Takdir Cinta (Part 7)


By. Dafi Ismail
sepulang dari kuburan pacar kak dafi
aku tertegun didepan teras rumahku
aku masih merenung ..
masih memikirkan hal yang aku jalani hari ini ..
tentang datangnya kak rizky
dan kenyataan tentang pacar kak dafi
aku seperti bermain disebuah ftv yang aku belum tau ending apa yang akan aku dapatkan di kemudian hari
aku tidak tau ..
aku harus senang atau sedih mengetahui kalau pacar yang slama ini dibangga banggakan kak dafi itu sudah meninggal ..
rasa senangku mungkin karna ternyata jalanku untuk dekat dengannya mulai mulus ....
tapi sedihnya aku ..
apa aku pantas menggantikan kak andrian yang jelas-jelas alm itu cinta sejatinya kak dafi
bahkan 2 tahun sepeninggalnya kak dafi masih ingat dan masih sangat-sangat mencintainya
aku merasa seperti batu krikil yang tidak ada apa-apanya dibanding batu kali yang sangat besar yaitu ka andrian itu
aku makin dilema ..
bahkan bertambah dilema dengan datangnya kak rizky
dia hadir kembali kedalam hidupku ..
dan jelas itu membuat aku pusing ..
sebenarnya gampang sih
tinggal aku terima cintanya kak rizky
dan aku lupain kak dafi
beres deh masalahnya
tapi masalahnya gak sesimple itu
bagaimana dengan perasaanku dan perjuanganku slama ini
aku tidak akan berhenti sampe kak dafi bilang langsung kalau dia menolakku itu tekadku ..
aku masuk kedalam rumahku dan tiduran di kamarku
suasana diluar mulai gelap ..
matahari mulai hilang ditelan malam ..
aku masih merenung memikirkan ini semua
sungguh membuatku pusing ..
"pokoknya aku harus berjuang dulu sampai aku bener-bener ditolak olehnya"
aku meraih kalender si atas meja belajarku dan menatapnya sejenak
"besok udah sebulan aku mengenalnya,bahkan aku sudah 95% mengenalnya"
otakku sibuk memikirkan ide agar bisa jalan bareng lagi dengannya
aku memutak otak .
"ampun,bodohnya aku,mungkin efek aku jomblo dah lama sampai aku lupa kalau besok itu malam minggu"
aku sibuk melirik ke seisi kamarku
memperhatikan semua barang yang ada dikamarku
aku tersenyum girang ..
aku sudah punya ide agar bisa jalan bareng sama kak dafi
ku ambil ponselku dan mengirimkan bbm kepada kak dafi
"kak,sweeter aku sobek,besok anter aku beli ya ke gasibu,tapi malem biar sekalian jalan"
tak lama kak dafi membalas bbmku
"boleh,jam 6 ya kakak jemput kerumah"
aku tertawa girang dan loncat-loncat di atas kasurku ..
-
keesokan hari ..
aku berdiri didepan cermin di kamarku
aku menatap wajahku sejenak
aku tidak terlalu jelek
lumayan lah 
meski gak cakep-cakep banget
hari ini aku memakai
celana jeans,kaos dan rompi jeans juga
memakai sepatu vans juga ..
"aku siap berkencan hari ini" bisikku pelan
-
gasibu malam ini sangat ramai
ramai sekali
memang hari ini malam minggu dan weekend pula ..
aku sibuk memilih sweeter rajut di depan krumunan orang yang memang sedang ramai juga memilih sweeter disini
kak dafi berdiri dibelakangku dan ikut memilihkan warna yang cocok denganku .
dan ternyata selera kita sama ..
kita tidak terlalu suka warna yang rame
kita lebih suka warna warna yang gelap
setelah aku mendapatkan sweeter yang aku inginkan
kita kembali berjalan jalan menikmati malam minggu ditempat ini
dan ini kali pertama aku berjalan-jalan bersama orang yang benar-benar aku suka ..
aku duduk diantara batu-batu kecil di sekitaran sana ..
menghabiskan waktu berdua dengannya seperti menghabiskan coklat dalam waktu yang singkat ..
waktu terasa bergulir lebih cepat ..
bahkan aku bahagia bisa duduk berdua tanpa berbicara satu patah katapun ..
