Takdir Cinta (Part 3)


By. Dafi Ismail
semakin hari aku semakin mengenalnya ..
seminggu sudah aku kenal dengan kakak yang manis itu ..
aku banyak tau akan sikap-sikapnya ..
dia tak henti mengingatkanku agar aku tak lupa tuhan ..
dia slalu berkata seburuk apapun kita orang kita tetap hamba tuhan..
kadang dia bisa jadi seorang kakak .
seorang teman
bahkan seorang ayah untukku
atau bisa berubah jadi manja
aku beruntung mengenalnya
satu hal yang sampai saat ini masih ada dibenakku ..
pacarnya ?
sampai saat ini aku tak pernah tau siapa pacarnya ..
tapi dia slalu update status bbmnya mesra ..
ntahlah ..
someday aku akan bertanya kepadanya ..
hari ini hari rabu ..
aku ingat karna hari rabu kedua orangtuaku pasti sibuk dikantor mereka dan aku sendiri dirumah kecuali jika kedua temanku datang kerumahku
sepulang dari sekolah ..
kegiatanku hanya nongkrong didepan tv ..
dan semuanya membosankan pasti segini gosip doang isinya ..
aku bangkit dari kursi diruang tvku dan berjalan pelan menuju kamarku dan mengambil ponselku
"andi.ari kalian dimana,kerumahku lah,boring nih sendiri disini"
aku mengirim pesan singkat itu ke kontak kedua temanku
"siaap meluncur"
aku mengerutkan keningku ..
isi balasan mereka sama persis ..
dan aku tertawa kecil
"dasar orang-orang aneh"
-
tak lama mereka datang kerumahku .
ku sambut mereka dengan riang ..
"akhirnya kalian datang,sumpah rumahku sepi dan kalian tau kan ini hari rabu" ucapku yang kini duduk diteras rumahku
"tau dong,hari rabu itu hari sibuknya kedua orangtuamu,dan mereka bisa pulang tengah malam" ucap mereka bersamaan
"haha sampai hafal betul kalian ini" balasku terkekeh
"iyalah,sudah sering aku denger kamu ngomel-ngomel tentang masalah hari rabu" ucap ari
"haus den,ambilkan minum dong" kata andi
"hah,kalian ini kaya yang baru sekali aja kesini,ambil sendiri aja gih,sok manja pengen diambilin" balasku ketus
"wiihh,liat ri,temanmu ini nyambut tamu seperti ini,sungguh tuan rumah yang jahat" balas andi
"betul-betul jangan ditiru" ucap ari yang sedang menguyah makanan ringan
"bodo .." balasku singkat
aku yang sedang sibuk membalas chat dari kak dafi tak menghiraukan perkataan mereka
ku lirik sejenak kearah mereka
andi mengedipkan matanya kearah ari
dan ari tersenyum kecil
"ngapain kalian" tanyaku penasaran
"kepoooo" balasnya serentak
"hih .. abaikan den,abaikan mereka" bisikku dalam hati
"den,aku haus bikin minum dong,ku bantuin yuk" ajak ari
ari menarik tanganku dan memaksaku kearah dapur rumahku
"hih kalian ini,aneh deh,biasanya juga bikin sendiri" ucapku ketus
"ya lagi pengen dibikinin aja sama tuan rumah" balas ari singkat
"den,aku ikut ngesms ya,aku gak ada pulsa" teriak andi dari arah ruang tv
"iyalah atur-atur aja gih" teriakku membalas teriakan andi
"den,semalam kak rizky inbok aku,dia nanya kenapa kamu gak pernah balas smsnya" ucap ari penasaran
"trus kamu jawab apa ?" balasku singkat
"aku jawab aja,mungkin kamu gak punya pulsa" ucap ari enteng
"good,pokoknya jawab aja aku gak punya pulsa,lagian tuh orang mau apalagi,setelah ngilang tiba-tiba selama sebulan trus dia datang lagi ke kehidupan aku" ocehku
"ya mungkin dia nyesel trus dia pengen pdkt lagi sama kamu" balas ari
"hih,gak ya,sekali dia dah mainin aku,aku gak akan pernah mau lagi sama dia" gerutuku kesal
"yakin,awas loh jangan terlalu benci nanti balik cinta" balas arie menakutiku
"bodo,buatmu aja gih kalau mau" balasku ketus dan berlalu meninggalkannya
"wih minumannya sudah datang,makasih loh,baiknya deni" ucap deni yang kini mengambil minuman yang ku bawa
aku tak memperdulikan ucapannya ..
