Takdir Cinta (Part 2)


By. Dafi Ismail
hari ini hari minggu
hari yang sangat menyenangkan
sangat-sangat menyenangkan untuk seorang pelajar sepertiku
pagi itu aku dibangunkan oleh bunyi alarm dikamarku
bunyinya sangat nyaring
baru beberapa detik aja
aku sudah terbangun
ku kucek mataku dan mencari ponselku
hal utama yang ku cari pas bangun tidur ya ponsel 
ada beberapa pesan mesengger yang masuk diponselku
tak lain dan tak bukan dari kedua temanku
mereka mengingatkanku agar aku segera siap-siap karna hari ini kita akan lari pagi di tempat biasa kita lari pagi setiap minggu pagi
sebenernya ada beberapa taman di kota kelahiranku ini
tapi semuanya jauh dan hanya ini yang paling dekat dari rumahku dan rumah kedua temanku
aku mengecek semua pesan yang masuk ke ponselku
aku sedikit mengerutkan alisku dan sedikit duduk ditempat tidurku
"den,apa kabar? ini kak rizky,save ya nomer kakak"
"kak rizky" aku termenung sejenak dan menghapus pesan itu tanpa mengsave nomernya terlebih dulu
"kamu itu masa laluku kak,masalalu burukku" ucapku dan menyimpan ponselku diatas meja belajarku dan aku bergegas mandi
-
"guys kalian dimana,sudah setengah 7 loh ini,ayo cepat,keburu siang dan panas nih"
aku mengirimkan isi pesan itu ke ari dan andi ..
tak lupa ku kirim emoticon ''marah''
tak lama mereka membalas pesanku dengan isi yang sangat buatku jengkel
"den,kamu duluan aja ya,nanti aku sama ari nyusul,sorry nih,si ari katanya sakit perut nih,udah beberapa kali bulak balik toilet"
"aarrrgghh mereka ini"
aku menghela nafas dan menutup pintu rumahku dan bergegas pergi duluan ketaman itu
yaahh
taman yang sudah dari dulu jadi pasar tumpah jika hari minggu ini sangat padat kalau hari libur
dan pasti aku harus ngantri dan menyiapkan uang receh buat calo-calo yang sudah menjaga pintu gerbang taman itu ..
dari rumahku
aku hanya perlu berjalan 1kilometer untuk sampai kesana dengan berjalan kaki
bisa sih naik angkot tapi ya bukan olahraga namanya kalau naik angkot
aku berjalan pelan ..
memakai celana jeana pendek dan jaket berwarna hitam pekat
"ah rese mereka ini,mereka yang ngajak lari pagi,eh mereka sendiri yang telat" gerutuku kesal
benar dugaanku
hari minggu ini sangat ramai
beda dengan biasanya
mau masuk ajak harus ngantri
belum lagi calo-calo yang seenaknya itu pasti maksa minta uang
ini taman pemerintah eh main dijadikan lahan pekerjaan oleh mereka
harusnya gratis juga ..
"heh kalian,aku di dekat tugu ya,duduk ditempat biasa,cepetlah jangan lama"
aku mengirimkan pesan singkat itu dan memasukan ponselku kedalam saku celanaku kembali
aku duduk bersila diatas baru kasar disini
aku sibuk memperhatian orang-orang yang lewat hilir mudik di sekitarku
"si kakak yang manis itu,kira-kira ada disini gak ya,dia kan seperti hantu selalu ada dimanapun aku berada" bisikku dalam hati
bunyi kelaparan dari perutku mulai terdengar ..
aku lupa kalau aku tidak sarapan dirumah sebelum berangkat,makanya jam segini sudah terasa lapar
aku berjalan pelan kearah penjual bubur yang berjualan diarea itu
aku memesan satu mangkuk bubur dan duduk diantara kedua ibu-ibu yang sedang ngerumpi disebelahku
didepanku duduk 2 anak kecil sedang memakan bubur ayam ..