"kak dafi,kakak gak pengen cari pacar lagi" tanyaku
"kakak akan mengikuti arah takdir yang sudah kakak gariskan" jawabnya simple
"apa kakak gak kesepian?" tanyaku kembali
"tidak,kakak punya tuhan,kakak punya kenangan andrian,kakak punya banyak teman,dan kakak juga punya kamu" jawabnya tanpa melihat kearahku
aku memandangnya sejenak
dibalik gelapnya malam aku masih bisa melihat raut wajahnya ..
"aku kan hanya adikmu kak" lirihku dalam hati
"tumben nanya gitu? tanyanya heran
aku hanya terkekeh tak menjawab pertanyaannya
dia kembali merangkul leherku dan mengacak-ngacak rambutku
"kamu tuh gemesin den" ucapnya
aku tertawa dan membalas mengacak-ngacak rambutnya .
dia tertawa dan akupun tertawa bersamanya
kita kembali terdiam beberapa saat dan kak dafi melepaskan rangkulannya dan berdiri saat ini
"tunggu ya,kakak mau beli sesuatu dulu" ucapnya yang kini berjalan kearah gerombolan orang yang tengah berdiri
aku terdiam memainkan ponselku dan menulis status di jejaring socialku
"ah satnite yang paling indah"
ku masukan kembali ponselku ke saku rompiku
tak lama kak dafi muncul membawa gulali super besar ..
dia memberikan gulali itu kepadaku dan aku amat sangat senang dengan gulali ..
kak dafi kembali duduk disebelahku dan aku sibuk membuka plastik gulali ini ..
"duh bocah ini" ucapnya disertai tertawanya yang khas
kak dafi membuka gulali itu seperti halnya yang terjadi di pameran kala itu ..
aku memakan gulali itu dengan lahap
dan kak dafi hanya memandangku dengan heran ..
dia tak pernah mau aku tawarin gulali katanya dia tidak suka yang manis-manis
alu memaklumi ..
dia kan orang padang ..
"pelan-pelan makannya" ucapnya khawatir
"kak,aku mau nanya serius,boleh?" tanyaku
ku kumpulkan setiap keberanian yang slama ini ku tanam dihatiku
"kalau aku suka sama kakak,gimana kak?" tanyaku tanpa melihat kearahnya
dia melihat heran kepadaku
dia menatapku tanpa berkedip
aku merasa diselidiki saat ini
raut wajahnya berubah sendu ..
dia mengelus rambutku
bola matanya terlihat berkaca-kaca
tapi tak ada sepatah katapun dari mulutnya ..
"kita pulang aja yuk,sudah malam" ajaknya
aku termenung
bukan itu yang mau aku dengar malam ini
aku ingin mendengar jawaban atas perasaanku ..
"yuk pulang" ajaknya lagi yang kini berdiri dan mulai membelakangiku
"kak aku suka kak dafi,aku mau belajar seperti kak andrian kak,aku menyukaimu kak dafi,beri aku kesempatan kak"
kata-kata itu keluar dari mulutku secara lantang ..
aku pun tak mengerti
aku bisa seberani ini
bahkan ini tempat umum
dia tetap berdiri dan aku masih duduk dibatu ini
waktu seakan terhenti ..
bahkan aku pikir waktu memang terhenti saat itu ..
dia berbalik arah kearahku dan kembali duduk disampingku ..
jantungku seakan mau meledak
apa dia akan menolakku saat ini ..
atau dia akan membenciku
"den,kamu masih sangat muda,kakak tidak mau membuatmu sakit hati kelak di kemudian hari,kamu terlalu berharga untuk merasakan sakit hati,biarkan kita menjalani hal yang harus kita jalani saat ini,kalau dibilang kakak gak suka sama kamu,itu satu kebohongan dari kakak,tapi hidup itu bukan untuk hari ini,biarkan berjalan sampai kita benar-benar menemukan jawaban atas apa yang kita rasa saat ini"
aku terdiam ..
aku mencoba mencerna setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya meskipun aku tak mengerti apa jawaban dia saat ini ..