"oh ya gmna hubunganmu sama kakak-kakakanmu yang manis itu" tanya andi
"tau ah,hanya sebatas temen deket doang,lagian lebih dari seminggu kenal dia,aku bel lihat pacarnya atau gak pernah dikenalkan sama pacarnya,setiap aku pengen dikenalin,dia slalu bilang nanti suatu saat juga dikenalin,tapi sampai saat ini gak pernah dikenalin" ocehku kesal
"mungkin kak dafi tau kalau kamu bakal cemburu kalau pacarnya dikenalkan sama kamu haha" ledek ari
"hahaaha setuju sama kamu ri,paling ntar dia nangis pas dikenalin sama pacarnya kak dafi" ledek andi menambah suasana panas dihatiku
"wiihh sembarangan,mana ada aku cemburu,suka juga engga sama dia" balasku enteng
"oh iya ri,dia gak mungkin suka ya sama kak dafi,saking gak sukanya,kemarin ada yang curhat sama aku dan katanya kesel karna ada orang yang update status mesra di bbmnya" ledek ari tambah menjadi-jadi
darah mendidih di atas kepalaku
"arrggghhh kalian ini"
TENG.TENG.TENG
bunyi bel didepan rumahku
"awas ya kalian" ancamku ketus
"udah,udah lihat dulu gih,siapa tamu yang dateng" ucap ari
aku melangkah menuju pintu depan rumahku dan melihat siapa sih siang bolong begini bertamu kerumahku
aku membuka pintu rumahku
dan ...
aku melongo melihat orang yang berdiri didepan rumahku ..
"kak dafi"
dia tersenyum simpul
"loh koq kak dafi bisa kesini" tanyaku heran
"hah,bukannya kamu yang bbm kakak,katanya kamu gak ada teman dirumahmu dan minta kakak nemenin kamu disini" jawab kak dafi dengan mimil muka heran
"aaarrggghh sial mereka ini" gerutuku dalam hati
"oh hahaa,iya kak maaf aku lupa,silahkan masuk kak" balasku disertai tawa yang sangat-sangat garing
"eh kak dafi udah datang,duduk kak,si deni gelisah loh dari tadi nungguin kakak" ucap andi enteng
"hahaha ah kamu ndi bisa aja,ikut aku yuk,bantuin aku bikin minum buat kak dafi" aku menarik tangannya ke arah dapur
"ndi,kalian ini apa-apaan,kenapa kalian nyuruh kak dafi kesini,malu-maluin tau gak" ocehku kesal
"malu sih malu,tapi kan seneng juga kan,ngaku aja deh" ledeknya
"heemmm,gak,kata siapa seneng" balasku sedikit salting
"udah deh,aku itu sahabatmu dari zaman kita kelas satu dan aku tau sifatmu kalau lagi suka sama orang" ucapnya enteng
aku tersenyum malu
"den,cepet dong bikin minumnya,kak dafi dah kehausan nih,ngerumpi mulu,dasar ibu-ibu pkk" teriak ari
"tuh dengar nenek sihir sudah ngomel-ngomel,mari kita berikan minuman ini,sebelum pujaan hatimu mati kehausan" bisik andi pelan disertai gelak tawanya
-
saat ini aku sedang duduk bertiga dengan kedua temanku dan kak dafi di teras belakang rumahku ..
hari ini kak dafi terlihat santai dengan stelan celana jeans pendek dan kaoa oblong biasa
aku menatapnya sendu ..
andai aja ..
banyak yang kita obrolin bersama
bahkan kak dafi orangnya sangat terbuka
apapun dia ceritakan ..
tidak malu,tidak canggung ..
dan itu sisi menarik dari dia ..
saat ini kedua temanku sibuk dengan ponselnya masing-masing dan aku ngobrol panjang dengan kak dafi
"den,nih si kak rizky minggu ini mau ke bandung loh" teriak ari
aku tersekat
"mulut anak itu anjir sumpah" bisik batinku
aku tak menghiraukan ucapannya
"emang siapa rizky itu,pacarmu ya den" tanya kak dafi
"gak koq ..."