"argh dasar ibu-ibu dimanapun dan kapanpun,ada aja yang mereka omongin,sampai ditempat umum juga ngomongin orang" gerutuku dalam hati
aku menikmati setiap sendok demi sendok bubur ayam ini
cukup enak meskipun buburnya terlalu encer 
aku memakan bubur itu ditemani musik di ponselku melalui earphoneku
memang tiada hari tanpa musik untuk saat ini ..
disini berjajar beberapa roda makanan yang tersedia ..
mulai dari lontong,kupat tahu,batagor,nasi kuning dan lain-lain
disebrang aku duduk
aku melihat laki-laki berkemeja pendek kotak-kotak berwarna hitam ..
memakai rompi dan memakai penutup kepala
dia tengah duduk dan meminum air teh hangat .. karna aku lihat dia sedang meniup-niup air teh didalam gelas itu
dia berkata dengan lantang
"pak jadi berapa ini?"
dia mengambil uang dari dompetnya
dan bergegas pergi meninggalkan sepiring lontong yang sekarang tersisa kuahnya saja
dia pergi berlalu dan mataku terhenti melihat sebuah dompet coklat tergeletak di bawah kursi kayu yang tadi laki-laki itu dudukki
aku berjalan pelan dan mengambil dompet itu ..
aku bersedikit berteriak lumayan kencang ke arah laki-laki itu
tapi dia tidak menghiraukan teriakanku
aku segera membayar bubur yang tadi aku makan dan sedikit berlari mengejarnya
"hey kak,kakak yang pakai rompi abu-abu" aku berteriak dengan sedikit mempercepat langkah kakiku
dia menghentikan langkahnya dan berbalik melihatku dengan mimik mula heran ..
"hah ..
aku berhenti melangkah
mataku sibuk melotot memperhatikan orang yang tengah berdiri beberapa langkah dari arahku
waktu terasa terhenti ..
serbuan angin dan bunga-bunga yang berguguran serasa terbang memutar-mutar mengelilingi tubuhku
"dia laki-laki itu,dia kini didepanku" bisik hatiku
"iya,kenapa?"
suara itu membuyarkan lamunanku
ah akhirnya aku bisa mendengar suara dia
"ada apa ya?" dia terus mengulang setiap pertanyannya
"maaf,ini tadi dompetnya jatuh,diroda lontong sayur" ucapku yang aku pikir aku grogi saat ini
dia melihatku heran dan meraba saku celana belakangnya
"ya tuhan" dia sedikit tersenyum heran dan berjalan kearahku
dia mengambil dompetnya dan tersenyum manis didepanku
"terima kasih ya" ucapnya
"sama-sama" balasku dan tersenyum membalas lemparan senyumnya
dia berbalik dan berjalan pelan meninggalkanku
"ayo den,bilang kalau kamu mau kenalan,jangan diem aja bodoh" teriak batinku
dia berjalan pelan dan aku masih mematung melihatnya ..
"kak" sahutku pelan
dia berhenti berjalan dan berbalik arah kembali kearahku
"iya,kenapa?" tanya dia keheranan
"emm,bol..eh kenalan gak kak" kata-kata itu keluar beserta keberanianku
rasa malu aku buang jauh-jauh ..
gppa lah dia mikir aku seperti apa juga
yang penting aku lega saat ini
terasa ribuan bahkan ton ton beban hilang seketika ..
dia mengangkat alis matanya dan melihatku heran
aku tersenyum lebar,meskipun tidak ada yang lucu sedikitpun ..
arrggghhh
bumi,bisa kau telan aku untuk kali ini saja ..