"kamu mengerti apa yang kak ucapkan kan" tanyanya
aku mengangguk pelan
secara garis bawah dia juga menyukaiku
cuma dia menunggu hatinya mantap dulu untuk berstatus denganku
aku senang
kemungkinanku dekat dengannya mungkin diatas 50% saat ini ..
"ya udah kita pulang yuk" ajaknya
aku berjalan pelan bersamanya
menikmati malam yang sangat panjang ini dengan perasaan bahagia ..
aku bahagia sekali malam ini ..
sangat bahagia ..
bahkan bintang-bintang dilangit ikut senang melihatku dibawah sini ..
taburan bintang menemaniku saat ini ..
"tuhan terima kasih" bisikku dalam hati
-
"deni" teriak seseorang yang ku kenal suaranya
ari dan andi kini didepanku
mereka juga ke gasibu rupanya
dia ingin pulang bersama denganku dan kak dafi ..
kita berjalan berempat menikmati malam minggu bersama ...
lelucon garing slalu muncul disela langkah kaki kita ..
apalagi andi yang slalu bersikap lucu ..
pokoknya malam minggu ini aku nobatkan sebagai malam minggu terbaik didalam sejarah hidupku ..
tak lama satu motor berhenti di depan kita
aku memandangnya heran
pengendara motor itu turun dan membuka helmnya
aku dan andi saling menatap ..
kita bertiga tidak mengenal laki-laki itu
"daf,dafi" sahutnya yang kini menghampiriku
"hey van" jawab kak dafi singkat
orang yang kak dafi panggil van itu menatapku sinis
dia seperti tak suka melihatku ..
aku tak mau kalah dong ..
aku balik natap sinis ke arahnya
"sama siapa kamu daf" tanya dia
"sama temen-temenku dan pacarku" jawab kak dafi enteng
aku menatap kearah kak dafi
yang dimaksud dia pacar itu siapa ?
raut wajahnya seperti tak suka mendengar perkataan itu keluar dari mulut kak dafi
"jadi slama ini kamu tidak meresponku karna kamu sudah punya pacar,memang apa yang kamu harapkan dari anak labil dan gak jelas seperti itu" ucapnya yang kembali menatapku sinis
"njir siapa sih ni orang,tatapannya melebihi ibuku yang lagi marah" gerutuku dalam hati
kak dafi menarik tanganku yang sedang berdiri agak jauh dari tempatnya berdiri
"aku mencintai anak ini,memang kenapa,kamu mau suka atau gak suk,itu bukan urusan aku,aku yang lebih tau yang terbaik untuk aku" ucap kak dafi
aku terkejut mendengar ucapan kak dafi
dia mencintaiku ?
koq bisa ?
sejak kapan dia mencintaiku ?
andi dan ari juga menarik tanganku
"deni,sejak kapan kamu pacaran sama kak dafi" tanya andi berbisik
"iya ni,gak cerita-cerita sama kita,rese" timpuk ari
aku seperti di keroyok dengan pertanyaan itu ..
aku harus jawab apa ?
orang aku juga gak tau kapan jadian sama kak dafi
aku menatap kearah kak dafi yang kini sedang beradu mulut dengan laki-laki aneh itu ..
tak lama laki-laki itu pergi ..
dan aku masih mematung ..
berserta serbuan pertanyaan dari kedua temanku ..
tapi aku tak menghiraukannya
aku hanya menatap sendu kearah kak dafi yang sedang berdiri mematung dan menunduk ..
laki-laki itu siapa ?
kenapa bisa semarah itu kepadanya
apa dia orang menyukainya tapi kak dafi tak meresponnya dan akhirnya dia marah ..
atau dia cinta di masalalunya ??
-
kini aku berdiri didepan rumahku
sepanjang jalan menuju rumahku tak ada sepatah kata yang keluar dari mulutnya ..
akupun merasa canggung untuk bertanya kala itu
"den,maaf kakak ya,kak gak bermaksud ngomng gitu tadi,kakak cuma mau evan berhenti ngejar-ngejar kakak dengan berpura-pura kamu menjadi pacar kakak" ucapnya
aku kecewa ..
mengapa mesti pura-pura coba ..
kenapa gak beneran pacaran aja ..
