SALAH ORANG


by : Moses Arilus

Pagi yang disambut dengan sang matahari, tanpa temannya si awan putih. Begitu cerah hari ini. “Hoooooaaammmmmmm” aku menguap dipagi senin ini. Aku adalah seorang bocah laki-laki yang sedikit berbeda dengan saudara2 ku mungkin dari segi fisik sama tetapi dilihat dari segi orientasi sex nya yang berbeda. Yahhh aku seorang bocah yang dari lahir sudah suka sesama ku, aku juga heran kenapa aku suka sesama ku, tak ada kejadian di masa kelam yang membuat aku menjadi seperti ini. Mungkin sudah takdir ku seperti ini, dan sebenernya takdir ini bisa di rubah, tidak seperti takdir kematian, yang tidak bissa di rubah. Aku berumur 17 tahun, dan sekolah di SMA negri yang ada di Bandung.

Seperti biasa pagi yang cerah seperti ini aku sangat semangat sekali buat kesekolah, mungkin sebagian siswa yang lain tidak seperti ku, yang semangat 45 di senin pagi. Step by step dari mulai bangun tidur, mandi dan sampai brangakat kesekolah aku slalu merepotkan mamah . Setelah semua sudah beres aku cawwwww kesekolah , mengendarai skuter matic ku, skuter matic yang sudah menjadi sahabat ku sejak kelas 1 dan sekarang aku kelas 3 yang akan segera LULUS dari sekolah ini. Jarak rumah ke sekolah memang lumayan jauh, jadi aku harus berangkat agak pagian pagi ini, di tambah hari ini jadwal upacara kelas ku. Sekitar 15 menit aku memacu skuter matic ku berjalan, akhirnya tiba di sekolah yang aku pilih saat aku dinyatakan LULUS di sekolah Menengah Pertama.

Dan seperti biasa senin ini aku menjadi petugas upacara, aku dan kedua teman ku menjadi pengibar sang merah putih. Dan yang menjadi pemimpin upacara adalah laki2 yang dari kelas 1 sampai sekaranag aku kagumi, aku sayang dan mungkin ini yang namanya cinta. Memang aku mempunyai mantan, dan punya rasa sayang kepada mereka ketika kita menjalin hubungan. Tetapi rasa yang sekarang aku rasa, rasa sayang, kagum terhadap laki2 seusia ku itu berbe dadengan rasa sayang, kagum terhadap mantan2 ku sebelumnya. Dia adalah seorang laki2 tinggi, mancung, sawo matang, ganteng, sexy dan walau pun dia tidak pintar di dalam pelajaran (sorii sayang), nama nya muhammad nisadi. Memang sedikit aneh namanya, baru dengernya juga nama orang namanya nisadi  wkwk. Tapi dia lah orang yang bikin aku semangat untuk sekolah:D.

Tapi sebenernya dia adalah seorang laki2 yang tidak seperti ku, bahkan dia baru jadian lagi dengan mantannya yang kemaren2 sempat break. Memang sedikit kecewa, tapi setiap aku menekan otak ku untuk menghapus dia dari daftar orang yang aku sayang sungguh sulit, semakin aku melupakannya, semakin aku teringat dan kagum terhadapnya. Aku mulai berpikir, mungkin dengan berjalannya sang waktu, aku bisa melupakan dia, tapi prediksi itu dari mulai kelas 1 sampai sekrang tidak pernah terjadi, aku tidak pernah lupa dia, bahkan aku makin sayang sama dia. Hahhhhhh. aku cuman bisa mengatakan apa yang aku rasa ke dalam note yang ada di gadget ku, semua tentang prasaan aku terhadap dia, aku tulis di note yang ada di gadget ku ini.

Saking enak nya melamun, aku di kejutkan oleh salah satu teman ku. Aku selesai kan tugas ku sebagai pengibar, dan sampai sang master of caremony mengakhiri upacara bendera pada pagi hari ini. Sekolah memberikan waktu istirahat setelah upacara selesai dan setelah waktu istirahat habis, semua siswa masuk kelas masing2 untuk mengikuti pembelajaran. Dari taun ke taun belajar gitu aja, jdi tidak usah di ceritain yah.

