Takdir Cinta (Part 8)


By. Dafi Ismail
tidak terasa sudah hari minggu kembali hadir kembali
hari yang paling aku tunggu-tunggu ..
selain bisa seharian beristrahat dirumah ..
aku juga bisa berlari pagi ke tegalega bersama kak dafi
menurutnya tegalega tempat yang penuh dengan kenangan yang sebenernya
dan akupun merasakan itu ..
karna aku mengenalnya disana
bahkan karna ketidaksengajaan ..
berkat dompet itu aku bisa kenal dengan dia ..
bahkan sampai sedekat ini
tegalega saat itu cukup ramai meski menurutku masih ramai minggu lalu ..
yang aku suka dari tegalega ini ada lah tugi yang menjulang tinggi ke atas ..
itu saksi cintaku ..
dan katanya itupun saksi cintanya dengan kak andrian ..
aku kini berada di antara kerumunan orang yang ingin berlari di putaran lapangan bola disana ..
kak dafi sedang duduk santai menikmati sebotol air minum yang dia beli di luar tegalega tadi ..
aku berlari pelan ..
aku memang suka olahraga berlari dibanding olahraga yang lainnya
aku berhenti sejenak untuk beristirahat
aku lihat kak dafi masih santai dengan minuman yang dipegang
"kak dafi,ayo ikut lari,kecilin perut buncitnya" teriakku kearahnya
dia menatapku heran
aku kembali menatapnya heran pula ..
apa aku salah ngomng pikirku
"gak ah,sok aja" teriaknya membalas ajakanku
"ah payah kak dafi ini" ledekku
dia tertawa terkekeh mendengar aku meledeknya ..
dasar orang aneh haha .
aku trus berlari mengelilingi setiap putaran di lapangan ini
mungkin ada 3 putaran sampai aku merasa gak kuat lagi ..
aku kini duduk disampingnya
meregangkan otot-otot kakiku dan duduk selonjoran kala itu
dia memberikan minumannya dan memberikan handul kecil agar aku mengeLap keringat di muka dan leherku
"gimana,capek kan,sudah berapa kilo lemak yang di bakar pagi ini" ledeknya
aku tertawa lebar dan dia kembali mengacak-ngacak rambutku
-
aku dan dia kini sarapan bareng ditegalega itu
kita makan bubur bersama ditempat yang dulu aku menemukan dompetnya
"kak masih ingat tempat ini,sebulan yang lalu" tanyaku simpul
"gak akan pernah lupa saat ada brondong teriak-teriak mengembalikan dompet kakak yang jatuh" jawabnya
aku terkekeh dan menerawang jauh ..
memang ya sepertinya aku ini anak kecil yang so pemberani saat itu ..
"dan satu lagi,kamu anak kecil pertama yang berani ngajak kenalan ditempat umum seperti ini,belajar dari mana sih" tanyanya
aku menatapnya sendu
"aku belajar dari perasaanku sendiri kak" jawabku singkat "dan untungnya kakak mau meresponku,setidaknya aku gak gendok kalau kakak tiba-tiba pergi tanpa meresponku" ucapku kembali
"takdir den,takdir" jawabnya singkat
-
selepas kita makan
kita melanjutkan jalan-jalan pagiku bersamanya
hari ini aku beli silicon baru dan kak dafi juga beli silicon juga untuk ponselnya ..
kita sempat beli sosis berukuran jumbo disana ..
dia sih tidak terlalu suka
tapi kalau aku ..
apapun aku makan asal bukan racun 
semakin hari aku semakin dekat
dan kini aku tidak terlalu canggung dekat dengannya ..
diapun sekarang meresponku tidak terlalu malu-malu juga ..
aku pikir dia mulai membuka hatinya untukku ..
dan itu satu kebahagiaan di minggu pagi ini
"naik ke tugu sama yuk" ajaknya
"mau ngapain kak?" tanyaku heran
"sudah ikut aja" ajaknya yang kini menarik tanganku
-
kini kita berada di depan besi yang menjulang keatas ..