-
perasaanku jauh lebih tenang
dan dia meresponku dengan sangat baik ..
tadinya aku pikir dia akan menyeretku dan melemparku dari sini ke hutan amazon *hyper 
aku berjalan bersamanya menuju tugu tegalega yang sangat besar itu ..
aku sekarang tidak peduli ah sama kedua temanku ..
yang penting aku sudah kenal dengannya dan tau namanya ..
kao dafi ..
yeap ..
itu nama laki-laki misterius itu
laki-laki yang sering sekali aku lihat dihalte dan dimana saja ..
kak dafi ini berkuliah di dago ..
disalah satu perguruan tinggi swasta di bandung
"kak,tau gak,aku sering banget lihat kakak dihalte dekat rumah sakit imanuel itu,udah berapa kali ya aku ketemu kakak,kalau gak salah 5 kali dan dengan ini 6x" ucapku
dia tertawa terkekeh mendengar kejujuran dari mulutku
"kebetulan kali,ya mungkin kita ditakdirkan harus selalu bertemu" balasnya
"tadinya aku pikir kakak itu hantu,soalnya slalu ada dimana aja hehe" balasku diiringi gelak tawaku
dia tersenyum kecil dan mengeleng-gelengkan kepalanya
"trus sekarang masih menyangka kakak hantu" balasnya
"gak lah kak,mana ada hantu sebongsor ini ‪#‎ehh‬ haha"
tawa kita menyatu ditempat ini
tempat penuh kenangan ..
-
siang itu pukul 10 aku pulang dari tegalega .
arah rumahku dan kak dafi ini satu arah
disepanjang jalan tak henti aku bercerita banyak hal tentang aku yang penasaran oleh sosok dia
dia hanya tertawa pelan
mendengar setiap kata yang terucap dari mulutku
argh dia orang yang sangat humoris dan gampang akrab dengan orang lain
dan selama ini aku belum pernah kenal dengan orang seperti dia sebelumnya
"bahkan ya kak,aku dan pernah ngejar kakak sampai tikungan itu,eh ternyata kakaknya udah ngilang aja" ucapku
"iyalah,orang rumah kak,masuk gang besar itu,jadi ya bakal kehilangan jejak" balasnya yang tak mau kalah
"oh iya den,makasih ya sekali lagi,kalau aja itu jatuh ketangan orang lain,lain lagi ceritanya,kakak pulang dulu,oh ya hati-hati ya" ucapnya panjang lebar
"sama-sama kak,makasih juga dah mau kenalan sama aku,hati-hati juga ya kak" balasku seraya mengangguk pelan
dia tersenyum simpul dan berjalan pelan kearah gang besar itu
aku masih berdiri mematung memperhatiakannya ..
"mau ikuti kaya disinteron-sinetron ah,kalau dalam hitungan ketiga dia menengok ke arahku,berarti dia jodohku" ucapku dalam hati
"satu ... dua ... tiga,argh dia gak nengok,berarti aku menghitungnya kecepetan"
"sekali lagi ah,satu .. dua .. tiga"
"kak dafi" teriakku
dia berbalik arah dan melihat ke arahku
dan aku melambaikan tanganku dan berteriak kembali "hati-hati kak"
dia tersenyum dan mengacungkan jempol tangannya dan berbalik arah kembali dan berlalu semakin menjauh
"tuh kan nengok dalam hitungan ketiga berarti dia jodohku haha,gppa deh walau curang juga"
ku lanjutkan langkah kakiku menuju rumahku ..
argh tuhan terima kasih untuk hari ini ..
-
aku duduk dikursi didepan terasku
kedua temanku berjalan kearahku dengan mimik muka yang sangar
aku tau ..
pasti mereka marah terhadapku
aku sudah bisa menebak itu
"deni,kamu ini keterlaluan,aku dan ari nunggu di tugu sampai jam 11,bbm gak dibalas,tlpn juga gak diangkat,ngeselin sumpah" ucap andi yang kini ada didepanku
"maaf ya,tadi aku ketemu sama kakak misterius itu di tegalega" jawabku
"maksud kamu ?" tanya ari heran
"gak usah mengalihkan pembicaraan" ucap andi tegas
"ish kalian ini,denger dulu,jadi tadi aku ditugu nemu dompet eh ternyata dompet itu punya si kakak yang sering aku temui di halte itu" jawabku menjelaskan
mereka melihatku sejenak
menatap wajahku dengan serius
dan andi menempelkan tangannya dikeningku
aku menatapnya heran ..