Hari demi hari aku tempuh dengan rasa sayang yang masih aku simpan. Terkadang aku menangis sendiri ketika aku melihat orang yang aku sayang sejak dulu, laki2 yang aku kagumi itu bergandengan dengan seorang perempuan sebaya ku. sedih, cemburu, marah? Iyah itu yang aku rasa ketika aku melihat pemandangan seperti itu. Kalo aku marah, mau kepada siapa aku marah? Nangis gak ada gunanya juga, tapi seseorang menguat kan hatinya dengan kata “ketika mulut tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi, maka mata lah yang akan berbicara” yahhh dalam hidup ku, menangis bukan lah hal cengeng, tapi pengganti mulut yang tiba2 bisa kaku dengan keadaan nya waktu itu. Seperti biasa, jika aku merasa mulut ku ini kaku, yah aku curahkan semua kedalam sebuah note harian di dlm gadget ku, dan menangis sepanjang jalan ketika aku pulang sekolah menuju rumah. Dan seperti biasa aku mengelak saat mamah bertanya, “kenapa ka? Ko mata nya merah gitu?” dan aku cuman kasih alasan seperti biasa “kaka kelilipan mahh”. Mafin kaka yang mahhh bohong terus sama mamah.

Hari demi hari, minggu tiap minggu dan sampai bulan terakhir aku di kelas 3, dan masih aku simpan rasa sayang ini pada laki2 yang bulan bulan kemarin menjadi seorang pemimpin upacara. Dan bahkan sampai kita menghadiri acar wisudaan sekolah, dia nampak sangat tampan, dengan blezer hitam, dasi merah kemeja putih celana hitam dan sepatu PDH hitam. Aku memang dekat dengan dia, dekat sebagai kakak adek sebab dia lebih tua dari aku, jadi aku tak sungkan untuk mengajak dia berphoto berdua dengan ku. aku taakan melewatkan kesempatan itu, aku berphoto berdua dengan nya.

Hari selanjutnya setelah acara wisudaan yang di laksanakan di sebuah hotel di Bandung, aku packing2 baju, dan mempersiapkan keperluan yang lainnya yang aku butuhkan, sebab sore nanti aku, tmn2 ku, guru dan semua siswa yang baru menjadi alumni akan studytour ke pangandaran beach. Setelah packing2 semua, aku istirahat sejenak, karena kami berangkat sekitar jm 5 an.

“ka! Bangun ka! Sudah sore ini, kaka berangkat jam berapa?”. Suara paruh baya, yang tidak asing di telinga ku, yahh itu mamah ku. dia membangunkan ku dengan dia mengetok2 pintu kamarku. “iyahhh mahhh, kaka bangun ni”. “ya sudah cepat sana mandi, nanti mamah antar. Cepat mandinya, nanti kaka telat” “iyahh mah” jawabku dengan berusaha mengumpulkan semua tenaga untuk beranjak dari tempat tidur ku menuju kamar mandi.

Setelah beres mandi, di baju lalu membawa koper dan di simpan di bagasi belakang mobil, aku langsung cawww ke sekolah. Jalan memang suka macet jam2 segini, banyak orang yang pulang kerja atau pulang sekolah. Aku takut terlambat, jm ku menunjukan jam 04:45, waktu tinggal 15 menit, sekolah ku tidak mengajarkan muridnya telat, jam 05:00 aku harus sudah sampai, kalau telat bisa2 aku ditinggal, tapi syukur Tuhan baik, jalan tidak macet aku sampai sekitar 10 menitan. Pakek mobil memang lebih cepat menuju sekolah ku, karena jalan menuju kesekolh ku seperti baypass, bebas hambatan wkwk.

Aku pamit sama mamah, dan membawa koper ku menuju bus yang sudah tersedia di sekolah, aku kebagian bus no 2, dan satu tempat duduk dengan laki2 pujaan ku . Ada rasa senang, grogi juga . Ini kebetulan apa pertanda yahh? . “woooyyyyy” tiba2 lamunan ku di kejutkan orang yang ada dibelakang tempat duduk ku! “idiihh, kenapa si?” tanyaku pada laki2 yang ada dibelakangku, lalu dia menjawab “ngelamun aja si elo nya” “terserah gw kali, ada undang2 nya yah orang gak boleh ngelamun” jawab ku yang tak kalah nyolot “ “ya gak ada, tapi kesambet baru tau rasa lo!”, di tengah adu mulut ku dengan laki2 itu tiba2 adi (muhammad nisadi, panggilannya adi) bamgkit dari tempat duduk nya dan memisah kan aku dengan laki2 itu. Dan aku akhirnya kembali duduk di tempat ku, adi menghampiri ku “udahh, kamu jangan ladenin si david, dia emang kek gtu, usil orangnya” aku mendengussss “haaaammmmmmm, iyah iyah, aku tadi cuman kebawa emosi aja”. Yapss, david, nama laki2 yang usil tadi, dia emang kek gtu, slaluuuu cari masalah dengan ku, coba bayangin dari kelas 1 sampai akhir sekolah selama 3 tahun, aku sekelas terus dengan dia hahhhh, ganteng si, tapi sayang nyebelinn ieeuuhhhhh.