beri berwarna gold yang sudah mulai usang ini dulu menjadi simbol bandung lautan api dulu itu ..
aku tau karna pernah di ajarkan disekolah 
"ayo kita menulis nama kita disini" ajaknya
"tulis pakai apa kak,aku gak bawa tipe-x" jawabku heran
tangannya sibuk masuk kedalam saku celananya dan mengambil tipe-x didalam saku celana depannya
argh ternyata dia memang menyiapkan itu untuk hari ini pikirku
aku menuliskan namaku dibalik besi yang mulai berkarat itu
dan diapun menulis namanya di bawah namaku ..
aku tidak mengerti maksud dia apa menuliskan nama kita disini ...
"coba kamu cari sekeliling besi ini,pasti kamu akan menemukan jawaban atas pertanyaan hatimu saat ini" ucapnya
aku memandangnya heran
kenapa dia bisa tau apa yang aku pikirkan ..
ih ngeri juga dia bisa nebak-nebak apa yang aku pikirkan ..
aku berkeliling mencari hal aneh yang dimaksud kak dafi ..
aku memutarnya sampai dua kali putaran sampai akhirnya ..
aku menemukan nama dia ..
dan nama seseorang yang ku kenal di besi ini ..
nama dia yang super duper rumit itu tertempel jelas meski mulai luntur ..
ditambah kata yang buat aku tersenyum lirih ..
"akan selalu bersama sampai tuhan memisahkan dengan cara terbaiknya"
"amin ya alloh,aku ingin seperti kisahnya dan kak andrian itu"
aku berjalan pelan kearah kak dafi
aku ingin memeluknya dan menangis dipeluknya ..
begitu sejatinya cinta mereka ..
begitu tulus dan berharganya cinta yang mereka tanam itu ..
dia tersenyum lebar didepanku ..
"kak aku beruntung kenal kakak" lirihku pelan
"kakak lebih beruntung mengenalmu den" jawabnya
jawaban itu mampu membuat goncangan keras di hatiku
seperti ada triliunan bom yang meledak di hatiku
terdengar lebay tapi itu kenyatannya ..
bahkan aku bisa membuat kenangan baru bersamanya tanpa melupakan kenangan dia dengan mantannya .
aku berjanji tidak akan meminta dia menghapus kenangan dia bersama semua mantannya ..
karna semua kisah cintanya adalah inspirasi untukku pribadi
biarkan kita menjalani kisah baru di atas kenangan masalalunya ..
aku tidak cemburu ..
aku tak pantas cemburu kepada cinta tulus mereka berdua ..
-
hari semakin siang ..
semakin panas aja bandung hari itu ..
tak henti aku bercanda bersamanya ditengah riuhnya orang bandung ditegalega ini
"kak,nanti sore ada film horror baru,kita nonton yuk,aku yang traktir deh kak" ajakku pelan
dia terdiam dan seperti berpikir sejenak
"boleh,tapi kakak aja yang traktir gimana?" jawabnya pelan
"ih kakak ini,kan aku yang ngomong duluan yang ngajak traktir" gerutuku kesal
"ya udah gini aja,kakak yang traktir nontonnya dan kamu traktir cemilannya gimana?" kak dafi memberi ide yang cukup bagus
"boleh tuh,ide yang sangat bagus" jawabku antusias "oh iya kak,kita berangkat jam 7an ya,soalnya aku mau les dulu nanti sore" ucapku
"ya udah gini aja,kakak beli dulu tiketnya baru nanti kakak jemput kamu kerumah dan kita langsun nonton jadi kita gak usah antri tiket lagi" balasnya panjang lebar
"wiihh pinter ya,selain pinter nulis pinter membagi waktu juga" pujiku pelan
dia terkekeh dan mencubit hidungku
-
aku kini dan dia berjalan pelan kearah penjual anggrek ditegalega ini
kata kak dafi dia ingin memesan anggrek untuk dua hari mendatang
sepertinya toko ini langganannya ..
