Jangan Menangis Untuku ( Oneshoot )


‬by.Uko Arkilio
Goood morning Bonjour Gutten Morgen Brooo Like and Comment Guys. Please jangan jadi pembaca Anonim yah
“Kamu dimana? Lagi apa? Sama siapa?”
Pertanyaan itu selalu mengawali pertanyaan Farel pada Alfa. Bagaimana tidak, hampir setiap jam sekali Farel sms dan kalau tidak segera dibalas, ia akan menelfon. Sebenernya simple Alfa tidak perlu repot-repot membalas dengan cepat kalau dia sedang beralasan lagi sibuk mengerjakan tugas, atau sedang dikosan.
Sudah hampir setahun lamanya Farel dan Alfa pacaran. Alfa sudah paham betul sifat farel yang overprotective, bahkan semua teman-temannya menyarankan Alfa memutuskan cowok itu. Tapi Alfa masih berfikir keras, lantaran dibalik sikap posesif Farel ada benarnya juga, itu tandanya Farel sayang. Toh terbukti dari banyaknya orang yang menasehati dia, pada akhirnya hubungan mereka semua yang berakhir duluan.
“Sayang, kamu dimana sih, gak bales-bales sms aku?” tanya Farel disela jam istirahat kerja
“Tadi aku habis ke toilet yang, hape aku masukin tas. Lagian aku kan udah bilang aku dikosan aja. Lagi sibuk ngerjain tugas kampus.”
“Ga ada sms masuk, coba deh kamu cek sudah terkirim belum.”
Alfa langsung ngecek pesan terkirim
“Ya gagal, hehe. Pulsaku habis”
“Yaudah nanti aku isiin. Besok malem aku kekosannya yah, malem ini aku mau lembur.”
“Iya sayang, jangan banyak-banyak. Kalo ngga kamu bbm aku aja jangan sms.”
“Ogah, masa buat kamu aku pake cara gratisan. Yaudah… jangan lupa makan siang sayang. Aku kerja lagi”
“Iya sayang, I love you”
“I Love you to…”
****
“Selamat satu tahun sayang” Farel memeluk tubuh Alfa kemudian menciumi bibirnya dengan lembut
“Sayang engap”
“Hahaha… aku sayang kamu. Ah… aku suka bibir kamu.”
“Ia ih, tapi aku mau nafas duluan. Udah setengah jam kamu ciumin aku loh. Apa ga bosen?”
“Apa kamunya yang bosen sama aku.”
“Ih bukan gitu, tuh kan kamu suka gitu. Udah ah, males jadinya, nanti kamu nuduhnya aku yang udah ngga sayang sama kamulah, akh… masa satu tahun perayaanya mau rebut-ribut yang ga penting”
“Mood ku lagi bagus sayang, jadi kamu ga perlu hawatir”
Alfa manyun.
“Aku bawain ini buat kamu” Farel menyerahkan sebuah bingkisan
“Apaan?”
“Buka aja”
Alfa langsung membuka, dan betapa kaget saat ia membuka satu buah smartphone yang selama ini Alfa inginginkan. Asus Zenfone 6.
“Sayang aku Cuma bisa kasih ini, walau harganya ga seberapa tapi semoga bermanfaat buat kamu.” Farel mengecup kening Alfa, sedangkan Alfa tidak percaya.
“Ini beneran buat aku” Alfa masih ragu
“Haha ia, masa buat aku lagi. Lah aku niatin beli buat kamu. Jadi maaf yah kalo dua bulan belakangan aku sibuk lembur” Farel nyengir
“Ah makasih sayang. Akunya belum bisa kasih kamu apa-apa. Tapi…” Farel mengambil sesuatu dari laci
“Aku beliin baju ini buat kamu. Hehe… “
“Uangnya dapet darimana?”
“Uang jajan akulah”
“Beneran? Yakin…. Bukan dari aneh-aneh kan”
“Tuh kan kamu…”
Farel buru-buru memeluk, hari ini sengaja ia bakal buat perasaan Alfa campur aduk.