Jam 05:00 PM pas kita berangkat, dan kita di tuntun berdoa keselamatan oleh ahli rohani masing sesuai kepercayaan. Sepanjang perjalanan kita bernyanyi, joget2 sampai jam 08:00 PM, kita kecapean dan akhirnya kita terlelap, sebelum terlelap aku menulis kejadian hari ini yang membuat aku senang, yahh satu tempat duduk dengan adi hhhaaaa, dan akhirya aku terlelap kedalam dunia milik ku sendiri, dunia mimpi.

Sekitar tengah malam, kita di bangunkan, hhhoooaammmmm aku menguap, dan meninggalkan dunia mimpi ku, ternyata kita sampai di tempat tujuan dengan selamat. Aku dan semuanya akan menginap di sebuah hotel yang tidak jauh dari pesisir pantai. Akhirnya kita turun menunggu di aula hotel, dan di bagi grup, satu grup itu 4 orang, satu grup mengisi satu kamar. Dan aku beruntung ketika, di absen aku dan adi satu kamar, dan dua orang lainnya si david dan aris, agak kesel sih, satu kamar dengan s david, tapi ini udah jadi keputusan guru pembimbing jadi mau tidak mau, harus aku trima.

Karena ini tengah malam, kita lekas ke kamar yang sudah di sediakan, dan aku kebagian kamar hotel dengan no 369. Kami lekas beres2 koper,dan segera menuju tempat tidur. Tiba2 adi mendekat, “jaga emosi yahh yudha, jangan adu mulut lagi yah sama david” aku sedikit malas menjawab, tapi karena dia orang yang aku sayang, “iyahh dii, udahh ahh aku capek, kepengen tidurrr” “iyah udahh tidur aj sana”. Aku beruntung satu tempat tidur dengan adi, baik ramah, gmn aku gak sayang dengan dia, dan si david satu tempat tidur dengan aris.

“yudha bangun!! Heh bangun” pagi banget aku d bangunkan adi untuk melihat sunset di pagi pertama aku disini, kita menuju balkon, aku memang beruntung, satu kamar dengan adi, dan kamar hotel dengan menghadap langsung ke arah pantai. Sunset yang indah, dengan hamtaman ombak menuju pesisir pantai, sungguh indah, pagi ini mata ku di manjakan pemandangan seindah ini, terlebih lagi aku di temani sang pangeran yang aku sayang, begitu sempurna . Jam menunjukan jam set 5, si david dan aris, masih terlelap, di dunia mimpi mereka masing2. Ketika sedang asyik melihat keindahan kuasa sang Pencipta, tiba2 adi menggenggam tangan kanan ku, ssontak aku kaget, dan melihat ke arah muka dia yang super ganteng, dengan muka heran aku bertanya “kenapa di?” dia menjawab, “aku udah tau semuanya ko”, aku heran “tau apa di?” tiba2 dia menjawab dengan jawab “hhhmmmm (muka yang sedikit memberi senyuman), aku mau ko jadi pacar kamu.” Tiba2 aku tercengan, bingun dengan jawaban dia. mungkin rasa pada saat itu senang, syok, takut semua campur aduk.”Ko kamu bisa tau aku suka sama km di ?” pertanyaan yang tiba2 melintas di pikiran ku, “pas di bus, hp kamu jatuh, itu pas kamu tidur, aku belum tidur saat itu, aku ambil hp km yang menyala, aku penasaran dengan apa yang tertulis di layar note km, aku baca, aku kaget dengan apa yang aku baca, ternyata orang yang aku anggap adek, dan aku nyaman bila deket kamu ternyata kamu nyimpan rasa sayang yang lebih buat aku, dari mulai kelas satu. Ini memang aneh bagi aku, aku belum pernah pacaran dengan sama laki. tapi akhir2 ini aku mulai merasakan suka dan sayang sama kamu, aku juga heran kenapa bisa. Aku coba hapus rasa itu, tpi aku gak bisa, setiap aku meihat raut muka ceria mu, aku makin sayang sama km, dan setelah aku membaca note harian kamu, ternyata kama juga sayang sama aku, bahkan jauhh sebelum aku sayang sama kamu. Setelah aku tau kamu juga sayang sama aku, aku akan menjawab semua penantian kamu selama ini, dan saat ini, saat kita berdua, aku akan jawab penantian mu. Aku mau jadi pacar kamu, dan aku berharap kamu masih mau jadi pacar ku. aku tau ini hubungan yang di anggap tabu, tapi aku yakin cinta itu tak pernah salah, masih maukan yudh?” aku menangis saat mendengarkan penjelasan dia, aku di peluk saat itu, aku tidak tau harus bagai mana. heran, aneh, senang campur aduk semua, akhirnya penantian selama 3 tahun ini membuahkan hasil yang indah. Aku tau ini salah, hubungan yang di larang, tapi Tuhan sudah memberi jalan pada setiap umatNya. Adi melepaskan pelukan ku, dan tiba2 dia menaruh tangan nya di kedua pipiku, dia menunduk dan mulai mendekati muka ku dengan mata terpejam, aku mencoba menutup mata dan tiba2 aku merasakan bibir yang basah menyentuh bibir ku, first kiss ku dengan adi yang di sambut sang matahari, begitu romantis, tapi tiba2 pintu balkon yang tertutup tirai jendela terbuka, aku dan adi melepas ciuman kami, orang di balik pintu yg di buka itu tercengang dengan apa yang kita lakukan. Muka ku panas, merah, maluuu. Ya tuhannnnn.