"kamu gak sakit kan,please den,kita tau,kamu penasaran sama dia,tapi jangan sampai kamu ngiggo seperti ini" ucap andi sedikit khawatir
"hah  seriusan,gak lagi nginggo,nih buktinya ya" aku memperlihatkan kontak bbmku atas nama KaoDafi ..
"wiih,jodoh kamu sama dia den,6 kali loh ketemu sama dia,dan akhirnya bisa kenal dengan dia,salutt deh" ucap ari pelan
aku tersenyum girang ..
-
aku melamun singkat dikamarku ditemani suara musik pelan ..
suasana siang ini sangat panas ..
bahkan aku harus membuka jendelaku dan menyalakan kipas angin dikamarku
ku ambil ponselku dan ku lihat profil kak dafi di kontak bbmku
"akhirnya rasa kangenku terobati setelah berkunjung kerumahmu"
itu isi status laki-laki misterius itu
"yaahh,dianya sudah punya pacar" keluhku pelan
ku urungkan niatku untuk chating dengannya
dan ku taruh kembali ponselku di meja belajarku
"koq aku sedih ya,kenal juga baru tadi,masa sudah suka aja huh"
"gppa deh,setidaknya aku bisa jadi temen dia" ucapku disertai senyum simpulku
ku ambil ponselku kembali dan mulai chating dengannya ..
banyak hal yang ternyata aku baru tau ..
ternyata dia bukan orang bandung dan beda agama denganku ...
dan hanya sebatas itu aku mengenalnya
aku gak berani bertanya lebih ..
"kak,rumah kita kan deketan nih,nanti malam ke pameran yuk ditegalega,tapi ini bukan modus loh hehe"
dia membalas chatku dan mau untuk jalan-jalan nanti malam denganku
ada rasa kebahagiaan sendiri dihati ini
rasa nyaman ngobrol dengannya tak bisa aku sangkal ..
memang aku nyaman dengannya ..
-
malam tiba
dan aku sudah menunggu dipinggir jalan yang waktu itu aku berpisah dengannya tadi siang ..
dia datang menghampiriku dengan stelan serba jeans ..
wih aku rasa dia memakai minyak wangi satu galon (jangan bahas plis)
"wih pakai minyak wangi berapa ember kak haha" tanyaku disertai gelak tawaku
dia terkekeh
"eh emang iya gitu,tegalega malam ini ada pameran" tanya kak dafi
"iya dong kak,emang kakak gak pernah ke pameran sebelumnya ditegalega" balasku balik bertanya
dia terdiam sejenak dan raut wajahnya berubah sendu
"pernah,tapi dulu 2 tahun yang lalu" balasnya datar
"wihh lamanya kak,sama siapa kak,aama pacarnya ya" ejekku pelan
dia sontal melihat kearahku dan dan tersenyum tertahan
"iya sama pacar,dan pacar kakak sangat suka naik kora-kora,dia pasti teriak-teriak dan ngomel-ngomel selepas naik itu" balasnya pelan
"woow,sekarang ajak aja atuh kak,pasti hari ini ada kora-kora juga disana,sekalian aku mau kenal sama pacar kakak" balasku enteng
dia tertunduk sekilas dan tersenyum lirih
wajah sedih yang slalu aku lihat dihalte itu muncul kembali
"dia pasti ada disana sekarang,dia pasti ikut bersama kita den,dia pasti melihat kita saat ini" balas kak dafi
suaranya sendu,lirih dan sedikit tertahan
"dimana kak,bukannya kakak kesini sendirian" ucapku bingung
dia melihatku sekilas dan tersenyum lirih "dia ada dihati kakak"
aku melihat bola matanya yang berkilauan ..
seperti ada tangis terselip disetiap kata-katanya yang terucap
sekalipun dia tersenyum
aku masih melihat kesedihan dibalik senyum itu ..
siapa pacar kak dafi yang sudah buat dia bersedih seperti itu ..
bahkan kesedihan yang ku lihat teramat dalam ..