"bukan kak,rizky itu mantan gebetan dia,tapi si kak rizkynya ilang tanpa kabar,ya intinya si deni ini di phpin sama dia" balas andi enteng
aku berdesis kesal
"makasih loh ndi,sudah jelasin panjang lebar" balasku ketus
dia mengacungkan jempol tangannya
"ya sudah,jodoh itu tak akan lari kemanapun,kalau jodohnya,dia pasti balik lagi,yakin deh" ucap kak dafi
aku menatapnya heran
dan andipun sama
"bijaknya,pantas aja si deni ..." ucap deni
aku melotot kearah deni
"pantas kenapa?" tanya kak dafi
"hmm lupain aja deh kak,aku lupa mau ngomng apa tadi" ucap andi
kak dafi tertawa kecil dan mengeleng-gelengkan kepalanya
"den,bukannya tadi kamu bilang mau aja kak dafi masak bareng ya" ucap ari yang tiba-tiba muncul di hadapan kita bertiga
"hah .." aku melotot heran
"iya kata kamu,kamu mau ajal kak dafi masak bareng,masa sih lupa,iya kan ndi" sahut ari kembali
"bener tuh,maaf ya kak,si deni ini emang rada-rada pikun,jadi suka mendadak amnesia" balas andi mengejekku
aku kebingungan
kapan aku ngomng seperti itu
argh ini pasti akal-akalan mereka
aku tertawa terpaksa di depan mereka
"udah gih masak dulu,aku laper" paksa ari yang kini mendorongku kearah dapur
"ayo kak,jangan malu-malu,anggap aja rumah sendiri" ajak andi
-
kita terdiam sejenak di dapur dan saling menatap heran
"jadi kita mau masak apa nih" tanyanya
aku menelan ludah
dan menatapnya kebingungan
"mampus-mampus-mampus,masak apaan ya,bisa masak aja engga" bisikku dalam hati
"heemmm,apa ya" balasku yang jiga ke bingungan
aku mengaruk-garuk kepalaku
"kita liat aja dulu bahan-bahannya kak" aku membuka lemari esku dan melihat beberapa bahan-bahan yang mudah dimasak
"ada kangkung kak,tempe dan tahu juga ayam,jadi mau masak apa kak" sahutku pelan
"semuanya aja" balasnya enteng
"serius,emang bisa masak kak" tanyaku heran
"udah bawa aja sini,gini-gini juga kakak bisa masak" balasnya enteng
setengah jam berlalu
trala lala ..
beberapa masakan berhasil kita masak
aku semakin mengenalnya
dan aku semakin kagum sama dia ..
"wih aku gak yakin ni makanan buatanmu den" ucap andi
"iyalah,mana bisa dia masak" timpuk ari
ku ambil sendok dan ku pukul ke kepalanya
"tau gitu,kenapa kalian nyuruh aku masak bloon" geramku ketus
"hahahaha" tawa mereka menyeruk di meja makanku
"sudah sudah,jangan becanda terus,makan aja dulu" ucap kak dafi melerai kita
-
acara makan-makan bersama mereka sudah selesai
ari dan andi pamit pulang
kak dafi pun sama
dia juga pamit pulang
"hati-hati ya kalian,makasih loh udah nemenin aku disini" ucapku yang kini berdiri didepan pintu rumahku
"yoii,duluan ya kak dafi" sahut andi yang sekarang sudah menyalakan mesin motornya
"hati-hati ya" balas kak dafi
motor mereka melaju pelan meninggalkanku yang kini tengah berdiri bersebelahan dengan dia
"ya udah kakak juga pulang ya den,makasih loh sudah di izinin mampir kesini" ucapnya pelan
"koq cepet banget kak,nanti sore aja pulangnya" cegahku
"kakak ada janji lain den,lain kali aja ya" balasnya
aku terdiam sejenak
rasanya perasaanku sedikit kecewa
mendengar penolakan dari dia
"ya udah duluan ya,den" ucapnya yang kini sudah melangkah berapa langkah dari tempatku berdiri
aku mengangguk pelan
tubuhnya sudah berbalik arah
dia melangkah kakinya
dan aku ingin sekali mencegahnya
tapi rasanya aku harus tau diri siapa aku buat dia
"kak,aku mohon jangan pergi" ucapku reflek
aku tidak mengerti darimana aku belajar keberanian seperti ini
semua seperti mengalir dengan sendirinya
bahkan aku pikir saat ini aku merasa bukan deni yang dulu cuek
aku merasa ada sisi lain dari diriku yang kini mulai muncul
kulihat dia menghentikan langkahnya
dan berbalik arah ke hadapanku
"baiklah" ..