Seseorang yang membuka pintu itu david. “apa yang kalian lakukan?” dengan suara sedikit parau. “mmmm, tolong jaga rahasia ini” timpal adi. Tiba2 david berlalu dan menutup pintu, aku mencoba mengejar, tapi tangan kekar adi memegang ku. “jangan khawatir, dia tdk akan membocorkannya.” Dia mencoba meyakinkan ku yang sudah cemas. Aku menatap mata dia yang tajam, dia yang mencoba masuk kepikiranku, dan mencoba meyakinkan ku. “yakinlah, apapun yang terjadi, aku tdk akan meninggalkan mu, kita lalui ini bersama.” Dia mencoba meyakinkan ku sekali lagi, dengan senyum manis yang tersirat di wajahnya, aku meneteskan air mata dan mengalir di pipiku, dia membasut air mata ku yang meleleh, aku mencoba tersenyum dalam kepanikanku “sudah, kamu jangan menangis seperti ini. Nanti manis nya hilang loh.” Sedikit terhibur, dengan hiburan dia .

Perlahan demi perlahan, ke khawatiran ku akan david mulai memudar. “ayo masuk.” Ajak adi sembari masih memegang tangan ku. “tapi....” belum sempat aku mengakhiri omongan ku tiba2 dia memotong “udahhh, jangan tapi2n, ayo masuk, kamu mandi, udah kusut tuh muka hhhaaa.” Dia slalu bisa bikin bibir ku tersenyum lebar. Akhirnya aku putuskan untuk masuk kamar, dengan sedikit masih ada rasa khawatir. Tapi adi tidak melepaskan pegangan tangannya yang kekar itu, perlahan pintu itu adi buka dengan tangan sebelahnya, aku melihat david dengan muka yang basah, dia sedang menonton TV dengan santainya, seolah-olah tidak terjadi apa2. Adi masih memegang tangan ku, dengan berani dia mendekati david dan berkata “vid, gue mohon sama lo, elo jangan bocorkan apa yang gw lakuin tadi.” Dengan posisi adi berdiri dan david berbaring. “okeh, gue gaakan kasih tau temen2 yang lain, makanya elo kalo mau lakuin hal begituan jangan di umum ke. Hhhaaaa” david menjawab dengan kocak, dia memang nyebelin, tapi dia juga humor orangnya. Dengan sedikit menjitak david, adi menjawab “hhhaaa okeh sip bro. Elo emang temen gue paling sohib”. dengan sebelumnya hati dagdigdug gak karuan, sebelum mendengar jawaban david, tapi setelah mendengar jawaban david yang pro dengan apa yang aku lakuin tadi legaaaaaaaaaaaaaa rasanya. “yudh, elo pan udah jadi pacar baru temen gue, so elo sekarang temen gue juga, gw gaakan jailin elo lagi”. Hhhaaa happy juga mendengar pernyataan david. “hhhaaaa, bukan nya elo haus yah kalo gak jailin gue? Hhaahhaaa. Ehhh aris kemana?” “dia lagi mandi noh di kamar mandi” jawab david. Tidak lama setelah aku menanyakan aris, pintu kamar mandi terbuka, yah si aris yang keluar.

Tidak terasa 3 hari 2 malam, liburan dengan seseorang yang berarti, dan teman2, Sungguh menyenangkan. Apalagi kejadian di balkon kamar hotel no 369 tidak akan aku lupakan apa yang terjadi di sana. aku masuk di bus no 2 dan duduk di kursi yang pertama kali aku duduki pas berangkat, dan satu tempat duduk dengan seseorang yang selama 3 tahun aku kagum, dan sekarang menjadi boyfriend ku. hahh, nge fly hhaaaa. Di sepanjang jalan menuju bandung, tangan adi tidak melepaskan tangan ku. pertama aku menegurnya, karena takut teman yang lain melihat dan akhirnya mereka akan curiga, tapi adi “kekeh” tidak mau melepaskan pegangan tanganya. Tiba2 solusi melewati otak ku, aku mengambil jaket di tas ku, dan pura2 menutupi badan bagian depan ku, dengan sebagian jeket nya menutupi selah di antara aku dan adi, alhasil menutupi pegangan tangan kami :Dhhaa. Adi tersenyum dan berbisik “kamu pintar sayang” dia berbisik dengan sedikit mengucup pipi ku. aaahhhhh so swit. Aku beruntung bisa dapat laki2 manly abis, and romantic .