-
suasana pameran malam ini sangaat ramai
penuh sesak disini
argh aku paling gak sula seperti ini
"rame ya kak" ucapku
"iya nih,lihat antrian naik kora-kora aja sampai panjang gitu" balas kak dafi heran "dan sepertinya kita gak usah naik itu deh,den" ucap kak dafi kembali
"oh tidak,hal pertama yang kita coba harus kora-kora dulu" balas deni tak mau kalah
"ya udah deh,kita coba kora-kora,tapi kamu yang naik,trus kaka nyemangatin dari bawah,deal ya" balas kak dafi enteng
aku menatapnya sinis
"itu namanya bukan kita yang nyoba kak,tapi aku yang nyoba,ngeselin nih kak dafi" balasku ketus
"tapi kan,kakak ikut nyemangatin den,jadi sama aja dong kakak juga ikut baik" kilah kak dafi
argghhh greget sumpah sama orang ini
"udah ayo kak,cemen nih kak dafi,masa takut baik begituan aja" ajakku seraya ku tarik tangan kak dafi
kita sekarang sudah ada diantara kerumunan orang yang sedang mengantri tiket kora-kora ini
dengan 5000 rupiah kita bisa teriak-teriak sepuasnya di wahana itu
"den,kita suit dulu,kalau kakak menang,kita masuk kedunia hantu dulu,baru kita naik ini,gimana ?" ajak kak dafi
"tapi kalau aku menang,gak ada tawar menawar lagi,bagaimana?" tantangku
"baik,siapa takut" ucapnya
"ayo siap-siap,satu,dua,tiga" ucap kita bersamaan
"yeee aku menang,inget ya,laki-laki itu dipegang dari omongannya" ucapku sok bijak
"iya deh iya" jawabnya pasrah
aku tertawa senang dengan kemenanganku
"eh den,kata orang sekitar,kalau kita sering naik kora-kora,hantu penunggu dari kora-kora ini suka marah loh,dia suka gentayangin orang yang naik ini" bisik kak dafi
aku menatapnya dengan tatapan sinis
"ih kak dafi ini,aku gak percaya cerita begituan" balasku tegas
ku lihat kak dafi diam sejenak dan sepertinya dia memikirkan sesuatu hal
"den,kepala kakak pusing nih,kakak nunggu aja ya dibawah" ucap kak dafi berlaga sok sakit
"udah,gak usah acting seperti itu,tunggu disini aku beli dulu tiketnya" balasku
dia mengangguk pelan dan memamerkan muka melasnya
dan aku tersenyum simpul
tak lama aku menghampirinya dengan membawa 2 tiket kora-kora yang akan kita naiki itu
"den,kamu yakin kita akan naik ini" tanya kak dafi ragu
"ayo kak,gak usah takut,gppa koq paling muntah doang haha" ejekku
15 menit kemudian
aku dan kak dafi turun dari wahana itu
ku lirik sekilas ke arahnya
mukanya cukup pucat
tapi terlihat raut mukanya jauh lebih baik dari tadi
"gimana kak,mau lagi?" ejekku
"tidaak akan lagi naik itu" balasnya ketus
tawaku pecah melihat kak dafi bersikap seperti itu ..
"lebih baik main lempar gelang noh,lumayan kalau menang dapat hadiah kan" ajak kak dafi
kak dafi membeli tiket permainan itu dan sedang focus melempar gelang ke dalam paku-paku kecil ..