“Aku kangen ga ketemu kamu seminggu.”
“Aku ngga… huh” Alfa mulai sebal. “Yaudah pake dong bajunya”
“Maunya dipakein”
“Yaudah… sini, dasar seme manja”
“Gapapa yang penting manly”
“Hm… ia aja deh. Walo nyebelin… huh!” Alfa ngedumel
Alfa langsung memakaikan baju Farel.
“Mau makan dimana sayang?” tanya Farel beberapa saat kemudian
Alfa sibuk main gadgetnya.
“Inget jangan cuekin aku dan sibuk main gadget.”
“Tuh kan aku salah mulu, aku lagi nyobaim doang ini”
“Kamunya jawab pertanyaan aku”
“Hah apaan?”
“Perkosa juga nih, kamu mau makan dimana?”
“Hm… di angkirngan depan aja sayang. Oh iya male mini kamu nginep kan?”
“Iyalah.. besok aku off besoknya juga off. Jadi dua hari aku mau habisin waktu disini.”
“Jangan aneh-aneh…”
“Udah dua bulan nggak dikasih”
“Huh, yaudah inget savety”
“Ngga mau, lagian aku baru sama kamu doang kok. Suwer!”
“Ah pokoknya kalo ngga savety akunya ga mau”
“Yaelah kaya aku penyakitan aja. Yaudah ah bahas apa coba. Ayo makan cepetan. Akunya laper”
****
Farel sibuk merapihkan berkas-berkas dokumen. Beberapa kali ia mencoba sms Alfa tapi tidak digubris. Bahkan BBM berkali-kali Ping pun tidak dibalas, sampai pada akhirnya Farel mencoba menghubungi dengan nomor kantor.
“Hm… ia sayang.” Suara dari sebrang
“Kamu kenapa sms aku ga dibales, bbm ga dibales, telfon baru diangkat. Sibuk banget apa?”
“Akunya ga enak badan, sayang. Dari pagi muntah-muntah.”
“Hah? Yang bener? Kamu udah minum obat.”
“Gimana minum obat, kepala aja pusing kaya muter-muter. Udah gitu aku ga berani melek.”
“Aduhh… yaudah aku izin dulu, mumpung bentar lagi jam istirahat.”
Dua jam kemudian Farel datang kekosan. Alfa masih tertidur, wajahnya pucat. Terlihat muntahan berserakan didekat tempat tidurnya.
“Ya ampun sayang…”
“Yang kepalaku pusing, aku mual… “
“Kedokter yang, aku anter…”
****
“Ini efek kecapean ngerjain skripsi, makan sembarang, ga bisa jaga diri. Bandel sih, kena tifus kan” Farel ngedumel
“Kamunya kok ngomelin aku, aku kan lagi sakit.”
“Habis gak nurut diomongin sama aku.”
Alfa meneteskan air mata. Ia masih terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit. Sudah dua hari dia di rawat, bahkan Farel memilih untuk ngambil cuti dadakan selama seminggu kedepan. Lantaran ia khawatir dengan keadaan pacarnya. Beruntung perusahaanya mengijinkan. Sedangkan keluarga Alfa yang berada di Surabaya tidak tahu menahu.
“Jangan cengeng!’ Farel buru-buru menghapus air mata kekasihnya
“Kamunya…”
“Ia aku minta maaf. Yaudah cepet sembuh ya sayang. Banyakin istirahat, jangan lupa kamu harus banyak makan yang sehat.”
Akhirnya setelah empat hari dirawat, Alfa sudah boleh pulang. Beruntunglah dia tidak berlama-lama di rumah sakit. Bahkan beruntunglah skripsinya sudah selesai, dan tinggal menunggu sidang. Jadi walau harus dibayar dengan sakit, tanggung jawabnya sudah selesai.