Perjalanan selama kurang lebih 6 jam, yang sudah membakar pantat ku, akhirnya sampai di tujuan, yess di sekolah . Mamah aku belum sampai, sebelum nya aku sudah telpon mamah supaya jemput aku di sekolah, mungkin jalanan macet. Adi masih tetap bersama ku, aku bilang padanya “pulang saja duluan” tapi dia tetep tidak mau meninggalkan aku, padahal papah nya sudah ada di sekolah untuk menjeputnya. Sekitar 15 menit aku menunggu, mamah pun tiba, adi membantu ku memasukan koper ku kedalam mobil, aku pamit pada papah nya adi dan pada adi tentunya, ingin aku mencium tangan adi, sebagai tanda pamit aku pada seorang pacar, tapi itu tidak mungkin aku lakukan itu. Akhirnya aku cuman bilang “aku pulang yah ” “iyahh, hati2 yahh” dia menjawab dengan melontarkan senyum manis nya pada ku . Mungkin senyuman itu yang membuat aku sayang pada dia.

Aku masuk mobil, adi pun masuk mobilnya, kita berpisah di perempatan, karena rumah kita saling berlawanan arah. 15 menit berlalu akhirnya aku sampai di rumah. Aku langsung masuk kamar, dan istirahat di kamar yang babarapa hari aku tinggal. Aku terlelap dan masuk ke alam mimpi ku. zzzzZzZZz

“Hhooaammsssssss”. Aku terbangun di pagi hari. Dengan suara kicauan burung indah di luar kamar ku, sorot matahari yang langsung masuk kedalam kamar ku, sebab aku lupa menutup tirai jendela kemarin. Kebiasaan ku setiap bangun tidur ya mengecek gadget ku. tertera di kolom notif ku ada message dari “Muhammad Nisadi” isinya “bangun sayangg, jangan malas2san!”. Aku balas “iyah sayang, maff ya kemarin nggak ngasih kabar, soalnya aku kecapean.”. tak lama dia menjawab “iyah sayang tak apa . Sana kamu mandi. Nanti siang aku jemput kamu. “ “iyah di, aku ini mau mandi. Okeh kamu jangan terlalu sore yah kesini nya” “okehh, yang manis yahh :*” . “hhhaaaa kamu ngegoda mulu, okeh :*” aku senyum2 sendiri baca message dari adi ini. Aku lihat arloji ku jarum jam menunjukan pukul 9. Aku turun kebawah, tapi sebelumnya aku ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi. Aku melihat seutas kertas warna pink di meja makan, dan di pinggirnya ada beberapa lapis roti, isi kertas itu “ka, mamah ada meeting dadakan, kamu sarapan sendiri dulu yah, bi munah sedang kerumah sodaranya, kamu jangan kemana2, jaga rumah” hahhh, sedih juga bacanya, mamah seorang wanita karier, aku selalu ditinggal sendiri, biasanya ada bi munah, wanita paruh baya yang selalu menemani aku di kala mamah tidak ada dirumah. Tapi sekarang aku bener2 sendiri. Sambil memakan roti buatan mamah dengan selai kacang, aku bergegas ke kemarku, untuk mengambil gadget untuk menelpon adi, supaya dia suruh cepat kesisni, sekitar 20 menit adi sampai dirumah. Pas aku buka pintu “loh ko belum mandi kamu?” “hhheee, mamah gak ada di, aku di suruh jaga rumah, kamu temenin aku yah” jawab ku sambil sedikit memelas. “hhmmm iyah deh.” “asyikkk , silahkan masuk” aku mempersilahkan adi masuk. Aku bawa adi ke kamar ku saja, tak ada niat macem2 ko . “di kekamar aku aja yuk, sekalian aku mau mandi, kamu nunggu di kamar ku aja.” “okehhh”. Aku pun masuk ke kamar mandi yang ada di kamarku, adi menunggu di dalam kamarku. Mandi aku cukup lama, yahh kalo libur bisa sampe 1 jam, hhheeeee. Aku keluar kamar mandi dengan sehelai handuk yang menutupi daerah pertengahan tubuh ku, dan daerah atas tubuh ku aku tutupi dengan kaos dalam putih. Aku tau dia taakan nafsu melihat ku, dia kan baru memulai hubungan sejenis ini, tapi aku salah, ketika aku memilih2 baju untuk aku kenakan, dia menghapiri ku, dia memeluk ku dari belakang, menciumi daerah leherku, badan ku di balikan, dia mulai mencium bibir ku yang basah, aku membalas ciumannya dia membimbingku ke ranjang, aku di bawah sedangkan posisi dia di atas, tangan dia mulai mengerayap ke seluruh badan ku, aku melepaskan ciuman , aku merasa aneh orang straight kaya dia bisa berciuman dengan sesama dengan begitu nafsu. “di, kamu ko nafsu banget? Kamu kan gak suka cowo sebelumya.” Tanya ku pada adi, “sebenernya aku ini bisex yang, tapi kamu orang pertama yang jadi pacar ku, jjur aku sering melakukan hubungan intim dengan pacar perempuan ku. tapi kalau cowo, kamu yang pertama.” “ohh jadi kamu bisex dan suka main sama perempuan” aku sedikit kesel, syok juga, aku kira adi orangnya baik, ternyata sama saja dengan cowo2 lainnya. “lohh ko kamu marahh?” tanya adi, “iyah lah aku gak nyangka kamu gitu, udah awasssss!” aku mengusir badan adi yang berada di atas ku. “ya udah maff, tapi kan sekarang aku cuman milik kamu” sedikt terhibur dengan kata2 adi barusan, aku membalikan badan ku untuk menatap dia “maff aku belum bisa kasih hal yang lebih buat kamu” adi menjawab dengan senyum yang sungguh menawan “iyahh gpp, lagian aku sayang kamu tulus, gak untuk nafsu saja” mendengar jawaban adi yang cukup bikin aku senang. Adi mengecup keningku, aku menutup mata, sungguh, tuhan memang adil siapa yang bersungguh2 maka tuhan akn membalas dengan sungguh2 pula . Aku habiskan waktu dengan adi di kamarku, adi tidak melepaskan dekapannya. Waktu tdk terasa sudah jam 5 sore, dan adi harus pamit pulang, ketika aku mengantar adi sampai gerbang, dia mencium keningku lagi, “jangan nakal yahhh” “iyah sayng, kamu hati2 yah” “okeh.”, adi pulang dengan memacu mogenya.

