah olehnya
rasa sukaku kadang tertutup dengan rasa takutku ..
aku menatap sejenak melihat layar ponselku
"kak dafi,masa selamanya kita akan jadi adik kakak" ucapku sedih
ku lempar ponselku keatas kasurku
dan aku tertunduk lesu di atas meja belajarku
memikirkan kisah cintaku yang tiada ujungnya
tut.tut.tut
bunyi ringtone dari ponselku sedikit mengaggetkanku
aku meraih ponselku yang kini tergeletak di atas kasurku
"kak rizky"
aku membiarkan ponsel itu berdering sekencang-kencangnya
aku terlalu sakit ditinggalkan begitu saja oleh kak rizky
padahal alasannya cukup bisa diterima tapi namanya sakit hati ya kadang akan slalu menempel di hati meskipun kita sudah memaafkannya
3 kali kak rizky mencoba menghubungiku dan akhirnya dia menyerah dan tak menghubungiku lagi
tak lama bunyi sms masuk
aku meraih ponselku dan mengecek siapa yang sms kala itu
"dek,kamu marah sekali ya sama kakak,maafin kakak,kakak gak bermaksud menyakitimu,sungguh maafin kakak"
apa aku terlalu jahat ya terhadap kak rizky
aku menatap layar ponselku dan tersenyum lirih
"aku menyukai orang yang sudah punya pacar tapi aku malah menyia nyiakan orang menyukaiku,apa ini karma darimu tuhan" ucapku sendu
"disini ku menangis sedih,disana kau tertawa dengannya kak dafi"
air mataku tumpah hari ini ..
air mata yang sudah sangat lama tak pernah terjun dari mataku
air mata ini air mata kesedihan yang aku rasa ..
"tau seperti ini,aku gak mau di pertemukan dengannya" ucapku lirih
aku labil
yeah aku labil saat ini
tapi aku wajar kan bersikap seperti ini
wajar kan aku ingin memilikinya
kalau salah kenapa aku harus menyukainya
mungkin aku egois ..
tapi arrrgghhh aku gak tau ..
aku menatap sejenak selimut yang kemarin dia pakai ..
bahkan wangi parfumnya masih menempel ..
mungkin dia slalu memakai parfum segalon 
"aku menyukaimu kak" lirihku pelan
-
keesokan harinya hari libur
kegiatanku jika libur paling nonton dvd atau membaca novel
aku kurang suka keluyuran gak jelas atau nongkrong-nongkrong di mall
aku sedang sibuk memilih kaset dvd yang mau aku tonton tapi bunyi bbm mengganggu konsentrasiku
"den,lagi dimana ?"
aku tersenyum simpul mendapat bbm dari kak dafi
"wih,dah mulai kangen dia,sampai bbm duluan" girangku
"dirumah kak,kenapa?" balasku singkat
tak lama kak dafi membalas bbmku
dia mengajakku ngadem di alun-alun bandung katanya ada festival sore ini
aku jelas langsung mengiyakan ajakannya dan bergegas lari kekamarku dan bersiap-siap ..
-
aku mengunggu didepan teras rumahku
menunggu kak dafi muncul menjemputku
apa kali ini dia memakai parfum satu galon lagi (aku sebenernya malas menulis ini tapi katanya harus -_-)
tak lama kak dafi muncul
memakai sepatu vans,celana jeans hitam dan kemeja biru tua ..
aku berjalan menghampirinya yang kini berdiri dibalik pagar rumahku
-
aku kini duduk disebelahnya
dia pecinta bus kota sepertinya
kemanapun dia pergi pasti tak jauh dari bus kota ..
gejolak perasaanku muncul kembali
aku seperti sedang berkencan dengannya ..
dan aku harap someday aku bisa melakukan hal ini lagi tapi dengan statuaku sebagai pacarnya
"kak kenapa harus ke alun-alun,bukannya festivalnya ada di 3 tempat" tanyaku membuyarkan lamunannya
"karna alun-alun bandung tempat bersejarah buat kakak dan pacar kakak,kakak lagi kangen sama dia" ucapnya enteng
raut wajahku berubah ..