bahkan kak dafi kenal akrab dengan penjualnya
beraneka ragam bunga-bunga indah ada disini
aku memang bukan pencinta bunga tapi aku juga suka melihat bunga-bunga indah ..
apalagi bunga melati ...
aku lumayan menyukainya
tak lama kak dafi keluar dari toko itu dan kita pun bergegas pulang karna hari semakin panas dan kak dafipun ada keperluan setelah dari sini ..
sepanjang jalan kak dafi selalu merangkul leherku ..
mungkin karna aku lebih pendek dari dia lebih nyaman seperti itu ..
bahkan aku tidak menaruh curiga terhadap siapapun yang melihatku
itu sangat wajar ..
seperti halnya cwe dan cwe bergandengan tangan ..
ditengah perjalanan
kak dafi memberikan gelang kepadaku gelang terbuat dari plastik berwarna hitam pekat
gelang sama persis yang dipakainya ditangan kirinya ..
dia meminta aku slalu memakainya
sepertinya itu gelang milik alm andrian yang dia berikan untukku ..
gelang yang jadi simbol kebahagiaan mereka ..
dan aku berharap kebahagiaan itu akan datang kepadaku saat ini ..
aku tidak mengerti ..
angin slalu berhembus kencang saat aku bersamanya ..
bahkan aku pikir serbuan angin itu seperti pertanda jika angin pun ikut merasakan kebahagiaan yang aku rasakan saat ini ..
sudah 100% aku mengenalnya
aku sudah tau dia luar dalamnya
sudah tau kepribadian sia
sifat dia .
bahkan yang dia bencipun aku tau ..
tuhan ..
tak henti aku mengucapkan terimakasih atas takdir cinta ini yang engkau berikan kepada hamba ..
hamba orang yang beruntung diantara ribuan bahkan jutaan orang yang masih mencari takdir cintanya
aku akan menjaganya tuhan ..
aku akan menjaga ini semua .
-
sore itu aku dapat bbm dari kak dafi ..
dia memberi kabar kalau dia sudah mendapatkan tiket film yang akan aku tonton malam nanti ..
aku sudah tak sabar bisa duduk berdua dengannya menikmati film bersama ..
tapi tetap aku harus mengutamakan sekolahku dulu ..
2 jam berlalu ..
lespun selesai
aku bersiap siap pulang kerumah dan siap untuk berkencan kembali bersamanya ..
aku janjian didepan rumahku pukul 6 malam
dan saat ini baru jam 5 ..
aku harus menyiapkan diri agar kak dafi tidak malu jalan bersama brondong sepertiku
meskipun dia tak pernah komplen apapun tentang penampilanku
argh dia memang orang yang sangat pengertian ..
aku memakai sweeter yang aku beli bersamanya ..
dan memakai kemeja pendek
hari ini akan jadi hari yang bahagia ..
-
aku sudah menunggu didepan teras rumahku
menunggu kedatangan pangeran yang sudah mencuri setiap cinta di relung hati dijiwaku ..
tak lama kak dafi muncul dibalik pintu pagarku ..
dan aku cukup kaget ..
sweeter yang kita pakai sama persis
tidak beda ..
mungkin ukuran yang beda ..
apa ini suatu kebetulan ..
bahkan aku tak tau kalau kak dafi punya sweeter rajut seperti punyaku ..
argh ini pertanda jodoh sepertinya ..
dia pun sama sepertiku
dia heran melihat apa yang kita pakai sama persis ..
mungkin saat ini apa yang kita pikirkan sama ..
"jodoh kita den" kata dia ..