Hari2 aku lewati selalu bersama adi, sampai pada akhirnya kita harus berpisah, tidak putus tapi untuk meneruskan hubungan dengan cara LDR. Yahhh adi akan meneruskan kuliah di Bali, sedangkan aku di Bandung. Dia pindah ke bali, karena orangtua nya pindah ke Bali. Adi berangkat sendiri, sebab orangtuanya sudah di Bali seminggu yang lalu. Aku dan david mengantar adi kebandara, sebelum lepas landas, adi pamit “yudha sayang, aku pamit yah, kamu jangan nakal, kita msh bisa komunikasi ko, kan bisa vidio call juga, nnti kalau aku libur semester aku akn mengunjungi mu. David akan jaga km okeh.” Leleh air mataku, mungkin 6 bulan taakn terasa, tapi begitu berat, sebab kita baru jadian, belum genap 2 bulan, adi sudah harus pergi. Aku meluk erat adi seperti pelukan untuk terakhir kali. “kamu disana jangan nakal yahhh!” “iyahh sayang” adi menecup keningku, aku tak peduli orang2 disekitar aku mau ngomng apa. “vid, jagain dia yah, elo sm dia kn satu kampus, kalo dia gatel, lo lapor ke gw okehh?” “okehh bro, eloo hati yah, salam buat nyokap bokap lo” “okeh sip”.”sayang, aku berangkat yahh, nnti kalo aku sudah sampai aku pasti kabari kamu” adi mengecup keningku lagi. Sambil melambai, aku terus memandangi adi yang membawa koper kecil sampai dia menghilang di dinding kaca pembatas.

Aku pulang diantar david, sedikit lesu, tapi aku harus bisa jalanin hidup tanpa adi di sampingku. Akhirnya aku kuliah di universitas negri di daerah jatinangor, bareng david tentunya. Banyak yang kece disini, tapi aku tetap menjaga hati ini buaat adi yg jauh disana. Sampai pada libur semester tiba, beberapa hari ini adi tidak ada kontak, aku telpon juga gk diangkat2. Akhirnya aku putuskan libur semester sekarang aku bakal liburran ke Bali sambil menengok pacarku adi. Aku berangkat sama david, kita berdua berangkat di bandara yang ada dibandung. Cuman beberapa jam saja aku sampai di Bali, pertama datang kesana aku dan david mencari hotel, ketika sudah dapat, aku rebahan di Ranjang, untuk mengumpulkan tenaga yang tadi habis terpakai di perjalanan. David tidur di ranjang sebelah ku, sambil tiduran, aku berkhayal, gimana yahhh reaksi adi tau aku ada di bali, hahhh kangennn bangettt, khayalan ku berujung tidur, wkwkwk.