“Kalo aku lulus aku tinggal sama kamu sayang” tanya Alfa beberapa saat sambil disuapin makan bubur
“Ia sayang, habisin dulu makannya. Kamu harus pulih dulu. Aku ga mau lihat kamu sakit”
“Ia… aku jadi ngerepotin kamunya”
“Ngga, kamu pacar aku. Tanggung jawab aku disini. Selagi kamu bisa ikuti alur aku, apapun bakal aku lakuin buat kamu”
“Termasuk cium aku sekarang”
Cup…
“Udah kan.” Farel mengelus kepala pacarnya
****
Hai
Makasih sudah accept pertemanan beetalk
Seseorang mengirimkan pesan. Alfa yang tidak sadar karena sudah mengacept orang-orang yang add di sekitarnya langsung membalas dengan stiker lebah senyum.
Valero : Boleh tahu tinggal dimana?
Alfa : Kos di belakang Permata hijau
Valero : Deket dong, aku tinggal di perumahan pondok indah
Alfa : Oh…
Berawal dari hal itu, lambat laun Alfa dekat dengan teman barunya. Bahkan Valero yang seumuran membuat Alfa merasa cocok dan senasib. Selang beberapa saat keduanya mulai akrab, saling tukar nomor hape dan Pin. Alfa merasa kedekatan ini ya sebatas teman. Kalau bisa jujur, sebenarnya Alfa sudah melanggar larangan Farel karena memakai social media selain BBM dan Whatsapp. Tapi Alfa tidak peduli, dia merasa semua ini hanya sekedar untuk mencari teman.
“Angkatnya lama” suara dari sebrang
“Ah… maaf. Udah dulu yah, akunya sibuk.”
“Apaan ini, kok tumben ngomong gitu.”
“Udah sayang nanti aku telfon lagi”
Alfa mematikan telfonnya, dan dia malah asik bales chat dengan Valero. Apalagi Valero yang begitu aktif kirim-kirim fotonya dari mulai yang cute sampai yang gokil. Begitu juga Alfa.
****
Mall Bilangan Jakarta Selatan Malam hari
Aku yang pake kemeja hijau muda celana jeans hitam.
Beritahu Valero lewat sms.
Hari ini Valero dan Alfa janji ketemuan. Setelah kenal beberapa hari dan merasa asik satu sama lain. Alfa memang tidak berniat apa-apa selain ketemu dan cerita hobi masing-masing.
Rice bowl tempat keduanya janjian. Dan saat pertama kali ketemu, Valero langsung tersenyum dan memperlihatkan kalau dia mengagumi Alfa. Begitu juga Alfa yang langsung berdecak kagum melihat ketampanan Valero. Sampai-sampai sms dan telfon berkali-kali Farel Alfa abaikan.
“Hei... udah lama?” tanya Alfa basa basi
“Setengah jam doang kok. Mau langsung pesan apa?”
“Hm… samakan saja.”
Valero langsung mempersilahkan duduk. Dengan wajah tenang ia mengamati setiap gerak-gerik Alfa.
“Boleh bilang?”
Alfa mengangkat halis menandakan ia.
“Suka lihat matanya, sama senyumnya”
Alfa ketawa, Valero salah tingkah.
Tanpa sadar ditempat yang jauh ada seseorang yang begitu gelisah. Farel, ya dia berkali-kali menelfon tapi tidak diangkat.
****
Ada sesuatu yang mengganjal dihati Alfa. Entah kenapa sejak pertemuan tadi dengan Valero Alfa merasa tersihir. Ya bagaimana tidak, senyum Valero buat ia jatuh hati.
“Tuh kan baru diangkat, kamu kemana saja sayang. Aku khawatir. Kebiasaan bikin aku cemas.” Suara Farel panjang lebar dari balik telfon
“Aku ngantuk, yang. Aku tidur dulu yah. Nanti besok aku telfon.”
“Oh… yaudah” ada kekecewaan di balik nada suara Farel “Met tidur ya sayang, I love you”
“Love you to”
Alfa merebahkan tubuhnya diatas kasur. Valero benar-benar buat jatuh hati. Tapi disatu sisi ia harus sadar kalau ia sudah punya pacar. Ya benar-benar hal membingungkan.
Beetalk
Valero : Sayang…
Alfa : Hah sayang?
