Suatu HARI


By : Vivi Amalia

Sakit ...
Sakit yang kurasa dalam hatiku
Apakah kau merasakan ?
Sakit yang aku rasakan

“ Heh maho “

Tara , cowok yang berpenampilan biasa dengan kacamata minus yang selalu bertengger manis di depan matanya itu tidak perlu repot-repot menoleh ke belakang untuk mengetahui sapa yang dimaksut ‘ maho ‘ dan siapa yang menyuarakan kalimat itu .tara sudah tau yang di maksut maho adalah dirinya ,sedangkan yang menyuarakan kalimat itu adalah Gabriel , preman di sekolahnya.

Gabriel adalah ketua preman sekolah yang berperawakan tinggi , lengan berotot ,kulit kuning langsat ,dan memiliki tatapan mata tajam seperti elang yang membuatnya ditakuti oleh siswa-siswi disekolah nya.

Gabriel dan teman-temanya dijuluki ‘ troulde maker ’ karena memang selalu membuat onar , seperti sekarang ini.

“heh budek lu ya ,nengok kek lok di panggil “ suara lain itu suara andre , andre sohib gabriel yang yang memiliki badan besar.

Tara pun menoleh kebelakang memandang gabriel dengan tatapan tak mengerti.
“ ada apa ? tanya tara memandang sayu manik mata Gabriel.

“ gua punya hadiah buat lu maho “ Ucapan Gabriel dengan senyuman sinis

Tara terdiam , dia tahu pasti bahwa yang di maksut hadiah oleh Gabriel dan adalah sesuatu yang tak menyenangkan untuknya .

Tara sudah terbiasa diperlukan seperti ini oleh Gabriel dan teman-temanya . dikarenakan tara adalah cowok yang mencintai sesama jenis.
Kata maho – lah yang yang selalu mengikutinya kemana – mana.

“ seharusnya lu berterima kasih karena Gabriel berbaik hati ngasih lu hadiah “ Ujar suara lain yang tara tidak tahu siapa namanya.

“ nih ambil “ ucap gabriel seraya menyerahkan kotak berukuran sedang ke arah tara . tara sebenarnya ragu menerimanya namun melihat tatapan tajam Gabriel membuatnya terpaksa mengambil kotak itu.

“ terima kasih “ ucap tara seraya ingin meninggalkan Gabriel dan menuju kursinya

“ eits buka dulu gong baru deh lu boleh duduk “ perintah Gabriel

Dengan tangan gemetar tara membuka kotak itu.
Kemudian satu per satu isi didalam kotak itu keluar.
Tak perlu banyak berpikir untuk tahu apa yang keluar darikotak itu , bahkan seandainya pun tara tidak melihat apa yang keluar dari kotak itu , teriakan semua anak perempuan di kelasnya cukup membuatnya tahu bahwa mahkluk itu adalah
“ TIIKUUS!!”

Tara yang sangat membenci binatang itu langsung melemparkan kotak yang diberikan Gabriel ke sembarang arah . kelas pun menjadi riuh dan ribut seperti di pasar . di tengah keributan itu hanya genk Gabriel yang tertawa terbahak bahak karena rencana mereka berhasil.

“ ADA APA INI ? KENAPA KALIAN RIBUT ? “ suara cempreng seorang perempuan tak mampu meredang keributan itu , tak ada yang memperdulikan kehadiran buk winda terkecuali Gabriel
Entah apa yang di katakan Gabriel kepada buk winda sehingga mata bu winda menatap tajam ke arah tara .

Tara menelan salivanya sendiri , tahu bahwa hal yang lebih buruk akan menimpahnya
“ tuhan , sampai kapan akan begini terus “ keluh tara

Tara memandangi pria yang ada diatas kasur-nya itu dengan tatapan sayu .
Entah apa yang membuat pria itu datang ke kost tara ,namun karna tak memperdulikan hal itu yang terpenting pria itu mau datang ke kostnya lagi tara sudah sangat bersukur.