Malam aku terbangun, david masih saja tertidur, aku putuskan untuk sedikit mencari angin segar di daerah pantai kuta, di keramaian pantai kuta, aku sedikit melihat sosok orang yang aku kenal, sosok yang sering aku mimpikan, yahhh, itu adi, itu adi aku teriak memanggil nya, tapi dia tidak menoleh dia malah terus saja jalan menuju parkir mobil, aku berusaha mengejar dia, dia keluar dari sebuah Bar dengan seorang laki2, dia masuk ke dalam mobil dan langsung pergi, aku terus mengejar dia, sampai di bbibir pantai aku naik ojeg, untuk membuntuti mobil nya dia. Di dalam mobil itu adi bersama seorang laki2, yahh laki2 kira2 umur di bawahku, “adi sama siapa yahh? Mungkin sodaranya.” Aku teruss buntuti mobil adi. Adi memasukan mobilnya kesebuah hotel yang jarak nya tidak jauh dari pantai. Ak berenti di depan hotel. Aku perhatikan iyahh itu adi, ketika laki2 yang bersama adi itu turun dari mobil, adi lagsung merangkul laki2 itu, aku penasaran kalau emang iyah dia sodaranya, ngapain mereka masuk ke hotel?. Pertanyaan itu terus menghantui otak ku, aku masih terus membuntuti adi, sampai mereka naik memakai lift. Aku kehilangan jejak mereka, tapi aku segera menanyakan pada resepsionis nomor berapa kamar yang baru saja adi akan tempati. Mereka menginap satu malam di kamar hotel nmor 771, di lantai 7. Aku segara menyusul mereka. Pintu lift terbuka, “TING” lantai 7, koridor nya cukup sepi, jejak adi dan seorang laki2 itu sudah tidak terlihat, ya karena aku cukup lama aku di lobi untuk menanyakan kamar mereka. Aku lihat satu persatu pintu kamar yang aku lalui, sampai di pertengahan koridor, aku melihat pintu dengan pintu no 771. “yahh, ini kamarnya, aku ketuk pintunya sampai 5 kali, tapi tak ada jawaban, pas ketukan yang ke 6, masih tetap tdk ada yang membukakan pintu, sampai akhirnya aku beranikan untuk membuka pintu sendiri, syukur2 pintunya tidak terkunci, aku buka perlahan pintu itu dan syukur pintu tdk terkunci , setelah pintu terbuka semua, sedikit berjalan perlahan, aku kaget, syok, ingin rasanya aku pergi dari situ, tapi aku tdak bisa, semua tulang2 ku lemas, aku melihat adi orang yang aku sayng, orang yang aku percaya selama ini sedang bergumul, dengan laki2 tadi, kondisi setengah telanjang, mereka sedang berciuman, dengan tangan mengerayangi satu sama lain. Begiu sakit melihat orang yg aku sayang, berhubungan badan dengan laki2 lain, tak bisa aku bendung, aku hanya menangis melihat mereka terus bergumul, sampai pada akhirnya mereka sadar ada orang lain di kamar itu selain mereka. Adi kaget melihat aku yang sedang menyaksikan mereka bergumul, adi langsung menghentikan aktivitasnya, laki2 itu langsung menutupi tubuh nya yg sudah telangjang bulat. Adi menghapiri ku, “ini tak seperti yang kamu kira yudh.” Air mata ku terus mengalir dengan derasnya, aku kuatkan bibir ini untuk berbicara “apa yang sebelumnya aku saksikan barusan? Sandiwara? Aku sayang sama kamu di. Kenapa kamu bermain2 di balakangku di? Kenapa? aku bela2in pergi keBali cuman buat nemuin kamu, aku cuman ingin ketemu kamu, tapi akhirnya tuhan mempertemukan aku dengan kamu, dan sekaligus memperlihatkan kamu yang sebenarnya. Kita putus di.” Dengan air mata yang terus mengalir di sudut mataku, Aku meninggalkan adi dengan laki2 itu, adi mencoba mengejarku, dan memegang tangan ku, karena emosi aku berteriak “mau apa lagi di? Cukup di! Lepaskan aku! Aku tak mau kenal lgi sama kamu! Aku gakn pernah ingat2 kamu lagi, anggap kita tak pernh kenal”, “maffkan aku yudh, aku hilaf, plis maffkn aku!” sambil berlutut di kaki ku, “LEPASKAN AKU DI!!!! LEPAS!!!!!!!!!” aku berteriak, menendang adi sampai sedikit terlempar, aku tidak peduli, hanya kecewa, sedih, marah yang aku rasa saat itu. Aku berlari menyusuri koridor sampai di ujung aku turun memakai lift sebelumny. Di lantai dasar aku masih tetap menangis Tak peduli orang disekitarku bilang apa. Air mata ku memang tak ada habisnya, aku terus berlari, saking