"ih kak dafi ini,gak bisa menjaga perasaanku banget,ngomng seperti itu didepanku langsung,sama aja kaya digantung hidup-hidup" gerutuku dalam hati
"ohhh" balasku singkat
dia melihat kearahku sekilas dan tersenyum simpul
"cakep juga ya ternyata kamu" ucapnya pelan
aku menelan ludahku dan tersekat mendengar dia berucap seperti itu
argghhh pasti mukaku merah
plis siapapun boleh pinjam kreseknya buat nutup mukaku ..
"haha ah kak dafi bisa aja" balasku salting
"iya bener,apalagi kalau lagi malu-malu aeperti itu" balasnya
ah aku ingin terbang rasanya dipuji seperti itu ..
tapi aku tetep jaim dong ya ..
gak mungkin juga aku loncat-loncat di bus ini ..
bisa dilempar keluar aku dari sini sama kernetnya
-
15 menit berlalu
aku sudah sampai di alun-alun
dan saat ini rame sekali ..
biasanya alun-alun rame oleh pengamen yang suka maksa kalau gak dikasih uang,makanya aku kadang malas main kesini ..
"kak,lihat kak ada badut" ucapku yang kini menunjuk ke arah badut yang sedang menari-menari untuk menarik perhatian pengunjung
dia tersenyum kecil
"kak diphoto bareng yuk sama badutnya" ajakku antusias
dia melihatku heran dan matanya sedikit melotot
"gak,gak,gak,gak mau" ucapnya dengan nada sedikit takut
"takut ya haha" ledekku disertai gelak tawaku
"yee,mana ada takut sama badut" kilahnya
"ah bohong,ayolah kak,cuma badut doang masa takut,malu sama badan kak,masa bongsor gitu takut badut" ajakku lagi
dia tetap terdiam tak menghiraukan ajakanku
aku geram dan ku tarik tangannya
"ayo kak,jangan banyak mikir"
kini kita berada didepan badut lucu itu dan muka kak dafi tampak lucu
aku tau dia itu takut cuma dia so jaim aja ..
"kak dafi,jangan gitu gayanya ih,kaya gini ih" aku sedikit berteriak dan mencontohkan agar gaya tangannya membentuk huruf V
"baguss,tahan yaa,kak dafi senyum dong,jangan manyun mulu" teriakku lagi ..
"baguss,tahan yaa,satu,dua,tiga" ucapku lantang
"udah ah" keluh kak dafi
-
aku berjalan pelan menikmati setiap stand di festival ini ..
berjalan berdua dengan orang yang kita suka itu rasanya seperti memakan coklat yang rasanya super duper enak .
setiap saat setiap waktu
kapanpun dan dimanapun aku slalu nyaman disampingnya ..
langkah kita terhenti dijajaran batu besar di alun-alun ini
kita duduk diatas batu itu
ada penjual roko yang sedang menjajakan dagangannya
"den,makasih ya,dah mau nemenin kesini" ucapnya pelan
aku mengangguk kecil
aku merasa angin ditempat ini sangat terasa lebih kencang ..
tapi tetap dengan irama sepoy-sepoynya
daun daun kering berguguran diatas kepalaku ..
puluhan orang hilir mudik didepan kita
ada yang sedang pacaran,atau sekedar bencengkrama bersama teman-temannya ..
"tempat ini,tempat yang slalu jadi kenangan buat kakak dengan semua mantan-mantan kakak" ucapnya
tatapannya sendu
senyum yang terkesan dipaksa ..
raut wajah itu muncul kembali ..
dan aku tau kak dafi ini orang yang sangat rapuh ..
meskipun dia slalu tersenyum
"dan kamu tau,itu kursi yang sekarang lagi diduduki sama sepasangan kekasih yang wanitanya memakai kerudung biru,itu tempat yang kakak duduki dulu sewaktu kakak nunggu cinta pertama kakak" ucapnya lirih
"trus sekarang cinta pertama kakak dimana?" balasku
"dia sekarang sedang bahagia bersama istri dan anaknya" balasnya pelan
aku menatapnya
aku melihat raut wajahnya
wajahnya terlihat sendu ..