“hahaha lucu banget sumpah ! ngeliat lu tadi dihukum tadi sama bu winda “
Twa itu membuat bibir tara terangkat keatas . ya tara tersenyum .
Walau dia tahu dirinya lah yang menjadi bahan tawaan oleh pria itu .

“tertawalah sepuasmu ,Gabriel aditnya “ ucap tara pelan .
Pria itu yang tak lain adalah gabriel sang ketua preman sekolah berhenti tertawa mendengar ucapan tara.

“ Gabriel ! tahukah sakit yang aku rasa saat kamu dan teman-temanmu membullyku ?apakah kamu tahu ? rasanya aku ingin menangis teriak takkala kekasihku sendirilah yang selalu membuat ku menderita . Gabriel jawab aku ! sebenarnya aku ini kekasihmu atau mainan yang bisa kamu permainkan seenak hatimu ? “

Gabriel terdiam kaku mendengar kalimat panjang yang terlontar dari bibir kecil tara ,baru kali ini Gabriel mendengar tara berkata sepanjang itu.
“ Gabriel kenapa kamu tega memperlakukanku terus menerus seperti ini ? aku ini kekasihmu bukan ? “ tara mendekat Gabriel dan duduk tepat di depan Gabriel yang tak lain adalah kekasihnya sendiri .

“Gue mau jalan sama temen-temen “ ucap Gabriel dingin dan berlalu pergi tanpa menghiraukan tetesan bening kristal putih yang menetes dari kedua kelopak tara .

“ selalu seperti ini ! kamu lebih mementingkan temen-temenmu daripada aku , Gabriel . sampai kapan kamu akan menyembunyikan ini semua ? “ucap tara pelan mengiringi langkah Gabriel pergi berlalu

Perih ...
Perih yang kau berikan dalam hidupku
Tak sanggup aku menahan
Perih yang ku rasakan

Pagi telah tiba .
Hari yang cerah namun tak secerah rautwajah tara .
Lelah mungkin itu yang kini dirasakan tara .
Perlahan tara berjalan menyusuri koridor sekolah tanpa memerdulikan tatapan para siswa-siswi terhadapnya .
Namun raut wajah tara yang tadi tak cerah kini sirna sudah takkala melihat kekasih hatinya ,Gabriel .
Gabriel terlihat sendiri tanpa teman-temannya menghampiri tara .
Tara tersenyum senang Gabriel menghampirinya .

Namun senyum tara menghilang saat tersadar tatapan tajam dan raut wajah Gabriel yang menahan marah .
“ ada apa lagi ini ? “batin tara .

“ hai “ sapa tara kikuk saat Gabriel sudah di depannya .bukannya menjawab sapaan tara Gabriel menarik tangan tara dengan kasar dan membawanya pergi dari keramaian siswa.
“ puas lu ! sekarang lu udah puas kan buat gue kayak gini “ ucap Gabriel marah setibanya di belakang sekolah .

“maksut mu apa Gabriel ?tanya tara tak mengerti

“seluruh sekolah udah tau gue gay karena ulah lu kan ! “ bentak Gabriel

“ bu-bu-kan bantah tara karena memang bukan dialah yang membongkar rahasia Gabriel.

“ halah muna tau lu ! gue benci banget ma lu ! “kalimat itu terus menerus terngiang di pikiran tara kepala tara pusing , tak tahan menahan pusing yang tara rasa semuanya pun menjadi gelap.

Suatu hari nanti ...
Kau akan mengerti saat aku pergi
Suatu saat nanti
Saat ku pergi dan tak akan kembali
Suatu hari nanti
Kau akan mengerti saat ku tak disini
Saat tubuhku mulai terbaring mati
Dan engkau menangis
Di balik gundukan tanah merah yang masih basah itu ,Raga tara dikebumikan .