"kakak minta maaf ya sekali lagi" dia terus mengulang ucapan itu
"gppa kak,kakak gak salah,tapi kenapa kakak terlihat seperti merasa menyesal" tanyaku penasaran
"kakak cuma merasa bersalah sudah nyakitin dia,,kakak tidak mau nyakitin hati siapapun,dia teman andrian,dia menyukai kakak,kakak merasa gagal menjaga amanat andrian untuk menjaganya" ucapnya pelan
aku makin mengenalnya
hampir 100%
dia paling tidak bisa nyakitin orang
bahkan jelas-jelas tadi laki-laki itu yang maki-maki kak dafi
ya tuhan ..
baik sekali laki-laki didepanku ini ..
aku masih mematung didepannya ..
bahkan jalanan sepi kala itu
memang jalanan didepan rumahku buntu jadi tidak mungkin banyak orang hilir mudik ..
air matanya turun kembali membasahi dia tertunduk dan aku masih memandangnya semu ..
tak ada sepatah katapun yang terdengar disini ..
hanya isakan tangisnya ..
yang terdengar sendu ..
bahkan dia merasa sangat bersedih tidak menjaga amanat dari kekasihnya yang sudah meninggal itu ..
beruntungnya kak andrian mendapatkan orang didepanku ini
aku tak mampu meninggalkannya disini
bahkan aku rela berdiri disini menemani dia menumpahkan isi hatinya ..
aku menyeka air mata yang mengalir membasahi pipinya ..
aku memeluknya dalam diam ..
dia masih terdiam dan masih meneteskan air matanya ..
aku tak tau sudah berapa lama aku berdiri disini bersamanya ..
aku hanya ingin berbagi kesedihan bersamanya ..
aku ingin dia melepaskan semua beban hatinya yang slalu dia pikul sendiri ..
aku ingin dia bahagia tuhan ..
ku peluk erat dia ..
aku tidak perduli siapapun melihat kita seperti ini ....
aku yang lebih tau kebahagiaanku dibandingkan oranglain yang hanya melihat kekuranganku ..
getaran hatiku semakin lama semakin besar ..
sampai aku berani memeluknya saat ini karna aku yakin dia orang yang pantas menerima cinta tulusku
bahkan aku ingin belajar kesetiaan dari dia,kesederhanaan dari dia ..
-
DENI POV
aku duduk depan meja belajarku
hanya lampu remang-remang dari lampu meja belajarku yang menemaniku
dia ..
orang misterius itu sudah mencuri hatiku
senyumnya san segala dari dirinya aku menyukainya ..
bahkan saat aku memeluknya getaran ini semakin besar ..
rasa yang bergejolak dari awal melihatnya semakin hari semakin banyak ..
tuhan ..
aku sudah yakin dialah jodohku ..
jodoh yang dia kirimkan untukku ..
DAFI POV
andrian maafkan aku ..
bukan aku mengkhianatimu ..
aku butuh orang lain untuk mengisi hari-hariku .
aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun ..
bahkan jika aku mendapatkan kekasih baru kamu akan tetap tinggal dihati ini sampai kapapun ..
andrian ..
aku bahagia mengenalnya ..
aku nyaman didekat anak itu ..
aku merasa dia sosok yang pantas menggantikanmu ...
menggantikanmu mengisi kekosongan hati ini sejak 2 tahun lalu ..
andrian
kamu tidak marah kan ..
kamu ingin melihat aku bahagia kan ..
kamu ingin melihat keceriaanku kembali hadir kan ..
andrian
dia anak yang sangat manis,dia begitu lucu bahkan dia begitu baik dan dewasa,sama sepertimu ..
bersama dengannya seperti aku sedang bersamamu
aku seperti melihat sosokmu di dalam diri dia ..
tapi aku tak akan membandingkan antara kamu dan dia
kalian beda ..
tapi kalian bisa menggetarkan jiwaku yang haus oleh kasih sayang
andrian
dipelukanya aku merasa tenang
dipeluknya aku merasa bebanku seperti terangkat
andrian
aku suka cara dia tersenyum
aku suka matanya
aku suka tertawanya
aku ingin membahagiakannya
aku ingin ada disampingnya jika dia sedih
andrian
aku mencintai anak itu ..
bersambung~

0 komentar:

Posting Komentar