"ayo kak semangat" sahutku pelan
satu,dua dan lemparan terakhir
akhirnya nyangkut juga ..
dan finally kak dafi dapat hadiah boneka line berwarna putih ..
"cie dapat boneka line" ocehku girang
"nih buatmu aja,den" balasnya datar
aku tersenyum kecil dan mengambil boneka line itu
"serius buat aku kak,makasih loh,baiknya kak dafi ini" ucapku memujinya
dia hanya mengangguk pelan dan tersenyum simpul
-
kita duduk di atas batu besar ditengah keheningan malam
suasana pameran semakin malam semakin ramai
hiburan buatku karena aku jarang keluar malam dan mungkin ini pertama kali aku ke pameran bareng seorang laki-laki
"jangan terlalu banyak makan gulali,nanti gigimu rusak" ucap kak dafi
aku terdiam dan memandangnya sejenak
"perhatian banget sih" bisikku pelan
"oh ya kita pulang jam 9 aja,takut gak ada angkot pulangnya" ucapnya pelan
aku hanya mengangguk kecil dan sibuk membuka plastik gulali ukuran jumbo itu
dia melihatku heran dan terkekeh sejenak
"sini kakak bukain,dasar anak kecil,buka gini aja gak bisa" ejeknya
dug.dug.dug
jantungku berdetak lebih cepat
ini perasaan apa ??
aku kenal dengannya belum 1 hari malah tapi aku merasa arrgghh aku gak tau ini perasaan apa ?
"kak,koq kakak bisa baik sama aku,kan kakak baru kenal sama aku" tanyaku simpul
dia tersenyum dan mengacak-ngacak rambutku
"karna kamu baik" balasnya singkat
dia merangkul leherku dan tangannya sibuk mengacak-ngacak rambutku
argh dia ini kenapa ??
aku rindu suasana romantis seperti ini .
"lagian kalau kamu gak baik,kamu gak mungkin ngembaliin dompet kakak tadi pagi" ucapnya kembali
aku menatapnya sendu
dia orang pertama yang baru ku kenal dan langsung akrab denganku
dan aku sangat-sangat nyaman disampingnya
dan gejolak perasaan ini bergemuruh dihatiku
rasa takut,rasa senang,bahkan sedih bercampur
aku senang dia begitu welce terhadapku
tapi aku sedih karna ternyata dia punya seorang kekasih ..
"dan kakak gak punya adik sebelumnya,dan kakak senang mengenalmu den" ucapnya pelan
aku tersenyum simpul
ternyata dia hanya menganggapku tidak lebih dari seorang adik
adik ketemu gede ..
dan itu sedikit buat aku kecewa
tapi ya sudahlah aku pun baru kenal dengannya
aku sudah cukup senang bisa sedekat ini dengannya ..
-
malam itu aku duduk diatas genting rumahku
aku selalu menghabiskan waktu disini
merenung
berpikir
dan menikmati setiap malam yang indah ..
"kak dafi,apa aku salah kalau aku suka sama kakak saat ini,apa aku salah aku merasa nyaman lebih dari seorang teman,bahkan lebih dari seorang adik sekalipun"
aku pantang mengalau sebenarnya
aku tife orang yang tidak terlalu memikirkan sesuatu hal secara berlebihan
tapi untuk kali ini ..
aku merasa ada sebuah batu besar yang menghalang di hati ini
seperti susah aku angkat ..
semakin ku angkat semakin berat batu tersebut ..
suka terhadap kekasih orang seperti menelan ribuan obat pahit yang harus aku telan ..
aku tak mampu membuangnya tapi aku juga tak mampu memakannya ..
dilema mungkin bahasa gaholnya ..
apapun yang terjadi besok
aku berharap lebih indah dari hari ini ..
itu harapku tuhan ..
bersambung~

0 komentar:

Posting Komentar