Suasana di pemakaman penuh isak tangis keluarga yang kehilangan tara , namun sia – sia tangis tak akan dapat mengembalikan tara ke dunia ini .

Tak jauh dari pemakaman tara terlihat Gabriel, Gabriel terlihat kacau dan penanpilannya bukanlah Gabriel yang seperti biasa .

Kini Gabriel terlihat rapuh walau tak ada air mata yang menetes
“ kenapa lu lakuin ini tara ? kenapa lu ninggalin gue ?
Tara gue nyesel banget ! maafin gue “

Flassback on
Tara tak memperdulikan kepalanya yang masih terasa sakit , tersadar dari pingsan nya tara bergegas kerumah Gabriel .disosoknya hanya Gabriel sekarang .masih teringat alimat terakhir Gabriel yang lontarkan untuknya sesaat sebelum tara pingsan .

“ gue benci banget sama lu “
Kalimat itu sangat memohok hati tara . bagaimana rasamu jikalau seseorang yang engkau cintai mengatakan benci terhadap dirimu ? hancur itu yangt tara rasakan.

“ Gabriel “ panggil tara takkala Gabriel sudah membukakan pintu untuknya.

“ mau apa lagi lu kesini ? “tanya Gabriel dingin tanpa menatap tara

“ aku hanya ingin kamu tahu, bukan aku yang membongkar rahasiamu “ucap tara

“ gak usah bohong lu , Cuma lu yang tahu gue gay disekolah !terus siapa lagi? Kalau bukan lu !” ucap Gabriel tersulut emosi .

“ ta-ta-pi i-tu “

“ pergi lu dari sini ! gue muak liat muka lu itu ! gue benci lu . jangan pernah lu tunjukin mika lu itu di depan gue selamanya “

Braak ! pintu di tutup setelah Gabriel mengucap kalimat itu .tara hanya terdiam . tak ada air mata yang menetes di kedua matanya . bukan! Bukan karena tara tak merasa sakit hati akan ucapan Gabriel , tapi karena hati nya udah hancur berkeping –keping mendengar kalimat Gabriel . air matanya bahkan sudah tak lagi mengalir untuk menangisi Gabriel .
Hati dan matanya telah mati !
Hati dan matanya telah tak sanggup lagi menahan semuanya ,tara sudah tak kuat lagi menghadapi takdir cintanya

“ jangan pernah lagi lu tunjukin muka lu itu di depan gue selamanya “ hanya itu yang ada dipikiran tara kini .

“ jika kamu menginginkan itu Gabriel , maka aku akan pergi selamanya darimu . agar kamu senang semuanya akan ku lakukan untukmu “ ucapan tara pelan

Flassback off

Tara pergi !
Pinta Gabriel benar-benar tara lakukan . tara tak akan lagi menunjukkan wajahnya di depan Gabriel , tak kan lagi membuat Gabriel marah , dan tak akan lagi merasa sakit hati akan perlakuan Gabriel kepada dirinya selamanya .karena tara telah pergi , pergi meninggalkan dunia ini untuk selama - lamanya . tara mengakhiri hidupnya dengan meminum racun .racunlah yang telah merenggutnya nyawanya.

Tara pergi dengan sejuta luka di hatinya, tara pergi karena tak sanggup lagi menahan sakit yang dia rasa , tara pergi tanpa tahu penyesalan Gabriel , dan tara pergi meninggalkan Gabriel yang terpuruk karna ditinggalkannya.

Tara pergi dan tak akan pernah mungkin dapat kembali . karena tara pergi untuk selamanya.

Ini cerpen yang aku post karena permintaan ILHAMZA INSAMI,tadinya tak ada niat aku post karena menurut cerpen ini sangat tak menarik untuk di baca
Tapi karena ilhamza akhirnya aku post deh ,terimakasih untuk ilhamzah dan terimakasih untuk semua member yang mau membaca cerpenku ini.....

TAMAAAT

0 komentar:

Posting Komentar