Valero : Ngga boleh yah?
Alfa : Ya boleh kok
Valero : Jujur pas ngelihat kamu suka banget
Alfa : Wah masa, aku malah mikir kamu ngerasa aku ga seperti yang kamu bayangin
Valero : Nggalah malah lebih. Suka banget pas lihat kamu senyum. Oh iya, besok-besok ada acara ngga? Boleh ga main kekosan kamu
Alfa : Boleh aja, kan deket ini
Valero : Kalo sekarang
Alfa : Hah? Sekarang? Barusan aja ketemu
Valero : Habis ngangenin sih
Alfa : Haha bisa aja
****
“Kita harus ngomong sayang, kita harus ketemu. Aku sekarang ngerasa susah hubungi kamu. Aku susah mau ketemu kamu juga. Kemaren sore aku kekosan kamu tapi kamu ngga ada. Apa kamu udah mulai jenuh sama perhatian aku?”
“Apaan sih. Kamu suka mikirnya kaya gitu. Akunya aja ngga kenapa-napa. Udahlah, lagian kamu setiap waktu sms telfon ya kadang aku ga sempet buat angkat. Bukan berarti semua waktu aku free terus”
“Iya aku tahu, aku ngerasa kamu berubah. Apa kamu ada masalah?”
“Ngga ada, aku Cuma lagi pengen menyendiri aja.”
“Iya aku ngerti. Tapi ini bukan awal kamu ninggalin aku kan, Yang?”
“Tuh kan mikirnya, ish… kamu tuh udah dewasa tapi jalan pikiran kamu. Aduh… “
“Ya aku paham, yaudah selamat istirahat yah sayang. Kalo ada apa-apa kabari aku”
Ada gurat kekecewaan di wajah Farel.
****
“Buat ngesex ga harus pacaran sih, itu menurutku. Ya kamu mengertilah didunia kaya gini. Sex ibarat awal mula, kalau cocok ya lanjut.” Ujar Valero sambil memegang lembut tangan Alfa, dan Alfa membiarkan saja
“Tapi bagi aku sex bukan segalanya. Yang terpenting rasa sayang dan nyaman”
“Ya kamu berfikirlah, sama mantan-mantan kamu sebelumnya. Ada ngga yang belum pernah ngesex sama kamu. Ngga ada kan? So… ga harus pacaran dulu buat ngesex”
Alfa Cuma mengangguk. Dia benar-benar tersihir dengan keadaan. Ia tidak sadar kalau ada beberapa kali yang menelfon.
“Mau?”
Alfa mengangguk.
Pelan-pelan Valero menciumi Alfa. Alfa Nampak menikmati dan membiarkan cowo yang belum ada kejelasan status itu menghadiahi tubuhnya dengan sentuhan. Lambat laun posisi keduanya tanpa sehelai bajupun, dan dipikiran Alfa sekarang gelap, selain menikmati hentakan benda yang masuk ke tubuhnya. Valero benar-benar membuat Alfa terbuai.
PRAK Pintu terbuka
“Sayang aku datang…”
Wajah Farel berubah seketika. Ia melihat sebuah adegan yangbahkan ia sendiri muak melihatnya. Alfa kaget luar biasa, begitu juga Valero ia buru-buru melepaskan kelaminnya.
Alfa terasa mati kutu.
Keduanya tertangkap basah sedang bercumbu. Bukan salah Valero juga, sebab yang ia tahu Alfa saat ini jomblo.
“Sampah!” Farel langsung pergi berlalu
****
Alfa menangis sejadinya di pojokan kamar. Bagaimana tidak, Farel sudah mulai susah dihubungi. Bahkan sejak kejadian kemarin. Begitu juga Valero yang dengan mudahnya delcon kontak Beetalknya. Ia benar-benar bodoh mau meladeni keinginan orang yang baru dikenalnya, dan bodohnya ia menyia-nyiakan orang yang dikenalnya.