"amin" jawabku singkat
aku siap melangkahkan kakiku meninggalkan rumahku bersama kak dafi ..
dan seperti biasa parfum dia menyurak menyebar kemana-mana
aku penasaran ..
sebenernya parfum apa yang dia pakai 
aku berjalan kecil bersamanya
dan dari kejauhan aku melihat tiga orang berjalan kearahku ..
aku seperti tau postur tubuh mereka meskipun gelapnya malam menghalangi jarak diantara kita
ternyata benar dugaanku
itu ari dan andi yang berjalan kearahku
tapi dia bersama siapa ??
pertanyaan itu kini menyeruak si otakku
"dafi" sahutnya dari jauh
aku dan kak dafi menghentikan langkah kita ..
menunggu mereka menghampiri kita berdua
"kak rizky" bisikku ..
raut wajah mereka mulai terlihat jelas dari sini ..
"kalian mau kemana,udah rapi aja,sweeternya juga sama lagi" tanya arti disertai ledekannya yang garing
"kalian mau apa?" aku balik bertanya
"ini kak rizky maksa ingin tau rumahmu,jadi aku bawa kesini" ucap ari enteng
"den,kamu mau kemana,kakak mau ajak kamu nonton malam ini" ucapnya pelan
aku sedikit kaget ..
mana bisa dia ajak aku nonton sementara aku juga ada janji nonton sama kak dafi
argh aku dilema kali ini
"tapi kak,aku juga .."
"ayola den,kakak jauh-jauh dari cirebon hanya untuk bertemu denganmu,jalan sama kamu" ucapnya memotong pembicaraanku
aku terdiam bingung kala itu
kak rizkypun tak henti memandang kearah kak dafi ..
tapi dengan tatapan yang wajar ..
"duh gimana ini" bisik hatiku
kak dafi melihatku dan tersenyum simpul kearahku
dia menarik tanganku dengan lembut dan mengajakku berbincang tak jauh dari mereka
"den,kamu pergi aja sama dia,kita kan masih bisa nonton next time" bisiknya pelan
"tapi kak,kan aku sudah janji sama kakak,bahkan kakak sudah beli tiketnya" balasku sendu
"tidak apa-apa,kasian dia jauh-jauh kesini hanya ingin ketemu sama kamu,sudah kamu pergi gih" ucapnya kembali
"maafin aku kak,maafin aku,kakak jangan marah ya sama aku" ucapku menyesal
"tidak apa-apa" balasnya singkat
dia membuka telapak tanganku dan memberikan tiket bioskop yang tadi dia beli sore itu ..
aku memandangnya lirih ..
maafkan aku kak dafi ..
aku bingung saat ini ..
disatu sisi aku kasian sama kak rizky
tapi disatu sisi juga aku tidak enak sama kak dafi
"havefun ya den" ucapnya pelan
aku langkahkan kakiku meninggalkan kak dafi ..
kak dafi masih mematung berdiri memperhatikanku dan masih tertetap tersenyum manis
semakin jauh kaki melangkah
semakin hilang bayangnya yang kini ditelan gelapnya malam
aku masih merasa bersalah malam ini
pasti kak dafi kecewa
aku tau itu ..
meskipun dia tersenyum manis melepas aku pergi dengan kak rizky ..
maafkan aku kak dafi
maafkan aku ..
-
DAFI POV
aku berjalan pelan menyusuri setiap tanah yang kupijaki ..
suasana riuh mobil dan motor dijalan ini mengiringi suasana galau yang ku rasa
aku tak mengerti
apa yang aku lakukan itu benar atau salah
aku membiarkan orang yang aku cintai berkencan dengan orang lain
"tidak kah kau bodoh dafi"
kata-kata itu seperti menertawakanku disudut hatiku
aku memandang sendu memperhatikan penampilanku saat ini
berdandan seperti ini hanya untuk menikmati malam sendirian di sisi jalan ini ..
"tidak,aku sudah melakukan hal benar" bisikku kecil
beri dia kebahagiaan malam ini meski tak bersamaku tuhan ..
aku percaya padanya
dan aku titipkan kepadamu saat aku jauh darinya seperti ini ..
aku ikut senang disini den ..
jangan takut dan gelisah ..
kamu sudah melakukan hal yang benar
walaupun kamu sekarang bersamanya
tapi rasa kita menyatu dalam ikatan cinta ..