seperti ada perasaan rindu yang amat mendalam
"apa kakak masih mencintainya" tanyaku pelan
dia tersenyum dan memalingkan mukanya kearahku
"sejak dia memutuskan untuk menikah dan memutuskan hubungannya dengan kakak,saat itu juga kakak berhenti mencintainya tapi kakak tetap akan menyimpan setiap kenangan bersamanya,bukan untuk bersedih tapi jika rindu kakak bisa mengingatnya,tidak dosa kan merindukan mantan kekasih" balasnya panjang lebar
aku tersenyum lebar
aku salut
kak dafi tife orang yang sangat menghargai setiap orang yang hadir dihidupnya ...
dan aku ingin seperti dia ..
aku ingin belajar seperti dia
"dan tempat itu,yang sekarang didudukki kedua bapak-bapak,dulu kakak pernah duduk berdua menikmati es cream sama mantan kakak yang kedua" ucapnya lirih
"romantisnya kak,trus sekarang dia dimana kak,masih komunikasi sampai sekarang" tanyaku
"masih,kita masih berkomunikasi lewat doa" balasnya tanpa melihat kearahku
aku mengerutkan keningku
"lewat doa,maksudnya kak" tanyaku yang memang kurang mengerti dengan yang dia ucapkan
"sekarang dia ada dipangkuan tuhan" ucapnya sendu
mata itu terlihat menahan guyuran air mata yang di bendung
bahkan aku bisa melihat setetes air mata yang keluar dari matanya
aku tersentuh ..
aku tertunduk
bagaimana bisa ada orang seperti ini tuhan ..
"maaf kak,aku gak bermaksud" balasku dengan nada menyesal
"tidak perlu minta maaf,dulu saat kakak mencintainya dan dipertemukan dengannya,kakak tak pernah meminta umurnya lebih panjang dibanding kakak,semuanya sudah ditakdirkan,bertemu dengannya,mengenalnya,mencintainyabahkan merelakannya juga sudah jadi bagian takdir cinta kakak,tuhan tau yang terbaik untuk umatnya,tuhan mengirimkannya karna tuhan tau kalau kakak butuh sosok seperti dirinya,biarkan dia sekarang bahagia disisi pemiliknya dan kakak bahagia disini bersama cinta dan kenangannya"
hatiku menangis ..
iya aku menangis ..
aku baru bertemu orang yang tak menyalahkan takdir disaat kedua cintanya direbut secara paksa dari dia .
bahkan dia masih bisa tersenyum dan masih mengingatnya sampai detik ini ..
tuhan..
terimakasih tlah mempertemukan aku dengan orang yang special ini
aku sangat beruntung
"sebentar ya kak,aku kesana dulu,kakak tunggu disini ya" ucapku dan aku berlari cukup kencang saat itu
tak lama aku kembali
dan kak dafi menatapku heran melihatku berlari bulak balik
"oh iya kak,nama mantan kakak yang meninggal itu siapa?" tanyaku
"andrian" jawabnya singkat
"dan ini buat kakak,anggap aja aku kak andrian yang ngasih es cream coklat ini buat kakak" ucapku yang kini menyerahkan es cream yang barusan aku beli
dia menatapku dan tertawa lebar
dan mengacak-ngacak rambutku
"makasih ya" ucapnya pelan
"pokoknya kalau kakak lagi kangen sama kak andrian,aku siap memberikan es cream kapan aja" ucapku antusias
tuhan ..
aku belajar banyak ..
bahwa takdir memang tidak bisa kita lawan ..
yang penting adalah bersyukur
bersyukur atas semua yang tlah kita dapatkan ..
seburuk apapun takdir yang kita dapat
kita harus tetap bersyukur karna tuhan tau apa yang kita butuhkan ..
dan tuhan itu adil ..
semua sudah diatur berdasarkan porsinya ..
bersambung~

0 komentar:

Posting Komentar