Ratusan sms bahkan puluhan kali telfon tidak dihiraukannya. Sampai pada akhirnya, Farel mulai iba. Dia mengangkat telfon dan membiarkan Alfa berbicara sekenanya.
“Aku minta maaf sayang. Aku bener-bener khilaf. Sumpah demi Tuhan aku tidak ada apa-apa sama dia. Cuma fun”
“Yasudah, apapun yang kamu lakukan hak kamu”
“Aku mohon kamu maafin aku. Aku janji ngga ngulangin lagi. Please… aku percaya kamu bisa ngertiin posisi aku. Aku benar-benar kacau”
“Sudahlah, kamu bukan anak kecil lagi, Alfa. Sekarang… jalani hidup kamu saja dengan keinginan kamu. Maafin kalau selama ini aku tidak membahagiakan kamu”
Alfa menangis keras dari balik telfon.
“PLIIS temuin aku sekarang”
“Kalau ada waktu dan sempat. Aku butuh waktu menyendiri.”
“Tolong, kumohon. Aku benar-benar kacau, merasa berdosa”
“Lupakan saja, itu hanya perasaanmu saja. Tetap jadi Alfa yang selalu ceria menyebalkan dan lucu, aku suka itu. Semoga suatu saat ada orang yang lebih bisa memahami semua keinginan kamu.”
“Farel, aku sayang kamu”
“Terimakasih… “
“Bukannya kamu janji bakal jadi orang yang nemenin aku wisuda nanti, ajak aku kerja sama kamu, tinggal sama kamu”
“Iya itu semua dulu, sebelum aku melihat sisi lain dari diri kamu. Dan… Tuhan menyayangi aku”
“Farel… plis”
Telfon terputus
****
Satu bulan berlalu, semenjak telfon malam itu, Alfa sudah tidak bisa lagi menghubungi Farel. Nomor Farel sudah tidak aktif. Bahkan bbm whatsapp dan line semuanya sudah tidak aktif. Alfa belajar untuk menerima kesalahannya. Walau ia merasa berdosa. Iya dia tahu apa yang dia lakukan salah, kalaupun dia diposisi Farel mungkin bisa jadi melakukan hal yang sama.
Tok…Tok…Tok…
Alfa membuka pintu. Kurir datang mengantar sebuah paket. Tertuju nama penerima Alfa, namun tidak ada nama pengirim. Alfa langsung menerima dan segera membuka. Betapa ia kaget saat melihat isi dalam paketnya. Sebuah sepatu yang selama ini ia inginkan. Dan selembar surat bertuliskan tangan.
Untuk kamu yang aku sayangi dahulu
Maaf kalo selama ini kamu terganggu dengan hidupku yang mencampuri urusanmu. Bukan kenapa, itu semua karena aku menyayangimu dengan tulus. Jika orang lain menginginkan kamu karena ketampananmu, aku hanya menginginkanmu karena aku begitu menyayangimu. Maaf atas sikap posesif selama ini hingga membuat kamu jengah. Maaf pula karena aku ga bisa kasih semua yang kamu minta. Iya, mungkin ini surat terahir dan kado terahir yang aku berikan di ulang Tahun kamu. Aku tahu sebentar lagi kamu wisuda, selamat yah. Semoga dengan ini hidup dan harapan kamu segera terwujud. Besok aku pindah tugas keluar kota. Mungkin malem itu adalah teahir kita ketemu walau keadaan menyakitkan bagi aku, tapi aku teima. Karena aku fikir ini salahku yang terlalu berlebihan mencintai kamu. Alfa, perlu kamu tahu mungkin setiap orang mencintaimu dengan cara berbeda, begitu juga aku. Satu hal yang ingin aku ucapkan, terimakasih selama satu tahun ini sudah member kebahagiaan didiri aku. Mungkin sekarang udah ngga ada yang bawelin kamu lagi seperti aku, atau mungkin kamu sudah punya pacar yang sayang sama kamu lagi.
Hello
Goodbye!
Terimakasih
Farel
Alfa menangis sejadinya, Menyesal.
~ END.....

0 komentar:

Posting Komentar