sakit hati, aku berlari sampai tak terasa aku sudah ada di depan kamar. Sebelum aku masuk aku menghapus air mata, dan mencoba menahan supaya tidak menangis. “yudhha? Kemana aj si lo? Gw cari2, gw telpn gk d angkat2! Dari mana lo?” aku memandang david yang ngomel2, gara2 aku menghilang dan gk ada dikamar tanpa pamit atau ngasih kabar. Aku tak menjawab pertanyaan david. Aku menatap matanya dengan berbinar, sedikit demi sedikit air mata ku meleleh kembali.dari nada marah, david tiba2 mendekati ku, dan bertanya dengan nada sedikit pelan dan halus “kamu kenapa yudh? Maff kalo aku bentak kamu barusan, aku cuman cemas, kamu gak ada dikamar. Gak ada niat marah ko yudh.” Aku gak kuat nahan rasa sakit ini, aku peluk david eratttt eratttttttt bangetttt. David mencoba menenangkan aku. aku di bopong menuju ranjang dia “yudhh, udah yudh. Kamu knp? Gara2 aku bentak barusan? Maff deh maff.” Tanya david dengan berusaha nenangin aku. “adi vid, adi.” “adi? Kamu udh ketemu? Kenapa dia ?” “adii.........” aku menceritakan semua apa yang masih melekat di otak ku, david syok, dan sedikit marah. David memeluku erat, sampai dia berbicara, “aku gak mau lihat orang yg aku sayang menangis, sedih kaya gini. Kamu sama adi, aku bahagia walaupun sebenernya sakit melihat orang yang aku sayang jadian dengan teman ku sendiri.” Aku cukup kaget mendengar apa yg david bicarakan “jadi kamu?” dengan sedikit menanggahkan kepala “iya yudh, aku sayang sama kamu. Kamu inget zaman SMA aku slalu usilin kamu, ya karena aku ingin cari perhatian kamu. Kamu inget pas di bus, aku ganggu kamu, sampai2 s adi menegurku untuk tidak mengganggu mu, aku sudah punya firasat kalau adi suka sm kamu. Kamu ingaat pas kita di lobi hotel, ake seneng banget bisa satu kamar sama kamu, walaupun gak seranjang, tapi ini udah cukup ko, asal aku bisa lihat kamu itu udh bikin aku seneng. Tapi pas aku liat kamu dan si adi ciuman di balkon, sakittt, bener sakitttttt. Pas ngeliat itu aku langsung masuk kamar dan menutup pintu balkon itu, kamu inget kepala aku basah, itu aku nangis yud, gak kuat liat kamu di cium adi, suppaya gak kelihatan nagis aku basuh kepala ku, makanya basah. Bnyak yudh yang kamu gak tau dari aku, sampai sekarang aku bisa meluk kamu, bisa hapus air mata kamu, dan ada saat kamu sedih, aku ngerasa berguna yud, aku sayang sama kamu. Tak peduli kalau kamu gak sayang sama aku.” Terharu aku mendengar david punya rasa. Aku menetekan air mata, sekarang tangan david yang menghapus air mata ku. aku baru sadar, mata ku baru terbuka, jika ada orang yang bener2 sayang sama aku, dia gak berpaling walau aku sudah punya pacar, selama kuliah aku terus dijaga dia, yang slalu ada itu david bukan adi, maaf david. :’) “david, maaf aku baru sadar kalo yang bnr2 sayang aku itu kamu, aku juga sayang sama kam vid, tapi untuk saat ini aku belum bisa menjalin lagi suatu komitmen, aku masih trauma dengan apa yang aku alami baru saja. Kalau kamu mau menungu aku sampai aku tenang, bisa membuka hati lagi gimana?” david menghelai nafassss “hhhhmmmm, iyah yudh, aku akan tunggu kamu sampai kapan pun, tapi..” david menghentikan perkataannya “tapi apa?” kenapa berenti?” “tapi.... kamu jangan jadian sama yang lain lagi yah, kasian kan aku nya, hheehheehhee.” Aku menghelai mendengar david berbicara seperti itu, “hhmm, dasar kamu, iyah2 jelek aku gakn jadian sama yang lain lagi :D” .

Sampai aku pulang ke Bandung, dan terus menjalani hidup, dengan david, dan sampai aku lulus dengan nilai IPK yang lumayan di atas 3, david masih menjadi kekasih ku sampai sekarang. Aku dapat pelajarang sekarang, ternyata menilai sesorang itu tidak mudah, orang yang terlihat baik terhadap ku, ternyata dia menyimpan hati yang busuk, sedangkan orang yang aku anggap nyebelin, jahil ternyata dia melakukan itu atas dasar ingin dekat dan menjaga ku. jangan langsung menjudge orang tanpa kita tau hati nya seperti apa.

Tamaat~

0 komentar:

Posting Komentar