aku tersenyum girang
sosoknya mampu menghipnotisku
rasanya aku benar-benar menyukainya
iya .,
aku menyukainya ..
berdua dengannya dirumahku
membuat ingatanku tentang dipameran itu muncul kembali
sosok misterius itu kini aku semakin mengenalnya
dia mampu meruntuhkan dinding hatiku yang memang aku menutupnya rapat-rapat saat dulu luka itu terasa
dia memang tidak memperlihatkan jika dia menyukaiku
tapi perhatian darinya itu sudah lebih dari cukup
mungkin saat ini aku hanya bisa mengaguminya dalam diam
tapi suatu hari kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi kan ..
panasnya matahari disiang hari aja bisa berubah hujan yang lebat dalam beberapa detik jika tuhan menakdirkan harus hujan ..
seperti aku ..
hari ini biar menjadi hari ini
tapi esok akan lebih baik dari hari ini
"oh iya kak,kakak tunggu disini dulu ya,aku mau beres-beres dulu meja makan,gak lama koq" ucapku
"ya udah kakak bantu aja" balasnya pelan
"tidak usah,kakak tunggu aja,lagian cuma beberapa piring aja" cegahku "tunggu ya,jangan kemana-mana" ancamku
dia mengangguk pelan
dan aku meninggalkannya
dan berjalan menuju meja makanku
aku sibuk membereskan meja makanku
"kak dafi,mau minum lagi gak,mau aku buatin juice" teriakku
aku mengerutkan dahiku
tidak ada balasan dari teriakanku
apa teriakanku kurang lantang ya
"kak dafi,mau minum lagi gak" aku mengulangi teriakanku dan masih tidak ada jawaban dari dia
aku mencuci tanganku dan bergegas keruang tivi yang jaraknya cukup dekat dari dapur rumahku
aku menghela nafas dan tersenyum simpul melihat kini laki-laki misterius itu sedang tertidur pulas di atas kursi diruang tvku
wajahnya adem ..
memang benar kata orang ..
manusia itu cakepnya jika dilihat pas dia tidur
aku mendekatinya dan memperhatikannya dari dekat
"kak dafi-kak dafi,aku pikir pulang eh ternyata tidur" bisikku
aku bergegas menuju kamarku
dan mengambil selimut dikamarku
dan kembali lagi keruang tv
ku selimuti pangeranku ini
"andai aja kak,kamu ini masih sendiri" bisik batinku
ku ulurkan tanganku membelai rambutnya
rambutnya sangat tebal berwarna hitam pekat
"tidur yang nyenyak ya kak,terima kasih atas semuanya" ucapku pelan
cinta itu indah
sangat indah jika cinta sudah mempertemukan kita kepada orang yang berhak menerima cinta yang indah itu
bahkan aku pikir ..
ini hanya sebuah mimpi ..
mimpi yang indah ..
tapi tuhan itu sangat baik terhadapku ..
aku dipertemukan denganya dengan cara yang ku pikir aku hanya akan merasakannya jika melihat ftv ftv yang sekarang makin menjamur di stasiun tv swasta
"saat ini aku tidak akan berjuang untuk mendapatkanmu kak,aku hanya akan berjuang menjaga rasa ini sampai aku menemukan muara terakhirnya,ntah bersamamu atau aku hanya akan menyimpannya untuk diriku sendiri" ucapku dalam hati
bersambung~

0 komentar:

Posting Komentar