-
DENI POV
aku kini duduk menonton film horor yang aku rencanakan akan duduk disini bersama kak dafi bukan dengan kak rizky
aku gelisah ..
aku masih merasa tidak enak hati
dia pasti marah kepadaku
aku tidak konsen menonton film ini
bahkan pikiranku melayang kemana-mana
aku ingin menghampirinya ..
aku ingin pergi dari sini
"kak rizky,kita pulang yuk,aku mohon" ucapku yang kini menatapnya
dia menatapku sendu tanpa mengatakan sepatah katapun ..
dia pasti merasakan kegelisahan hatiku
dan diapun mengangguk pelan ..
"kak rizky maafin aku ya kak,aku gak bermaksud" ucapku pelan
"gppa,pergilah,kakak bisa pulang sendiri,temui dia,bebaskan rasa gelisahmu" balasnya
aku mengangguk pelan dan segera menuju ketempat tadi aku berpisah dengannya ..
"kak dafi tunggu aku ya,maafin aku kak,maafin aku" ucapku dalam hati
rasa gelisahku semakin bertambah
dan angkot ini masih ngetem dan menunggu penumpang lain
setengah jam berlalu
aku turun dari angkutan umum yang aku tumpangi ..
aku berjalan lebih cepat dari biasanya
aku berharap dia masih disana ..
ditempat tadi kita berpisah
meskipun kemungkinan besar dia tidak mungkin ada disana
aku hentikan langkahku
aku terdiam tak berbicara sepatah katapun
air mataku mengalir dengan sendirinya
aku menyeka air mataku
aku melihat laki-laki itu duduk di atas batu dimana kita sempat berpisah
dia menungguku
meskipun kini sudah 2 jam lamanya
dia masih disana ..
dia masih menungguku
perlahan dia mengangkat wajahnya dan tersenyum kearahku
aku tersenyum disela air mataku yang mengalir deras
"jangan nangis trus disana bocah labil"
kata-kata itu keluar dari mulutnya dan aku berjalan pelan kearahnya
"kenapa sudah pulang,filmnya kan belum selesai" ucapnya yang kini berdiri didepanku
"kakak aku mencintaimu kak" ucapku yang kini ku peluk dia
aku memeluknya ..
disertai tangisku ..
tangisku pecah saat itu
dia membelai rambutku dengan lembut
dan melepaskan pelukannya
"jangan nangis" ucapnya dan menyeka air mataku
"mulailah hubungan ini dengan kebahagiaan dan senyuman dari bibir kita,kelak kebahagiaan itu akan senantiasa menghampiri kita selamanya" ucapnya
aku tersenyum kecil mendengar untaikan kata-kata bijak dari mulutnya
"mulai detik ini,kamu resmi penghuni kerajaan cinta dihati kakak,berjanjilah kamu akan tetap seperti ini sampai kapanpun,berjanjilah kamu akan jadi deni yang apa adanya,jangan rubah dirimu seperti orang lain,apalagi andrian,karna kakak mencintai orang yang bernama deni bukan oranglain" ucapnya pelan
aku menatapnya lirih ..
malam ini ..
malam yang aku tunggu-tunggu ..
bahkan aku tidak pernah bermimpi akan merasakan hal ini ..
di balik gelapnya malam
dan suasana sepi diarea depan rumahku
dia mencium keningku ..
bahkan sang bulan dan bintang di langit sana ikut jadi saksi apa uang kita rasakan saat ini ..
dan seperti biasa hembusan angin itu seakaan hadir di antara gelapnya malam ini
sepasangan makhluk tuhan sedang merasakan anugrah yang tuhan titipkan di dalam relung hati kita
yaitu perasaan cinta ..
bahkan aku baru merasakan hal yang begitu indah ini ..
dia memang laki-laki yang special untukku ..
tuhan aku janji akan menjaga setiap anugrahmu ini
akan ku simpan dan akan ku tanami trus dihatiku sampai cinta itu semakin besar ..
bersambung~

0 komentar:

Posting Komentar